Kunci Keberhasilan Usahatani – Kunci keberhasilan usahatani apa saja sih? Sektor pertanian adalah sektor yang tingkat keberhasilannya dipengaruhi banyak variabel. Apa parameter keberhasilan usahatani?
Mungkin tiap orang punya persepsi atau ukuran sendiri-sendiri suatu usaha pertanian dikatakan berhasil. Parameternya bisa dari tanaman budidayanya yang bagus, hasil panennya (produktivitas) maksimal, biaya yang rendah dan harga jual yang tinggi tentunya.
Selama ini banyak petani yang sudah puas saat melihat tanamannya bagus, sebenarnya ngga cukup sampai disitu. Yang perlu dipikirkan adalah mendapatkan keuntungan besar dari hasil usahataninya itu. Tanaman bagus tapi rugi buat apa?
Untuk itu, agar usahatani sukses sebagaimana parameter di atas, petani musti mengetahui kuncinya. Nah, sobat BT, setidaknya ada 7 kunci keberhasilan usahatani, berdasarkan pengalaman belajartani.com.
1. Pengetahuan dan keterampilan budidaya (knowledge and skill)
Pengetahuan meliputi pengetahuan tentang budidaya pertanian, atau konsep intensifikasi pertanian seperti konsep panca usahatani, yaitu mengetahui tentang bibit unggul, teknik olah tanah yang baik, pengairan, pengendalian hama penyakit serta teknologi pertanian seperti mesin pertanian agar kinerja lebih efektif dan efisien.
Pengetahuan dan keterampilan budidaya menjadi kunci paling utama jika ingin usahataninya berhasil sukses, paling tidak mampu menciptakan tanaman yang bagus.
Baca juga : Masih Ingat Gak Nih Sama Konsep Panca Usaha Tani?
Petani harus memiliki pengetahuan tentang sarana produksi yang baik, misal tentang varietas benih mana yang bagus dan sesuai dengan keinginan pasar, mana jenis pupuk yang terjangkau namun baik untuk performa tanaman, jenis-jenis pestisida yang sesuai dengan kebutuhan, aman untuk lingkungan, efektif untuk hama penyakit serta ga bikin kanker juga, kantong kering..hehe
Baca juga : 6 Karakter Unggul Apa Saja yang Harus Ada pada Varietas Cabai Hibrida F1 ?
2. Pengalaman petani (experience)
Yakni pengalaman petani dalam bertani. Ada pepatah: kualitas teruji waktu, hal ini berarti bahwa semakin banyak pengalaman maka memiliki kualitas yang lebih baik. Semakin lama menekuni bidang pertanian biasanya lebih memahami kendala-kendala yang dihadapi saat usahatani.
Baca juga : Kendala-kendala yang sering Dihadapi Petani
Misal, seorang petani cabai berpengalaman tentu paling tidak sudah memahami teknik budidaya cabai yang benar, hama penyakit utama dan teknik-teknik lain supaya tanaman cabai berproduksi maksimal.
Baca juga : Kupas Tuntas Hama Penyakit Utama Tanaman Cabai (lengkap dengan gambar)
Faktor pengalaman juga terkait erat dengan pengetahuan, semakin berpengalaman tentu pengetahuan usahataninya lebih luas, baik itu terkait teknologi budidaya ataupun manajemen budidaya.
3. Modal (capital)
Bagaimana petani mengalokasikan dananya untuk membeli saprodi dan menghasilkan hasil yang lebih tinggi. Dengan adanya modal yang tercukupi tentu akan memudahkan petani dalam menentukan sarana produksi yang terbaik demi mendapatkan hasil yang baik pula.
Baca juga : Pembiayaan Syariah, Alternatif Solusi Untuk Petani
Misal petani cabai, antara bertanam pada green house (GH) atau di luar (open field), secara teoritis lebih baik dalam GH. Jika modal tercukupi maka petani bisa menentukan pilihan teknologi terbaik sebagai pilihan investasinya.
Baca juga : Teknologi Pertanian Modern, Jawaban untuk Krisis Pangan Dunia
Contoh lain, dalam irigasi, antara konvensional atau dengan sistem irigasi tetes (drip tape). Meski biaya mahal di awal namun teknologi drip tape membuat tanaman lebih baik dan bisa memangkas biaya tenaga kerja di musim selanjutnya.
4. Keyakinan, mind set dan doa (faith, mind set and prayer)
Dalam usahatani dibutuhkan keyakinan yang tinggi bahwa usahataninya akan sukses. Walau dalam perjalanannya akan banyak kendala baik secara teknis maupun non teknis (alam).
Petani harus ulet, tangguh, dan disiplin baik itu secara fisik maupun psikis (mental). Contoh disiplin misalnya dalam pelaksanaan SOP pekerjaan di lapangan, bagaimana sistem kontrol tanamannya, kapan harus aplikasi pupuk atau pestisida.
Petani harus memilik mind set atau pola pikir bahwa pekerjaan petani adalah pekerjaan yang mulia, selain sebagai bisnis untuk menghasilkan uang namun juga sebagai sedekah yang bernilai ibadah.
Hal ini penting, sehingga apabila tejadi gagal nanti tidak frustasi, mengeluh, dan menyalahkan banyak pihak. Artinya secara mental sudah siap, kalah menang siap.
Baca juga : Dilema Petani Cabai Saat Harga Cabai Anjlok
5. Pengelolaan usahatani (Management)
Pengelolaan atau management usahatani meliputi rencana tanam (planning), rencana komoditas tanam, analisa usahatani (pendapatan dan biaya), rencana pelaksanaan (kontrol) di lapangan, evaluasi.
Tujuan petani menerapkan managemen usahatani adalah supaya bisa melaksanakan kegiatan usahatani secara sistematis dengan sumberdaya yang ada, untuk mencapai hasil pertanian panen yang maksimal.
Baca juga : 4 Hal yang Perlu Dilakukan Petani Cabai Saat Harga Cabai Jatuh
Misal gini, rencana tanam, perlu ada kalender tanam agar saat panen nanti posisi tidak panen raya sehingga bisa dapat harga tinggi. Contoh lain, pengaturan komoditas tanam untuk momen tertentu, 2-3 bulan sebelum puasa menanam tanaman buah air, seperti melon, semangka, blewah yang banyak dicari sebagai hidangan berbuka puasa.
Manajemen usahatani juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pengalaman petani itu sendiri. Semakin berpengalaman biasanya manajemen usahataninya lebih baik. Misal petani padi berpengalaman, biasanya mempunyai managemen pengendalian hama penyakit yang lebih baik daripada petani yang belum begitu berpengalaman.
6. Musim yang tepat (good season)
Musim adalah waktu yang berhubungan dengan keadaan iklim, contohnya musim hujan dan musim kemarau. Dalam usahatani juga perlu mempertimbangkan musim yang paling tepat dan sesuai dengan komoditas yang akan ditanam.
Baca juga : 5 Hal Yang Harus Diwaspadai Saat Bertanam Di Musim Hujan
Misal penanaman pada musim hujan berpotensi lahan mengalami kebanjiran. Selain itu pada daerah endemik layu (biasanya di dataran tinggi) juga berpotensi serangan penyakit layu fusarium.
Pada musim kemarau sama, ada potensi masalah juga, Jika pada musim hujan lahan kebanjiran, sebaliknya terjadi kekeringan pada musim kemarau.
Selain itu, pada musim kemarau berpotensi terjadi ledakan hama dan virus yang bisa mengakibatkan potensi gagalnya budidaya tanaman.
Baca juga : Masuk Musim Kemarau, Waspada Ledakan Virus…!
7. Tata niaga pertanian (agriculture commerce system)
Tata niaga atau sistem perdagangan komoditas pertanian di negara kita masih belum memihak petani. Bisa kita lihat dari rantai pemasarannya yang cukup panjang. Hal ini membuat margin keuntungan yang diterima petani kecil.
Dari segi mekanisme harga masih mengikuti pasar (market mechanism) dan belum ada jaminan harga yang pasti. Harga komoditas pertanian begitu fluktuatif (berubah-ubah/naik turun), harga murah jika terjadi panen raya atau sebaliknya.
Oleh sebab itu, dengan kondisi tata niaga pertanian seperti itu, petani perlu menyusun strategi yang baik sehingga mendapatkan keuntungan yang besar dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidupnya.

Nah sobat BT, itulah 7 kunci keberhasilan usahatani berdasarkan pengalaman kami. Semoga bermanfaat bagi anda yang menekuni bidang pertanian sebagai bisnis utama anda.
Saya berharap 7 kunci keberhasilan usahatani di atas ada pada anda semua sehingga anda menjadi petani yang sukses luarbiasa…! Sekian dan terimakasih ^^ Merdeka…!