Gejala Dan Dampak Serangan Trips Pada Tomat serta Cara Pengendaliannya

Gejala & Dampak Serangan Trips Pada Tomat – Hallo sobat BT, apa kabar anda semua? Semoga dalam keadaan sehat dan sejahtera selalu ya. Semoga anda dan keluarga dijuahkan dari segala macam penyakit.

Tak hanya anda, tanaman anda saya doakan juga agar dijauhkan dari berbagai hama penyakit yang dapat merusak tanaman anda. Aaamiiin.

Nah sobat BT, masuk bulan Juni, biasanya hampir seluruh wilayah di Indonesia sudah memasuki kemarau. Namun dari berita di media beberapa daerah masih mengalami mendung dan hujan yang cukup deras. Apakah tahun ini kemarau basah ?

Banyak kawan-kawan pelaku sektor pertanian yang bertanya perihal itu. Untuk tahu sudah masuk musim kemarau atau belum, biasanya petani menggunakan tanda-tanda yang terjadi di alam. (Baca juga : 3 Tanda Musim Kemarau Telah Tiba).

Salah satu tanda musim kemarau yang saat ini sangat benar-benar terasa adalah penurunan suhu udara di malam hari menjelang subuh dan cuaca siang hari yang panas dan terik yang membakar kulit.

Bahkan pada beberapa daerah misalnya di dataran tinggi Dieng suhu udara bisa minus derajat celsius. Kenapa hal tersebut bisa terjadi ? Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel berikut ini >> Kenapa Sih Di Musim Kemarau Suhu Udara Lebih Dingin? Ini Dia Penjelasannya.

Kondisi cuaca yang panas terik di siang hari selain sebagai penanda musim kemarau, di sisi lain menjadi sinyal bagi para petani bahwa perkembangan hama akan meningkat bahkan ada kemungkinan terjadi ledakan hama (khususnya petani cabai, paprika bawang merah dan tomat dan lain-lain).

Rekomendasi :  Mengintip TALADTHAI, Pasar Agribisnis (Pasar Sayur dan Pasar Buah) Terbesar di Thailand

Salah satu hama yang biasanya mengalami ledakan populasi pada musim kemarau adalah hama trips. Sebagai hama utama tanaman horti seperti cabai, bawang merah dan tomat, hama trips perlu dikendalikan dengan baik karena dampaknya secara langsung dan tidak langsung pada tanaman.

Secara tidak langsung trips menjadi vektor utama virus Tomatto Spotted Wult Virus (TSWV), dan dampak secara langsung yakni kerusakan pada daun dan buah. Hama trips bekerja dengan cara memakan daun muda, menghisap cairan daun sehingga daun tanaman menjadi keriting dan kerdil.

Pada postingan kali ini, pembahasan kita khusus tentang bagaimana gejala dan dampak serangan trips pada tanaman tomat. Selain itu, penting juga mengetahui apa saja teknik pengendalian trips yang telah terbukti efektif di lapangan.

Gejala serangan trips pada tomat

Berikut ini gambar-gambar gejala serangan trip pada tanaman tomat saya (saya tanam di polibag di pekarangan rumah), yang kebetulan pengendalian tripsnya hanya dengan pestisida nabati dari bawang putih, itupun hanya sekali sejak penanaman.

a. Gejala serangan trips pada daun tomat bagian atas

Gejala serangan trips pada daun tomat bagian atas, nampak bekas hisapan trips, bewarna kuning atau keperakan

b. Gejala serangan trips pada daun tomat bagian bawah

Gejala serangan trips pada daun tomat bagian bawah

c. Gejala serangan trips pada buah tomat

Gserangan trips pada tangkai buah tomat, nampak gejala warna keperakan pada tangkai dan kulit buah

Dampak serangan trips pada tomat

Serangan trips yang parah pada daun tomat mempunyai dampak yang tidak bisa dianggap enteng. Jika tidak dilakukan pengendalian, maka dalam waktu sekejap saja daun pada tanaman tomat anda bisa segera menjadi rusak, nampak terbakar, mengering dan akhirnya gugur.

Rekomendasi :  Panduan Lengkap Cara Menanam Timun [Update 2021]

Jika hal itu terjadi pada semua daun pada tanaman, maka bersiaplah tanaman anda akan mati. Karena jika daun sebagai organ utama menjadi rusak maka proses pertumbuhan dan perkembangan akan ikut terhenti.

Selanjutnya dampak serangan trips pada buah. Buah yang terkena serangan trips biasanya cenderung tidak normal dari bentuknya dan secara estetika/kualitas menurun (sehingga bisa jadi harganya juga menurun, bahkan bisa jadi tidak laku dijual di pasar).

Dampak serangan trips pada tanaman tomat, daun akan cepat rusak, nampak seperti terbakar. Pada tingkat serangan yang parah daun akan cepat menguning dan akhirnya mengering.

Beberapa teknik/cara pengendalian trips yang terbukti efektif

1. Pengendalian hama trips bisa dengan pestisida nabati (pesnab).

2. Bisa juga dengan trapping trips (pasang yellow trap di lahan, sebagai pencegahan dan indikator serangan trips).

3. Atau dengan insketisida kimia, insektisida disemprot selama 3 hari berturut-turut sampai tanaman bersih baru kemudian semprot jeda 3-4 hari sekali.

4. Penyemprotan fokus pada beberapa titik tanaman tempat favorit trip untuk sembunyi yaitu, daun muda, titik tumbuh, bunga dan dibawah daun (daun muda ataupun tua).

5. Agar lebih efektif penyemprotan dilakukan saat pagi hari sebelum matahari terbit, karena saat terbit biasanya trips sudah jalan-jalan pagi..hehe.

6. Penggunaan bahan aktif ganda agar lebih efektif, serta penggunaan bahan aktif yang kadar tinggi seperti imidakloprid 300.

7. Untuk meningkatkan efektivitas, bisa ditambahkan insektisida berbahan aktif bakteri thuringiensis yang bekerja dengan cara menipiskan lapisan kulit pada trips.

Kesimpulan

Trips walaupun ukurannya kecil tak bisa dianggap enteng. Kecil-kecil cabe rawit. Dan kalau tidak dikendalikan dengan baik bisa-bisa tanaman anda tidak normal atau stuck (kerdil),  bahkan mati. Sehingga pada akhirnya anda gagal panen dan rugi.

Rekomendasi :  7 Tanaman Pestisida Nabati, Yang Terbukti Efektif Mengendalikan Hama Kutu-kutuan serta Cara Pembuatannya

Trips walaupun nampak seperti tak ada (karena selalu bersembunyi), nyatanya sudah banyak predikat atau penghargaan yang ia terima dari para pelaku pertanian, misalnya hama utama, hama greenhouse, hama yang ngeselin, dan hama mahal (karena sering memaksa para petani membeli insektisida yang harganya tak murah).

Oleh karena bentuknya yang kecil, sifatnya yang suka sembunyi, dan perkembangannya yang cepat itu (terlebih di musim kemarau siklus trisp jauh lebih pendek dan cepat), maka sering-seringlah melakukan pengamatan tanaman dengan cara melihat gejala serangan hama-nya, baik pada daun, bunga maupun buah.

Nah untuk kasus pada tanaman tomat saya, selanjutnya bagaimana?

Selama daun dan buah tidak sampai mengering semua dan tanaman tidak sampai mati, belum kepikiran mau saya semprot dengan insektisida kimia. Meskipun setelah saya amati populasi trips-nya sudah melebih ambang batas pengendalian.

Yang penting nanti buah yang sudah ada bisa saya panen, meskipun tangkai dan buahnya ada bekas gigitan trips. Toh buah tomatnya saya konsumsi sendiri.

Baca juga : 12 Cara Mengurangi Penggunaan Pestisida Kimia

Ya, mungkin saja nanti saya semprot lagi dengan pesnab, dan kalau belum ada progress juga apa boleh buat, mungkin akan saya semprot dengan insektisida bahan aktif ganda (sebagai opsi terakhir).

Oke sobat BT, sekian dulu artikel kita kali ini, mengenai gejala dan dampak serangan trips pada tomat. Apakah anda punya pengalaman yang sama seperti saya? Cara pengendalian mana yang sudah anda lakukan dan efektif? Boleh dong sharing disini !

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *