Sivanto Bayer – Kondisi cuaca dan iklim adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kutu kebul. Di cuaca yang cenderung panas akhir-akhir ini sangat berpotensi meningkatkan populasi kutu kebul.
Banyak sekali ditemukan kejadian penyakit kuning di lokasi yang populasi kutu kebulnya tinggi. Ya, kutu kebul diketahui sebagai salah satu hama vektor virus gemini penyebab penyakit kuning atau bule.
Mengenai kutu kebul, virus gemini dan dampaknya bagi tanaman budidaya pernah dan banyak kita bahas pada artikel sebelum-sebelumnya bisa anda cari di blog ini.
Hal ini tentu harus diantisipasi oleh para petani horti khususnya seperti cabai, tomat dan terong. Agar tanaman tidak terserang virus gemini yang menyebabkan tanaman jadi keriting, kerdil, menguning dan produktivitas turun.
Atasi kutu kebul dengan Sivanto
Salah satu cara pengendalian hama kutu kebul yang paling banyak digunakan sebagian besar petani adalah aplikasi pestisida kimia.
Sivanto Bayer ini mungkin bisa jadi alternatif baru petani, meskipun produk insektisida dari Bayer ini cenderung masih baru dikenalkan.
Menurut Manajer Pengembangan Produk PT. Bayer Indonesia, Deni Susanto, Sivanto Bayer ini membawa standar baru dalam hal pengendalian kutu kebul antara lain :
#1. Efektif mengendalikan tidak hanya kutu kebul, tapi juga efektif untuk kutu daun (aphids) dan pengisap daun Empoasca.
#2. Sivanto Bayer mempunyai daya efikasi yang tinggi sehingga lebih cepat dalam membunuh hama tanaman.
#3. Sivanto Bayer yang bahan aktifnya Flupiradifuron ini bekerja secara sistemik, sehingga efektif dalam mengendalikan hama bersayap seperti kutu kebul serta hama yang suka bersembunyi di balik daun tanaman.
#4. Tak seperti insektisida golongan neonicotinoid, insektisida ini diklaim aman terhadap pollinator seperti lebah, sehingga dapat diaplikasikan pada saat tanaman berbunga sekalipun.
Cara aplikasi Sivanto Bayer
Dosis, cara aplikasi dan waktu yang tepat adalah beberapa hal penting dalam keberhasilan pengendalian hama kutu kebul. Dosis yang disarankan dalam kemasan produk yaitu 1,5 ml/liter atau 750 ml per hektar.
Sementara waktu aplikasi juga tidak kalah penting. Sebagai hama bersayap dengan mobilitas tinggi, aplikasi sebelum matahari terbit akan jauh lebih optimal mengingat hama masih bersembuyi di daun-daun tanaman.
Cara aplikasinya yaitu penyemprotan pada saat ditemukan hama kutu kebul 3-5 ekor per daun atau sesuai dengan nilai ambang batas pengendalian.
Ulangi penyemprotan Sivanto Bayer ini tiap 1 minggu sekali, bisa juga bergantian dengan insektisida lain. Jika sudah lebih dari 3 minggu segera putar dengan jenis insektisida yang lain untuk mencegah resistensi hama.
Nah sobat belajartani.com itulah sedikit ulasan mengenai cara pengendalian hama kutu kebul dengan Sivanto Bayer.
Apakah anda sudah mencoba insektisida ini? Bagaimana hasilnya, yuk sharing di kolom komentar !