Resiko Tinggi Menanam di Musim Hujan ? Coba Perhatikan 5 Hal Ini

Resiko Menanam di Musim Hujan – Assalamualaykum hai sobat BT yang baik hatinya..hehe. Akhir bulan Desember dan mengawali pergantian tahun, hampir selalu kita diguyur hujan sepanjang hari.

Dengan kondisi demikian, kebutuhan air untuk tentu tidaklah menjadi masalah yang berarti. Petani tak perlu capek-capek lagi menyiram tanamannya karena sudah tercukupi dengan adanya air hujan.

Menanam di musim hujan walaupun kebutuhan air tercukupi namun petani akan banyak menemui kendala dan tantangan. Resiko menanam di musim hujan sebenarnya tak kalah tinggi saat menanam di puncak musim kemarau.

Oleh karena itu patut mewaspadai hal-hal yang dapat menyebabkan gagal panen. Berikut ini 5 hal yang harus anda perhatikan pada saat musim hujan agar anda tidak gagal panen, antara lain :

resiko menanam musim hujan
Ilustrasi musim hujan di Jakarta. Sumber : bpbd.jakarta.go.id

1. Ledakan Hama Penyakit

Dengan adanya fenomena kemarau basah dan musim hujan yang datang lebih awal, pola penanaman kebanyakan petani menjadi padi-padi-padi. Penanaman padi sepanjang tahun membuat siklus hama penyakit tanaman terus berjalan.

Mungkin Suka :  Inilah Daftar Umur Panen Tanaman Sayur

Perkembangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) tidak terhenti, karena makanan tersedia sepanjang tahun. Oleh karena itu perlu dan wajib diwaspadai adalah adanya ledakan hama penyakit. Curah hujan yang tinggi salah satunya yang dapat mendongkrak ledakan populasi OPT.

Potensi OPT yang perlu dan harus diwaspadai pada tanaman padi antara lain hama penggerek batang padi, wereng coklat, tikus, kresek dan tungro. Sedangkan pada tanaman sayur yaitu serangan busuk daun (late blight), serangan layu Fusarium dan Ralstonia, serangan kresek (downey mildew), antraknosa  atau patek (busuk buah), bercak daun Alternaria dan lain-lain.

Baca juga :

Oleh karena itu, anda harus ekstra waspada dan lebih siap dalam menghadapi musim hujan kali ini. Tindakan monitoring dan antisipasi dini terhadap tanaman khususnya terhadap keberadaan OPT mutlak dilakukan.

Selain serangan hama penyakit pada tanaman, yang perlu anda waspadai adalah potensi ledakan hama penyakit bagi anda dan lingkungan anda. Tingginya curah hujan tentu akan menimbulkan genangan. Walaupun terkadang hujan selalu mengingatkan kita pada kenangan…hehehe

Anda perlu waspada karena pekembangan nyamuk terutama penyebab DBD sangat pesat. Oleh sebab itu anda harus rajin-rajin melakukan 4 M,  memantau, menguras, mengubur dan menutup. Sesekali anda perlu mengecek saluran air di lingkungan anda apakah sudah bersih dan tidak menimbulkan genangan.

2. Potensi Lahan Kebanjiran dan Rusak

Intensitas hujan yang meningkat saat musim hujan, menyebabkan kapasitas air lebih dari biasanya. Maka hal yang perlu anda waspadai adalah sistem pembuangan air yang ada dilahan. Jangan sampai karena sistem drainase yang kurang baik, tanaman kebanjiran lantas menjadi layu dan mati.

Mungkin Suka :  Akibat Aplikasi Pupuk Daun yang Tidak Tepat, Daun Cabai Nampak Terbakar

Jika anda saat ini masih berada pada persiapan lahan, maka sebaiknya nanti bedengan dibuat agak tinggi kira-kira 40 cm. Tujuan dari bedengan yang tinggi adalah agar kelembaban tanah di sekitar perakaran dapat terkontrol dan tidak berlebihan. Pasokan air yang berlebihan kurang baik bagi pertumbuhan tanaman.

Selain pasokan air berlebih, hujan deras disertai angin kencang kadangkala dapat merusak tanaman dalam waktu singkat. Oleh sebab itu perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi dan komoditas yang akan ditanam. Pilihlah lokasi yang aman serta tanaman yang kuat dari resiko angin kencang.

3. Pemilihan Komoditas

Pemilihan komoditas yang akan ditanam baik itu tanaman pangan atau hortikultura sangatlah penting. Pemilihan komoditas bisa berdasarkan kondisi curah hujan pada wilayah tertentu.

Kalo anda ada di wilayah yang curah hujannya tinggi, maka sebaiknya menanam tanaman yang lebih toleran dan tahan terhadap kelebihan air, seperti kentang. Namun jika anda berada pada wilayah yang curah hujannya tidak terlalu tinggi anda bisa menanam jenis sayuran seprti cabai, bawang merah atau pun jenis kubis-kubisan atau sawi-sawian.

4. Pertumbuhan Gulma

Tanaman yang tidak dikehendaki keberadaanya di lahan, siapa lagi kalau bukan si gulma. Biji-biji kering gulma yang pada musim kemarau terbang menyebar terkena angin, akan tumbuh sumbur pada musim hujan. Keberadaan gulma bisa menurunkan kuantitas hasil karena tanaman utama kalah dalam kompetisi.

Mungkin Suka :  Mengenal Apa Itu Sorgum: Kandungan Nutrisi, Manfaat, dan Cara Budidayanya ! 

Kompetisi yang dimaksut yaitu usaha dalam memperebutkan nutrisi, air, ruang tumbuh serta udara. Tanaman budidaya yang kalah tentu pertumbuhannya akan terhambat. Selain itu juga, diketahui beberapa gulma dapat mengeluarkan zat yang bersifat toksik yang dapat menekan pertumbuhan tanaman budidaya.

5. Intensitas Sinar Matahari

Tanaman untuk tumbuh normal membutuhkan sinar matahari yang cukup. Pada musim hujan, kondisi langit yang mendung menyebabkan sinar matahari yang mengenai tanaman tidak merata. Nah ini akan menyebabkan proses fotosintesis terganggu.

Solusi yang bisa anda terapkan yaitu pengaturan tanaman dalam bedengan dengan sistem single rows (satu baris) atau sistem double rows zig zag (bahasa kerennya, untu walang dua baris). Diharapkan selain sinar matahari bisa mengenai semua tanaman juga meminimalisir timbulnya iklim mikro yang dapat memacu perkembangan penyakit.

#Kesimpulan….!

Walaupun musim hujan kadang dianggap menyusahkan bagi sebagian petani (karena resiko menanam musim hujan juga berat), tapi musim hujan adalah musim yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar petani di seluruh dunia. Dengan datangnya musim hujan maka konflik dan drama perebutan air yang terjadi di musim kemarau sebelumnya bisa segera berakhir 😀

Datangnya musim hujan adalah hal yang berada di luar kuasa manusia. Saya dan anda hanya bisa meminimalisir dampak negatif yang mungkin saja bisa terjadi. Tak lupa yakin dan berusaha, disertai doa semoga apa yang kita kerjakan bisa tercapai dengan baik. Aaamiiin.

Baca juga :

Semoga bermanfaat……! Sekian dan terimakasih ^^

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 comments

    1. fungisida yang dipakai tergantung dengann potensi serangan di lahan agan, yang pasti biasnya buat nyegah kresek, layu, busuk batang, busuk buah dan lain-lain