Mengapa Pemupukan Harus Tepat dan Berimbang? Ini Dia Jawabannya – Ditengah-tengah kesibukan di real life akhirnya saya bisa menyelesaikan artikel ini. Inspirasi saya menulis artikel dengan tema pemupukan tepat dan berimbang ini, adalah saat saya menemukan bahwa salah satu petani saya masih belum memahami teknis pemupukan tepat dan berimbang.
Case-nya adalah tanaman cabai banyak yang rontok di saat fase pembungaan. Setelah ditelusuri ternyata petani tersebut menggunakan pupuk N melebihi dosis. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa teknis pemupukan, baik itu waktu dan dosis nya adalah hal yang sangat penting.
Pemupukan yang tidak tepat waktu dan dosis ternyata berdampak sangat besar seperti pada contoh kasus di atas. Sadar atau tidak, mungkin masih banyak petani kita yang memiliki mind set yang sama. Nah, mudah-mudahan artikel singkat ini dapat memberikan pemahaman tentang dinamika dalam pemupukan.
Ok biar ga berlama-lama kita langsung ke pembahasannya, yuk cekidot guys…
Pemupukan didefinisikan sebagai kegiatan menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Pemupukan dilakukan untuk mengganti unsur hara yang habis terisap oleh tanaman. Pada saat ini kegiatan pemupukan seakan tidak terpisahkan dan menjadi ritual wajib dalam kegiatan budidaya pertanian.

Entah tepatnya sejak kapan, kegiatan pemupukan pertama oleh manusia dilakukan. Menurut beberapa literatur, petani kita sudah akrab dengan pupuk bahkan sejak zaman penjajahan dulu kala. Petani mengadopsi teknik yang mereka peroleh saat bekerja di perkebunan besar yang dikelola oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Pada saat itu pemupukan dilakukan bukan untuk menyuburkan tanah (karena kondisi tanah pada saat itu masih sangat subur) tapi bertujuan untuk melipatgandakan hasil panen.

Berdasarkan history singkat di atas, membicarakan tentang pupuk atau pemupukan sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pupuk itu identik dengan petani dan telah menjadi bagian dari petani sejak beberapa abad silam. Oleh karena itu, semestinya petani telah mengetahui dan memahami dinamika pupuk dan pemupukan.
Pupuk bagi kebanyakan petani seolah menjadi jaminan agar tanaman mereka subur dan bisa panen melimpah. Jangan sampai yang namanya pupuk ini, petani kehabisan. kebanyakan petani bahkan sudah membeli pupuk meski waktu tanamnya masih lama. Mungkin termasuk anda salah satunya? Ya kan..? hehe
Lantas muncul pertanyaan, bagaimana teknik pemupukan yang benar? Hal ini lah yang sangat penting untuk diketahui, difahami dan dikuasai oleh petani, mengingat harga pupuk terutama pupuk non susidi cukup mahal. Akan rugi jika sudah membeli pupuk dengan harga mahal namun tidak efektif dan efisien (terbuang sia-sia).
Idealnya biaya untuk membeli pupuk yang mahal seharusnya terbayar dengan performa tanaman yang baik, tumbuh maksimal dan berproduktivitas tinggi.
Namun fakta yang ditemukan di lapangan ternyata masih banyak petani kita yang masih salah saat aplikasi pupuk. Misalnya masih banyak petani kita yang memberi urea pada tanaman padinya melebihi dosis yang diajurkan (300 kg/ha). Sekali lagi, hal ini bisa jadi karena petani masih belum benar-benar memahami teknik dalam pemupukan yang benar.
Memang tanaman yang diberikan N lebih tinggi dari dosis yang dianjurkan akan nampak jauh lebih hijau dan segar daunnya. Tapi pemberian urea berlebihan tanpa diimbangi pupuk yang mengandung unsur hara Digital India on Steroids: How Aadhaar Infra Enables the NPR and the NRC uk steroid pharmacy purdue pharma pleads guilty, will pay billions for role in opioid epidemic lain menyebabkan tanaman mudah roboh dan rentan terhadap serangan penyakit.
Ada teman petani melon yang cukup berpengalaman, pernah berkata:
“Kalau pakai N lebih dari dosis, buah melon saya kualitasnya tidak bagus, kurang manis dan daya simpannya tidak lama, mas. saya lebih suka pake pupuk NPK karena komposisi unsur haranya sudah lengkap dan imbang”
Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan selain boros biaya, juga dapat merusak struktur tanah, tanah akan menjadi tidak subur. Sebenarnya di dalam tanah unsur hara N, P, K telah tersedia, hanya saja dalam bentuk yang tidak dapat diserap tanaman.
Beberapa mikroorganisme seperti Trichoderma sp (Baca juga :3 Cara Aplikasi Agens Hayati Trichoderma Sp pada Tanaman Cabai), dapat membantu mengurai sehingga dapat diserap oleh akar tanaman.
Kalau dicermati lagi, saat ini petani kita sudah sangat tergantung dengan pupuk kimia dan sangat sedikit yang masih percaya dengan kemampuan pupuk organik. Efeknya permintaan pupuk kimia naik, di saat yang sama produksinya jauh dari kebutuhan.
Ketergantungan petani terhadap pupuk kimia ini menyebabkan petani berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Terlihat saat pupuk kimia mulai langka kebanyakan petani harus rela membayar mahal agar tetap memperoleh pupuk.

Berdasarkan urain di atas, sangat perlu bagi insan tani Indonesia untuk mengetahui, memahami dan menguasai teknik pemupukan tepat dan berimbang. Bagaimana sih sebenarnya konsep praktis pemupukan tepat dan berimbang?
Teknik pemupukan tepat dan berimbang harus memperhatikan sifat dan fungsi pupuk, waktu (kapan pemberian yang tepat) serta dosisnya yang tepat.

#1. Pemupukan Tepat
a.Tepat Waktu, petani kebanyakan masih memberikan pupuk urea baik pada padi atau tanaman buah, saat memasuki fase generatif (pembungaan atau pembentukan buah). Dampaknya bunga menjadi rontok dan kalaupun jadi maka kualitas buah menjadi kurang baik (rasa dan daya simpannya tidak lama).
Pupuk N lebih banyak dibutuhkan saat fase vegetatif, dan berkurang saat memasuki fase generatif. Sedangkan pupuk P banyak dibutuhkan saat pembentukan akar dan fase generatif (mempercepat pemasakan buah), dan pupuk K banyak dibutuhkan saat fase generatif (meningkatkan kualitas buah dan daya simpan).
b.Tepat Dosis, yaitu penggunaan pupuk kimia jangan melebihi dosis yang direkomendasikan. Sebagaimana contoh di atas, kebanyakan petani memberi urea pada tanaman padinya melebihi dosis anjuran (lebih dari 300 kg/ha). sehingga tanamannya mudah roboh dan terserang penyakit.
#2. Pemupukan Berimbang
Pemupukan berimbang diartikan pemupukan yang penggunaan nya menggabungkan manfaat antara pupuk kimia dengan pupuk organik, serta berimbang penggunaan pupuk yang ber-unsur N, P dan K.
Penggunaan pupuk organik hendaknya dijadikan sebuah SOP saat hendak memulai kegiatan budidaya. Pupuk organik selain berperan penting dalam menjaga struktur tanah juga menjadi media tumbuh bagi mikroorganisme yang menguntungkan. Perpaduan pupuk organik dan kimia akan menciptakan tanah yang kaya akan unsur hara namun strukturnya gembur atau remah.
Penggunaan pupuk NPK sangat dianjurkan karena sudah mengandung unsur makro lengkap (dalam satu kemasan) yang dibutuhkan oleh tanaman. Di pasaran akan ditemui banyak merk dan komposisi dari pupuk NPK, dengan berbagai harga.
Nah, jika anda ingin lebih hemat, anda bisa membuat pupuk NPK sendiri dengan menggunakan pupuk tunggal. Cara membuat nya silahkan klik link berikut Ini dia Cara Mudah Membuat Pupuk NPK Sendiri..! Mudah dan Hemat..!
Ok sobat belajartani.com, demikian artikel tentang pemupukan tepat dan berimbang. Semoga ada manfaatnya ya. Dan jika dirasa artikel ini dapat menambah pengetahuan baru bagi anda, jangan lupa bantu untuk membagi ke teman dan saudara anda yang lain. Terimakasih ^^