Studi Kelayakan Bisnis Pertanian – Hallo sobat BT, pernah dengar kalimat “menjadi seorang petani sejatinya adalah menjadi seorang pengusaha”. Bagaimana menurut anda, tepatkah kalimat tersebut ?
Menurut saya bisa tepat, bisa tidak. Jika dia yang mempunyai sawah, sekaligus mempekerjakan orang lain, maka bisa dibilang seorang pengusaha.
Namun jika dia bekerja orang lain untuk mendapatkan upah maka bisa dibilang dia masuk kategori pegawai/buruh tani (employee), bukan pemilik bisnis atau pengusaha.
Keberhasilan seorang pengusaha, termasuk pengusaha agribisnis, ditentukan oleh banyak faktor pendukung. Oleh karenanya sebelum anda mengembangkan suatu usaha agribisnis anda perlu menganalisa apakah faktor-faktor pendukung-nya tersedia atau tidak, layak atau tidak.
Baca juga : 28 Inspirasi Ide Bisnis Pertanian Awet Sepanjang Masa
Kegiatan analisa untuk memastikan apakah suatu komoditas produk atau usaha agribisnis pada di suatu daerah layak dikembangkan apa tidak, dinamakan dengan studi kelayakan.
Saat melihat sebuah daerah atau area baru, sekilas mungkin anda bisa melihat potensi apa saja yang terdapat pada area tersebut. Misalnya di daerah tersebut terdapat sungai yang airnya tersedia melimpah.
Mungkin anda punya kesimpulan awal, sepertinya daerah tersebut bisa dikembangkan untuk beragam usaha agribisnis seperti usaha perikanan, ternak ataupun budidaya tanaman.
Namun meskipun nampak memiliki potensi, itu masih belum cukup. Anda tetap perlu melakukan studi kelayakan bisnis pertanian anda untuk memastikan tersedia atau tidaknya berbagai faktor pendukung.
Faktor pendukung dalam studi kelayakan Bisnis Pertanian (Agribisnis)
#1. Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis berkaitan dengan kondisi real di lapangan misalnya terkait lokasi, kondisi tanah dan iklimnya apakah sesuai dengan jenis komoditas tanaman yang akan anda usahakan.
Untuk lokasi misalnya dekat dengan jalan raya atau tidak. Lokasinya aman tidak, jauh dari rumah penduduk atau tidak. Karena jika dekat dengan rumah penduduk, paling tidak anda bisa meminta tolong orang sekitar lahan untuk mengawasi lahan anda.
Untuk kondisi tanah, pilihlah lahan yang kondisi tanahnya masih subur. Tidak rusak akibat limbah. Pada intinya pada tanah yang baiklah yang dapat menghasilkan hasil panen yang baik pula (secara kualitas dan kuantitas).
Untuk iklim, menurut saya ini adalah faktor paling penting. Meski tanah bagus namun jika kondisi iklim tidak sesuai dengan tanaman yang anda usahakan, tetap saja tidak bisa maksimal.
Misal tanaman semangka dan melon, akan optimal jika ditanam di zona iklim tropis atau di dataran rendah yang memiliki intensitas sinar matahari cukup.
Baca juga : Mengenal Zona Iklim dan Jenis-Jenis Tanaman Yang Bisa Tumbuh
#2. Kelayakan Hukum
Yang dimaksud dengan kelayakan secara hukum yaitu adanya legalitas usaha atau pengakuan secara hukum dari otoritas terkait seperti dinas pemerintah.
Hal tersebut sangat penting karena tanpa adanya izin dari pihak yang berwenang maka usaha kita tidak akan dapat beroperasi secara berkelanjutan.
Jika anda tidak izin, justru usaha anda sewaktu-waktu dapat ditutup oleh karena tekanan dan protes dari masyakarat.
Dengan mendapatkan izin maka usaha anda mendapatkan perlindungan dari gangguan-gangguan yang mungkin saja terjadi di tengah jalan.
Misal anda akan membangun usaha bisnis ternak di suatu daerah. Mungkin saja anda akan dapat izin namun dengan syarat anda harus bisa mengelola limbah atau kotoran tanpa mengganggu masyarakat.
Jika ada protes dari warga, tentu masalah tersebut tidak akan dilakukan secara kekerasan, namun dapat diselesaikan secara musyawarah, sehingga tidak ada pihak yang mengalami kerugian.
#3. Kelayakan Ekonomis
Layak secara ekonomis berarti bahwa usaha agribisnis yang hendak anda jalankan tersebut bisa menghasilkan keuntungan yang besar dibanding biaya yang anda keluarkan.
Dari berbagai komoditas, anda perlu menganalisa komoditas pertanian apa yang secara ekonomis paling menguntungkan, berapa biaya yang akan dikeluarkan, serta berapa potensi pendapatannya.
Sebelum itu, anda harus mengenal terlebih dahulu apa saja jenis-jenis biaya dalam usahatani. Setelahnya baru anda bisa membuat analisis biaya, analisis pendapatan, analisis BEP (Break Event Point), analisis RC Ratio dan lain-lain.
#4. Kelayakan Pasar
Dari segi kelayakan teknik, hukum dan ekonomis, menurut hasil analisis anda mungkin sudah OK. Namun jangan lupa yang terpenting dari itu semua adalah analisis pasar.
Sebanyak dan sebagus apapun produk yang anda hasilkan, semua itu akan sia-sia jika anda tidak memiliki pasar yang jelas.
Jadi saat melakukan studi kelayakan pasar, anda perlu melakukan survey terlebih dahulu untuk melihat bagaimana kondisi pasar yang ada, siapa saja konsumennya, seberapa besar permintaan atau daya beli-nya, dan siapa saja pesaingnya.
Jika ternyata komoditas produk yang akan anda hasilkan banyak dibutuhkan maka rencana usaha tersebut layak sekali untuk direalisasikan.
Kesimpulan
Setelah melakukan studi kelayakan usaha di atas, tentu anda sudah punya gambaran apakah rencana usaha anda layak dikembangkan atau tidak.
Tak hanya soal bagaimana memproduksi produk atau komoditasnya, yang tak kalah penting adalah bagaimana memasarkannya.
Sehingga tidak perlu ada kejadian barang tidak laku dijual atau tak terserap pasar. (Baca juga : Penyebab Harga komoditas Pertanian (Khususnya Sayur) Anjlok Akhir-Akhir Ini).