Tanaman Pestisida Nabati – Bagi insan tani Indonesia, istilah pestisida nabati (pesnab) bukanlah istilah yang asing di telinga mereka. Sudah banyak petani dan praktisi pertanian Indonesia yang mulai menerapkan aplikasi pesnab ini.
Terutama sejak adanya Program Go Organic di berbagai daerah, kampanye sesuatu yang berbau organik seperti beras organik, pupuk organik, termasuk pestisida organik (nabati) terus digencarkan di pelosok nusantara.
#Apa itu Pestisida Nabati?
Pestisida nabati adalah pestisida yang dibuat dari fermentasi dan ekstraksi tanaman atau tumbuhan yang mengandung bahan aktif tertentu dan efektif dalam mengendalikan Hama Penyakit Tanaman (HPT).
Pesnab memiliki cara kerja yang sangat spesifik antara lain :
- Aromanya yang khas efektif mengusir serangga hama
- Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
- Menghambat nafsu makan serangga hama
- Menghambat pergantian kulit
- Menghambat pergerakan hama
- Membuat steril (mandul) serangga jantan
- Menghambat reproduksi serangga betina
- Menghambat perkembangan patogen penyakit
#Mengapa Pestisida Nabati?
Aplikasi pestisida kimia yang tidak efektif (berlebihan dan tidak tepat sasaran), seperti yang kita ketahui saat ini, bisa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan rantai makanan loh. Pestisida kimia itu bisa memicu timbulnya resistensi hama, kepunahan spesies hewan langka, serta kerusakan ekosistem (rantai makanan) akibat sisa-sisa residunya.
Nah, kalau pestisida nabati ini justru kebalikannya, yaitu memiliki banyak keunggulan dibandingkan pestisida kimia. Berikut ini beberapa keunggulan aplikasi pesnab :
1. Cara membuatnya mudah, serta murah biayanya. Hal ini disebabkan bahan yang dibutuhkan untuk membuat pesnab tersedia melimpah di sekitar kita. Jadi siapapun bisa membuatnya…!
2. Efektif serta tidak menyebabkan resistensi atau kekebalan pada hama penyakit.
3. Aman bagi manusia dan lingkungan (residunya mudah terurai) sehingga tidak menyebabkan efek keracunan yang parah. Inilah point terpenting…! Bahan makanan yang diproduksi dengan pesnab tentu tidak mengandung residu yang jika dikonsumsi akan beresiko (bahaya) bagi kesehatan.
Tak ada yang sempurna di dunia ini…! Apa yang mempunyai kelebihan tentu mempunyai kekurangan, termasuk pestisida nabati ini. Kekurangan pestisida nabati antara lain :
1. Daya kerjanya lambat. Sehingga tidak dapat membunuh hama secara cepat.
2. Dosis dan takarannya tidak sekaurat pestisida kimia.
3. Tidak tahan sinar matahari, tidak dapat disimpan terlalu lama.
4. Aplikasi perlu dilakukan berulang-ulang untuk memastikan hasil yang lebih efektif.
#7 Tanaman yang Efektif sebagai Pestisida Nabati untuk Mengatasi Kutu-Kutuan
Setiap orang yang berkecimpung di bidang pertanian tentu tahu bahwa harga insektisida untuk pengendali kutu-kutuan (Aphids, Myzus, wereng), Thrips, mite (tungau) serta hama penghisab tanaman lainnya (seperti walang sangit) harganya cukup mahal.
Namun, kebanyakan tidak tahu bahwa ada beberapa jenis tanaman bisa menjadi alternatif pengendalian hama tersebut. Selain efektif, pembuatannya cukup mudah juga. Apa sajakah tanaman itu? Berikut 7 tanaman pestisida nabati yang terbukti efektif untuk pengendalian kutu-kutuan, trips dan hama penghisab daun batang tanaman.
1.Bawang Putih (Allium sativum)
Bawang putih mengandung bahan aktif utama Allisin yang bersifat antibiotik (antibakteri). Pestisida nabati bawang putih efektif untuk mengendalikan beberapa hama tanaman seperti wereng, walang sangit, dan penggerek batang padi. Selain efektif pada hama kutu-kutuan, bawang putih juga efektif mengatasi penyakit layu akibat jamur Fusarium dan bakteri Ralstonia pada tanaman cabai dan tomat dengan aplikasi pengocoran.
2.T3mbakau (Nicotiana tabacum)
Daun t3mbakau mengandung bahan aktif Nikotin. Pestisida nabati daun t3mbakau efektif untuk mengendalikan hama penghisap seperti Aphis sp, walang sangit, penggerek batang, selain berfungsi sebagai insektisida, t3mbakau juga bisa digunakan untuk mengatasi penyakit Blast (bercak daun berbentuk belah ketupat pada padi).
3.Mimba (Azadirachta indica)
Biji dan daun mimba mengandung bahan aktif Azadirachtin, Salanin, Nimbenen, dan Mellantriol. Pestisida organik mimba efektif untuk mengendalikan ulat, hama penghisap (kutu-kutuan), jamur, bakteri, nematoda, dan sebagainya.
Pestisida organik mimba dapat dibuat dari biji atau daunnya. Selain sebagai insektisida, ektrak mimba juga berfungsi sebagai fungisida untuk pengendalian layu akibat Fusarium dan Phytophthora, dan bakterisida pengendali bakteri Ralstonia.
4.Sirsak (Annona muricata)
Daun sirsak mengandung bahan aktif Annonain dan Resin. Pestisida nabati daun sirsak efektif untuk mengendalikan hama trip, wereng, walang sangit dan penggerek batang.
5.Pepaya (Carcia papaya)
Daun pepaya mengandung bahan aktif Papain. Pestisida nabati daun pepaya efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap seperti Aphis sp.
6.Serai (Andropogan nardus)
Serai mengandung bahan aktif Silica (Si02) pada bagian daun dan batang, yang bermanfaat mengendalikan ulat atau kutu daun. Selain itu, bau dari tanaman serai sangat tidak disukai oleh tikus. Oleh karenanya, serai yang ditanam dibedengan sawah dapat menghambat serangan tikus.
7.Gadung (Dioscorea hispida)
Umbi gadung mengandung bahan aktif Diosgenin, Steroid Saponin, Alkoloid dan Fenol. Pestisida nabati umbi gadung efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisab.
#Cara Pembuatan Pestisida Nabati untuk Pengendali Hama Kutu-kutuan
Sobat BT, kini anda tau ternyata jenis tanaman di atas bekerja dengan baik sebagai alternatif pengendalian tanaman. Anda bisa langsung mencampur 7 jenis tanaman di atas atau beberapa saja, tergantung apakah anda bisa memperolehnya semua atau tidak. Hehe..
Untuk bisa mengekstrak kandungan bahan aktif di dalamnya, pada proses pembuatannya membutuhkan fermentasi. Proses fermentasi sendiri digunakan dengan memakai mikroorganisme lokal atau EM4 (Effective Microorganisme). Selain agar proses ekstraksi (penguraian) berjalan dengan sempurna, fermentasi bertujuan agar proses penguraiannya berjalan lebih cepat serta menetralisir bau yang ditimbulkan.
Ala-alat :
- Blender atau penumbuk
- Timbangan
- Pisau
- Jurigen
- Saringan
Bahan-bahan :
- Daun mimba 1 kg
- Daun T3mbakau 0,5 kg
- Daun Pepaya 1 kg
- Daun Sirsak 0,5 kg
- Bawang putih 2 kg
- Serai 3 kg
- Gadung 0,5 kg
- EM4 100 ml
- Tetes tebu/gula pasir 100 ml/100 gram
- Cuka makan 100 ml
- Air cucian beras 1 liter
- Air 10 liter
#Langkah-langkah Pembuatan Pesnab
1. Pastikan alat dan bahan yang diperlukan telah siap
2. Jika alat dan bahan sudah siap, anda mulai dengan menghancurkan bahan utama daun mimba, daun t3mbakau, daun pepaya, bawang putih, serai, gadung dan daun sirsak dengan alat penumbuk atau blender.
3. Setelah itu, masukkan cairan sekaligus ampasnya ke jerigen
4. Selanjutnya, masukkan EM4, gula/tetes, cuka dan air cucian beras, lalu aduk rata, lalu tutup rapat..!
5. Simpan dalam suhu ruangan kira-kira sampai 21 hari
6. Lakukan pengocokan pagi atau sore kurang lebih 5 menit
7. Sesekali buka tutup jerigen untuk membuang gas hasil fermentasi
8. Setelah 14 hari hentikan pengocokan, dan biarkan 7 hari lagi sebelum aplikasi
9. Setelah 21 hari, maka pesnab siap untuk digunakan..!
#Aplikasi
Encerkan pestisida nabati yang berhasil kita buat sebanyak 10-20 ml per liter air. Aplikasi selain disemprotkan, juga bisa dikocorkan pada lubang tanam, tergantung kebutuhan anda. Karena sifat pesnab ini tidak tahan panas matahari, maka penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari atau malam hari.
Baca juga : Sama-sama Pupuk Non Kimia, Inilah Perbedaan Pupuk Organik dan Pupuk Hayati
Nah, itulah 7 tanaman yang efektif untuk pesnab terutama untuk mengatasi hama kutu-kutuan. Ternyata cara membuatnya cukup mudah dan simpel, bukan? Tak ada salahnya jika sobat BT mencoba membuatnya, tidak harus lengkap 7 jenis, dan tidak harus banyak juga. Cobalah dengan takaran yang kecil dulu.
Contoh jika anda ingin membuat pesnab bawang putih 0,5 kg (saja), karena 2 kg dirasa agak besar, maka air yang dibutuhkan pun juga menurun proporsinya menjadi 2,5 liter. Bahan yang lain pun sama. Selamat mencoba sobat BT semua…!
Semoga berhasil….! Sekian dan terimakasih ^^