Cara Pengendali Lalat Buah – Sebagaimana prediksi, awal tahun baru 2024 diwarnai dengan guyuran hujan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Tentu ini menjadi kado yang baik para petani yang sudah lama menanti-nanti kedatangan hujan.
Di awal musim hujan ini, harga komoditas pertanian seperti cabai, tomat, dan bawang merah seperti sebelum-sebelumnya banyak yang mengalami kenaikan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga komoditas strategis tersebut menjadi naik antara lain karena banyak lokasi penanaman mengalami kerusakan yang cukup parah.
Selain karena serangan jamur, juga disebabkan oleh serangan lalat buah. Kombinasi serangan jamur dan serangan lalat buah menyebabkan buah cabai dan tomat yang akan dipanen mengalami kerusakan.
Ok sobat BT, di artikel kali ini belajartani.com akan memberi informasi kepada anda mengenai cara pengendali lalat buah yang efektif dan ramah lingkungan.
#1. Memasang yellow trapping
Yellow trap atau perangkap bewarna kuning yaitu perangkap hama yang digunakan untuk menarik hama tanaman agar datang dan terperangkap pada permukaan yang lengket karena telah diolesi lem atau perekat.
Teknik pengendali lalat buah menggunakan cara yellow trap ini sudah banyak dipraktekkan oleh petani cabai atau bawang merah, setidaknya sebagai indikator hama.
Dengan yellow trap, anda bisa tahu hama tanaman apa saja yang berada di lahan anda, untuk kemudian dilakukan pengendalian secara tepat.
Untuk hasil yang lebih optimal, sebaiknya menggunakan dalam jumlah yang banyak guna mempersempit ruang gerak hama lalat buah.
Dan yang terpenting adalah timingnya harus pas, misalnya saat buah masih belum besar, sebelum terbentuk buah juga jauh lebih baik lagi.
#2. Memasang perangkap metil eugenol
Sama-sama perangkap, namun prinsip kerja perangkap metil eugenol berbeda dengan perangkap kuning. Jika perangkap kuning targetnya adalah semua jenis lalat buah baik jantan maupun betina, sementara perangkap metil eugenol menarget lalat jantan.
Jadi si metil eugenol ini adalah salah satu jenis attraktan (penarik lalat jantan). Konon kabarnya aroma metil eugenol itu seperti bau yang dikeluarkan oleh lalat betina saat musim kawin.
Nah, dikiranya lagi banyak lalat betina yang ngajak kawin sehingga lalat jantan akan dengan senang hati datang ke perangkap tersebut tanpa menemukan lalat betina yang diinginkannya.
Yang terjadi selanjutnya adalah akan banyak lalat buah betina yang telurnya tidak dapat dibuahi oleh para pejantan, sehingga ini dapat mengurangi populasi mereka.
Menurut Omoy (1997), aplikasi perangkap metil eugonal ini bisa menurunkan populasi lalat buah sampai dengan 90%.
#3. Melakukan covering atau penutupan atau pemberongsongan
Teknik ini mungkin nampak terlihat kuno dan jadul. Namun sampai saat ini masih banyak loh petani dan pekebun yang mempraktekkan pemberongsongan buah.
Buah yang biasanya diberongsong antara lain jenis buah mangga, kelengkeng, buah belimbing, buah jambu, pare dan lain-lain, baik itu dengan kertas atau plastic atau net screen.
Sementara pada buah cabai dan tomat umumnya tidak diberongsong seperti pada tanaman buah. Petani bisa menggunakan net screen house untuk melindungi tanaman cabai dari serangan lalat buah.
Penutup
Nah sobat BT, itulah dia 3 cara pengendali lalat buah yang ramah lingkungan namun terbukti masih efektif di tahun 2024.
Cara pengendalian di atas setidaknya bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia yang jika dilakukan secara massif bisa merusak lingkungan.
Demikian semoga bermanfaat, jangan lupa bagikan artikel ini ke saudara, sahabat dan teman anda yang lain ya. Sekian dan terimakasih !