Duh, Akhir Tahun Harga Sayur Meroket Naik Terutama Cabe, Waktunya Urban Farming Lagi ?

Urban Farming – Urban farming merupakan gabungan 2 kata urban yang berarti perkotaan dan farming yang berarti pertanian. Jadi urban farming adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di daerah perkotaan.

Tak seperti pada umumnya, pertanian dilakukan oleh petani yang tinggal di daerah pedesaan. Hal ini dikarenakan lahan pertanian di pedesaan umumnya masih luas.

Sebaliknya di kota, banyaknya gedung bertingkat dan berbagai jenis bangunan makin mengurangi lahan untuk pertanian. Makanya tidak heran, jika sawah merupakan hal yang sulit di temukan di kota.

Namun bukan berarti di kota tidak bisa dilakukan kegiatan pertanian. Pertanian di perkotaan atau urban farming bisa dilakukan di lahan sempit sekalipun, asalkan tahu caranya.

Cara dan jenis tanaman urban farming

Melakukan kegiatan produksi pertanian di perkotaan yang lahan pertaniannya sudah semakin sempit bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

  • Menanam di atap gedung atau roof top
  • Menanam di balkon atau dak rumah
  • Menanam di pekarangan rumah
  • Menanam di tembok
  • Menanam di pagar rumah
Rekomendasi :  10 Lapangan Pekerjaan Utama Di Indonesia, Sektor Pertanian Nomor Berapa?

Nah, di tempat di atas anda bisa menanam secara konvensional atau hidroponik. Secara konvensional maksutnya media tanam yang digunakan berupa tanah. Namun sebaiknya ditambahkan pupuk kandang, pupuk kompos, sekam bakar dan pupuk kimia SP36 atau NPK sebagai pupuk dasaran.

Tempat media tanam yang digunakan ada banyak jenisnya bisa dengan botol bekas air mineral, timba, ember, drum bekas, pot, polybag, bekas bungkus minyak goreng, bekas sak beras, pipa besar, bambu, atau langsung di tanah.

Sementara tanaman yang dibudidayakan umumnya adalah tanaman sayuran semusim seperti sawi, selada, kangkong, tomat, bawang daun, bawang merah, seledri, cabe, singkong dan lain-lain.

Untuk lebih mengoptimalkan peran urban farming, sebaiknya menanam komoditas strategis nasional antara lain di hortikultura ada cabe dan bawang merah.

Cabe dan bawang merah termasuk dalam komoditas strategis nasional karena merupakan komoditass hortikultura yang paling banyak ditanam oleh masyarakat sebab permintaannya tinggi dan kerap bikin gaduh di televisi dan media social.

Manfaat urban farming

Tren urban farming menurun seiring hilangnya Covid, saat Covid jadi hobi orang berbondong-bondong berkebun. Sehingga meski permintaan sayur menurun dari restoran atau hotel, namun permintaan benih dan pupuk cenderung meningkat.

Rekomendasi :  10 Jenis Melon yang Paling Banyak Ditanam Di Dunia

Sampai sejauh ini, kita lihat pemerintah masih terus menggaungkan program urban farming. Khususnya kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya sepertinya perlu sekali mengembangkan program ini karena besarnya permintaan sayur yang dipasok dari luar daerah.

Bahkan saking pentingnya urban parming ini, dari yang saya baca pemerintah mencanangkan akan memberikan bantuan bibit tanaman kepada rumah tangga agar masyarakat atau rumah tangga bisa panen sayuran sendiri.

Berikut ini beberapa manfaat urban farming, mengapa program ini menjadi solusi saat harga-harga pangan meroket naik sehingga dompet tidak jebol.

1. Memanfaatkan lahan tidur, misal berupa pekarangan. Walau sempit jika dikelola dengan baik akan bisa memberikan hasil yang lumayan juga.

2. Urban farming bisa mencegah inflasi, jika permintaan sayur dari sisi rumah tangga menurun, maka harga di pasaran akan menurun stabil. Mahalnya harga di pasaran dikarenakan penawarannya menurun biasanya disebabkan gagal panen karena tanaman di petani rusak. Biasanya terjadi pada waktu tertentu misalnya saat puncak kemarau. Saat puncak kemarau selain air susah, populasi hama dan vector virus juga meningkat.

Rekomendasi :  Luarbiasa ! Begini Cara Petani Hasilkan 100Juta Per Hari [Inspirasi Tani]

3. Mengurangi sampah organik dari rumah tangga. Sampah organik yang berasal dari rumah tangga bisa dimanfaatkan pada sebagai pupuk organik. Selain menghemat pengeluaran untuk pupuk, hasil panen pun jauh lebih sehat.

4. Mengurangi pengeluaran rumah tangga agar dompet tidak jebol. Kebutuhan akan nutrisi yang berasal dari sayur mayur bisa didapatkan dari kegiatan ini.

5. Selain mengurangi pengeluaran rumah tangga, juga berpotensi menambah penghasilan. Jika awalnya skala hobi diharapkan berkembang menjadi skala bisnis. Akan lebih mudah dalam memenuhi permintaan pasar apabila usaha dilakukan secara komunitas atau bersama-sama.

Penutup

Nah sobat BT, itulah pentingnya memulai urbanfarming dari elemen terkecil dulu yaitu rumah tangga di perkotaan, sehingga mengurangi permintaan terutama saat penawaran (panen) atau pasokan dari sentra produksi mengalami penurunan.

Jadi, urban farming bisa jadi salah satu solusi bagi ketahanan pangan warga perkotaan, bagi rumah tangga perkotaan, yang selanjutnya terakumulasi menjadi ketahanan pangan nasional

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *