Istilah-Istilah Pertanian – Ada banyak istilah teknis di pertanian yang terkadang penggunannya kurang tepat atau disalah fahami oleh petani. Istilah tersebut punya arti beda, namun seringkali dianggap memiliki arti yang sama.
Hal tersebut sering sekali saya temui, terutama saat berkomunikasi atau diskusi dengan petani. Secara akademis dan profesional, istilah tersebut tetap salah dan tidak bisa ditoleransi.
Hal ini dikarenakan, setiap istilah yang dipakai sebetulnya punya arti yang spesifik (khusus). Apa saja istilah-istilah pertanian yang punya arti beda tapi seringkali dianggap sama? Yuk simak uraiannya..!
# Benih (seed) dan bibit (seedling)
Benih dan bibit adalah saling berhubungan namun sesuatu yang beda. Jika benih merupakan calon organisme atau tanaman baru namun dalam bentuk biji, sedang bibit adalah benih atau biji tanaman yang sudah siap dipindah tanam setelah mengalami proses persemaian.
Benih biasanya di beli di kios atau toko pertanian, sedang bibit bisa dibeli di kios pembibitan yang menerima jasa persemaian, sehingga anda tidak perlu repot-repot menyemai sendiri, tinggal pindah tanam saja.
Jadi, jangan sampai salah ya sob, ntar kalo anda ingin semai sendiri maka beli benih di toko pertanian. Jika ingin beli bibit bisa kios pembibitan atau orang yang menerima jasa pembibitan.
# Produksi (production) dan produktivitas (productivity)
Produksi diartikan hasil panen (tonase) suatu kegiatan usahatani per satuan luas. Sedangkan produktivitas adalah besarnya hasil produksi (kg) per tanaman.
Misal diketahui usahatani tanaman cabai, jika produksi cabai gelondong 10 ton per hektar (misal 1 jumlah tanaman 1 hektar = 20.0000 tanaman), maka produktivitas tanaman cabai adalah 0,5 kg pertanaman (kira-kira 50 buah cabai besar/tanaman).
# Penerimaan (revenue) dan Pendapatan (income)
Kalo kita belajar konsep usahatani, kita akan menemui ke 2 istilah tersebut penerimaan dan pendapatan. Sekilas terlihat sama, tapi ternyata beda loh. Looo dimana bedanya sih?
Penerimaan atau revenue, diartikan jumlah uang yang diterima setelah hasil produksi dijual dengan harga tertentu. Misal produksi cabai 10 ton (10.000 kg), harga cabai besar 15.000/kg, maka penerimaannya = 10.000 kg x 15.000/kg = 150.000.000 (150 juta).
Selanjutnya pendapatan (income), diartikan sebagai uang yang diperoleh setelah dikurangi biaya. Pendapatan bisa positif, bisa negatif. Kalo positif disebut keuntungan, sedang jika negatif disebut kerugian.
Misal penerimaan usahatani cabai 150 juta, sedang total biaya yang telah dikeluarkan 50 juta, maka pendapatan/keuntungan yang telah diperoleh adalah 150juta-50juta = 100 juta.
# Petani (farmer) dan buruh tani (farm worker)
Petani, adalah subjek atau pelaku suatu kegiatan usahatani. Petani maknanya luas, sedangkan makna spesifik atau sempitnya bisa petani palawija, petani sayur (horti), pekebun (kopi kakao), nelayan, petambak atau produsen garam.
Petani umunya istilah bagi mereka yang mempuyai tanah garapan biasa berupa sawah, tegal, tambak, empang dan lain-lain. Lain halnya dengan istilah buruh tani, buruh tani adalah istilah bagi orang yang bekerja di sektor pertanian, di sawah di tegal atau diperkebunan namun bukan miliknya.
Baca juga : Istilah-Istilah Utama Bidang Pertanian dan Turunannya
Demikian artikel tentang istilah-istilah pertanian yang punya arti beda tapi seringkali dianggap sama. Semoga bermanfaat ya sob…! Jangan lupa bagikan ke saudara, sahabat atau teman anda yang lain. Sekian terimaksih ^^