Masih Ingat Gak Nih Sama Konsep Panca Usaha Tani?

Konsep Panca Usaha Tani – Gimana masih ingat gak nih sobat BT ama konsep ini? Panca usaha tani? Mungkin sangat sedikit orang yang tau tentang konsep panca usaha tani ini. Pasalnya panca usaha tani ini ngetren-ngetrennya kala almarhum eyang Soeharto dulu masih jadi presiden.

Sedikit cerita nih, dulu waktu lagi semangatnya PELITA (pembangunan lima tahun), sektor pertanian jadi leading sector (sasaran utama pembangunan). Target utamanya adalah Indonesia harus bisa swasembada beras. Berbagai program dan strategi dilaunching salah satunya BIMAS (bimbingan massal).

Bimas (Bimbingan Massal), adalah bentuk program penyuluhan secara massal agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya dengan cara perluasan areal penanaman (ekstensifikasi) dan peningkatan produktivitas lahan (intensifikasi).

Upaya peningkatan produktivitas lahan dengan intensifikasi dilakukan dengan upaya pengolahan tanah yang baik, penggunaan bibit unggul, pemupukan tepat dan berimbang, pengendalian hama penyakit serta pengairan yang baik.

Dari sanalah akhirnya muncul istilah Panca Usaha Tani. Panca artinya 5, panca usaha tani berarti 5 usaha agar hasil produksi pertanian bisa maksimal. Dan program tersebut terbukti berhasil saat mengantarkan Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 1984. Hebat, kan?

Asian Farmer

Walaupun jarang dibicarakan, panca usaha tani di era sekarang sepertinya masih sangat relevan sekali. Oleh sebab itu kali ini saya ingin me-review kembali konsep ini dengan sedikit lebih mendetil.

Harapannya untuk menyegarkan dan menguatkan pemahaman kita tentang konsep dasar usaha tani. Jadi, baca sampai selesai ya sobat BT.

1. Pengolahan tanah yang baik

Rekomendasi :  Kendala-kendala yang sering Dihadapi Petani

Pengolahan tanah adalah upaya untuk mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan struktur tanah, pH (keasaman tanah) dan zat hara tanah. Sebagai tempat tumbuh dan berkembang, tanah yang baik (steril dan kaya hara) akan menghasilkan tanaman yang sehat pula.

a. Perbaikan struktur tanah, dilakukan dengan membajak tanah dan penggaruan. Bajak bertujuan untuk membolak balik tanah sehingga tanah yang di bawah yang subur berpindah ke bagian atas. Penggaruan, atau kegiatan untuk meratakan tanah, bertujuan untuk memperbaiki aerasi tanah .

b. Perbaikan pH tanah, bisa dilakukan dengan penambahan dolomit atau kapur pertanian. Perbaikan pH tanah diharapkan selain tanaman dapat tumbuh optimal juga mampu mengurangi populasi massa patogen tanah seperti jamur dan bakteri penyebab layu.

c. Penambahan unsur hara, dilakukan dengan cara penambahan pupuk dasaran. Pupuk dasaran yang digunakan antara lain pupuk kandang (organik) 10-20 ton/ha dan SP-36 200-300 kg/ha.

Selain untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah, pengolahan tanah yang baik juga untuk sanitasi tanah dari berbagai macam hama penyakit yang masih ada di dalamnya. Harapannya serangan hama penyakit dari dalam tanah ditekan seminimal mungkin.

Baca juga :

2. Penggunaan benih unggul

Benih unggul disini seringkali diartikan dengan benih yang memiliki potensi produktivitas tinggi, berumur genjah serta secara genetik memiliki ketahanan terhadap hama penyakit.

a. Produktivitas tinggi, penggunaan benih unggul berproduktivitas tinggi saat ini seolah-olah menjadi sebuah keharusan mengingat kebutuhan manusia akan pangan semakin meningkat dari tahun ketahun. Meningkatnya jumlah penduduk secara eksponensial tentu membutuhkan penyediaan pangan yang semakin banyak pula.

b. Berumur genjah, teknologi benih unggul menyebabkan masa panen lebih singkat. Dengan demikian masa tanam selama setahun akan bertambah. Kalo dulu tanam padi 1 tahun 1-2 kali, dengan benih unggul bisa panen 3 kali dalam 1 tahun. Penggunaan varietas genjah tentunya akan mengurani biaya produksi antara lain tenaga kerja dan biaya perawatan (pupuk dan pestisida).

Rekomendasi :  Ternyata Bahan Baku Uang Dollar AS, Berasal dari Indonesia

c. Ketahanan hama penyakit. Fenomena iklim dan cuaca yang semakin tak menentu menyebabkan serangan OPT bisa datang sewaktu-waktu tanpa mengenal musim.

Baca juga :

3. Pemupukan tepat dan berimbang

Pemupukan didefinisikan sebagai kegiatan menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Pemupukan dilakukan untuk mengganti unsur hara yang habis terisap oleh tanaman.

bloomcalgary.com

Pada saat ini kegiatan pemupukan seakan tidak terpisahkan dan menjadi ritual wajib dalam kegiatan budidaya pertanian.

a. Pemupukan tepat, yakni pemupukan yang memperhatikan sifat dan fungsi pupuk, waktu (kapan pemberian yang tepat) serta dosisnya yang tepat.

Contohnya pupuk N lebih banyak dibutuhkan saat fase vegetatif (pertumbuhan), dan berkurang saat memasuki fase generatif (pembungaan dan pembuahan). Sedangkan pupuk P dan K banyak dibutuhkan saat fase generatif.

b. Pemupukan berimbang, diartikan pemupukan yang penggunaan nya menggabungkan manfaat antara pupuk anorganik (kimia) dengan pupuk organik, berimbang antara unsur makro dan mikro, serta berimbang penggunaan pupuk yang ber-unsur N, P dan K.

Baca juga :

4. Pengendalian hama penyakit

Pengendalian hama penyakit bertujuan untuk memaksimalkan hasil produksi. Prinsip-prinsip yang bisa digunakan dalam pengendalian hama penyakit yakni dilakukan sedini mungkin, dengan slogan lebih baik mencegah (preventif) daripada mengobati (kuratif), namun tetap memperhatikan nilai ambang ekonomisnya, yakni jika tingkat populasi dan intensitas serangan nya membahayakan dan berpotensi merugikan secara ekonomis.

Rekomendasi :  Teknologi Pertanian Makin Maju, Gurun pun Disulap Jadi Lahan Pertanian

a. Pengendalian secara preventif, dengan cara sanitasi lingkungan yang baik (penyiangan gulma/rumput inang dari vektor virus), pengolahan tanah yang baik, penggunaan benih yang tahan, serta pemupukan yang tepat dan berimbang.

b. Pengendalian secara kuratif, dengan aplikasi pestisida (baik pestisida kimia atau pestisida nabati), jika terkena virus perlu dilakukan eradikasi (pencabutan, pembuatan bagian tanaman yang terserang).

5. Pengairan (irigasi) yang baik

Kegiatan pengairan bertujuan untuk menyediakan air bagi tanaman dalam  jumlah yang tepat, sesuai dengan fase pertumbuhan dan perkembangannya.

a. Pada tahap pertumbuhan vegetatif sampai inisiasi bunga, air diperlukan dalam jumlah banyak.

b. Pada tahap pembungaan, air diperlukan dalam jumlah sedang.

c. Pada tahap pembentukan buah, air diperlukan dalam jumlah banyak lalu berkurang seiring membesarnya ukuran dan masaknya buah.

Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, jangan dilakukan pada siang hari karena berpengaruh buruk terhadap tanaman, yakni terjadi peningkatan laju transpirasi secara mendadak.

Baca juga :

Nah, demikian uraian tentang apa itu konsep panca usaha tani. Apa yang ada dalam konsep tersebut (pengolahan tanah yang baik, penggunaan bibit unggul, pemupukan tepat dan berimbang, pengendalian hama penyakit serta pengairan yang baik), apapun tanamannya padi, jagung, cabai, tomat, timun, semangka dan lain-lain, masih sangat relevan sekali, bukan? 😀

Ditambah penggunaan bioteknologi dan mekanisasi (pake mesin dan komputer canggih) pasti makin hebat, siap-siap swasembada lagi nih…hehehe 😀

Semoga bermanfaat ya sobat BT. Sekian dan terimakasih ^^

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *