Macam-macam Pupuk – Macam-macam pupuk berdasarkan fase penggunaan disesuaikan fase pertumbuhan tanaman itu sendiri yaitu fase vegetatif atau pertumbuhan, dan fase generatif yaitu fase pembungaan/pembuahan.
Pada fase pertumbuhan, tanaman membutuhkan pupuk dengan hara N yang lebih tinggi dibandingkan P dan K. Dan pada fase generatif tanaman membutuhkan unsur hara P dan K yang lebih tinggi dibandingkan unsur hara N.
Oleh sebab itu, pada pupuk untuk fase vegetatif kandungan unsur hara N nya akan jauh lebih tinggi dibandingkan kandungan unsur hara P dan K, begitu pula sebaliknya.
Baiklah sobat BT, berikut ini pembagian pupuk berdasarkan fase pembungaan dilengkapi contohnya.
#1. Pupuk untuk Fase Vegetatif adalah pupuk yang berfungsi merangsang pertumbuhan tunas baru, daun muda, mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman, dan dapat meningkatkan pembentukan klorofil daun (daun menjadi lebih hijau dan tebal).
Contoh Mamigro Super N (warna hijau) dengan komposisi hara makro primer NPK 25+6+6 (kandungan unsur N jauh lebih besar), dilengkapi dengan hara makro sekunder (Ca, Mg, S) dan mikro (B, Co, Cu, Mn, Zn).
Pada produk lain, pupuk untuk fase vegetatif ini diberi label D (daun), maksutnya lebih utama untuk pembentukan daun dibanding bunga atau buah, contoh Gandasil D, dengan komposisi hara makro primer NPK 20+15+15 dilengkapi dengan Mg, B, Co, Cu, Mn, Zn.
#2. Pupuk untuk Fase Generatif adalah pupuk yang untuk mempercepat perkembangan generatif tanaman, merangsang pertumbuhan bunga dan buah, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Baca juga : Jenis-jenis Pupuk Untuk Tanaman Cabai dan Contohnya
Contoh Mamigro Super P (warna orange) dengan komposisi hara makro primer NPK 12+27+23 (unsur P dan K lebih besar). Dilengkapi dengan hara makro sekunder (Ca, Mg, S) dan mikro (B, Mo, Co, Cu, Mn, Zn, Fe).
Pada produk lain, pupuk untuk fase generatif ini diberi label B (buah), maksutnya lebih utama untuk pembentukan bunga atau buah. Contoh Gandasil B, dengan komposisi hara makro primer NPK 6+20+30 dilengkapi dengan Mg, B, Co, Cu, Mn, Zn.
CARA APLIKASI
Cara aplikasi pupuk di atas bermacam-macam antara lain :
1.Spray (penyemprotan)
2.Ditaburkan di tanah
3.Dikocorkan
4.Drip Fertigation, yaitu pemberian pupuk dengan irigasi tetes, biasanya dilakukan di sistem hidroponik (hydroponic). (Baca juga : Mau Buat Instalasi Irigasi Tetes atau Drip Irrigation Sederhana ? Inilah Komponen Yang Perlu Anda Siapkan)
*Disclaimer : merk dagang pupuk di atas hanyalah contoh, kami tidak ada kaitan atau afiliasi dengan produsen pupuk tersebut