Akhir-akhir ini, negara digegerkan oleh berita tentang penemuan bibit cabai impor asal China yang mengandung bakteri berbahaya. Isu ini begitu cepat menjadi viral dan sempat menjadi headline di media besar seperti REPUBLIKA dan KOMPAS.
Berita ini cukup mengejutkan banyak pihak lantaran bibit cabai terkonfirmasi mengandung bakteri Erwinia chrysantemi yang dikenal sebagai Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) golongan A1 oleh Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta.
Kita patut bersyukur pemerintah bisa menangkap WNA asal China yang menanam cabai (di Bogor) yang mengandung bakteri yang belum pernah ada di Indonesia ini.
Penyebaran bakteri ini sangat cepat dan mempunyai inang yang luas. Dikutip dari Wikipedia, selain cabai, Bakteri Erwinia chrysantemi memiliki banyak inang yaitu :
Family | Species |
Solanaceae | paprika, kentang, terong, tomat, t3mbakau |
Convolvulaceae | ubi jalar |
Brassicaceae | brokoli, lobak |
Apiaceae | seledri, wortel |
Poaceae | tebu, sorgum, beras |
Bromeliaceae | nanas, tanaman guci |
Asparagaceae | asparagus |
Amaryllidaceae | bawang merah |
Sekarang yang menjadi pertanyaan mendasar, adalah benarkah pembawa bibit dan sekaligus penanamnya adalah petani biasa?
Ada 2 hipotesis yang bisa kita ajukan 💡
- Pertama, jika memang petani tersebut adalah petani biasa, bagaimana bisa petani biasa bisa lolos dari pintu karantina? Sementara menurut Ditjen Hortikultura Yanuardi, seperti dikutip dari bisnis.com, “sepanjang tahun ini pemerintah tidak memberikan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) pada produk benih cabai sehingga dipastikan benih yang dibawa oleh warga China tersebut tidak melalui pemeriksaan secara resmi”.
- Kedua, jika bukan petani biasa, lalu siapakah mereka? Apakah mereka intelejen yang menyamar sebagai petani? 😳
Untuk menjawabnya sebenarnya cukup mudah, cukup dengan analisa sederhana dengan beberapa potongan fakta. Isu ini tentu akan semakin menarik jika kita menjawab dengan teori konspirasi. Walaupun kenyataannya banyak orang meragukan bahwa ada kemungkinan kasus tersebut adalah ulah para konspirator. 😯
Namun mengingat bahwa hal tersebut tak mungkin terjadi tanpa adanya invisible hand (tangan tak terlihat alias konspirator), maka ada kemungkinan kejadian tersebut adalah kerja intelejen asing...!
Lantas akan muncul pertanyaan lanjutan, lalu apa kepentingan dibalik kejadian ini?
Tentu ini tak jauh dari apa yang dikenal new imperialisme, yaitu penjajahan model baru. Untuk mengeruk kekayaan negara lain atau menguasainya tentu tak perlu lagi datang ke negara itu lalu dijajah secara fisik sepeti Belanda dulu menjajah negeri ini. Cara ini dianggap kuno dan tidak efisien.
New imperialisme bertujuan menciptakan ketergantungan ekonomi, khususnya kebutuhan pangan suantu negara terhadap negara lain.
Skema yang mungkin akan terjadi adalah dengan adanya infeksi virus atau bakteri secara sistematis, terstruktur dan massive tersebut, produksi cabai nasional akan anjlok dan tidak sanggup memenuhi kebutuhan nasional. Akhirnya mudah ditebak, kita terpaksa impor dari negara lain…!
Mengingat inang bakteri ini sangat banyak, bayangkan jika semua tanaman terinfeksi serta dalam areal yang luas? Apakah semua sayur/horti kita impor dari luar negeri?? Kira-kira apa yang akan terjadi? Ya, akan terjadi kekacauan pangan dan krisis pangan tentunya. Merinding, Ngeri..!
skip… skip… skip…
Nah, kembali ke soal impor, jika kita sudah tergantung dengan impor ini maka ketahanan nasional kita akan hancur. Walaupun secara de facto negara kita merdeka tapi secara de jure kita terjajah. Akan mudah bagi negara eksportir mendikte kebijakan politik negara kita…!
Maka dari itu, kita jangan heran jika ternyata banyak tokoh nasional yang angkat bicara, mengingatkan kepada segenap elemen bangsa untuk serius mewaspadai isu ini. Salah satunya dari pakar Hukum Tata Negara, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, seperti yang disampaikan di akun twitter pribadinya :
“Ini Sudah Subversif”
“Dalam bahasa politik, kegiatan dpt digolongkan sebagai sebuah infiltrasi atau subversi untuk meruntuhkan ekonomi suatu negara”
“Darimana impornya? Tentu dari negara yg melakukan infiltrasi dan subversi untuk melemahkan ekonomi negara kita”
Dalam perasaan emosi yang bergejolak saya menulis artikel ini, saya merasakan kekhawatiran bahwa perang asimetris yang dilancarkan negara adikuasa (China) benar-benar sedang terjadi. 🙁
Siapapun yang sadar fakta tersebut tentu tidak akan rela membiarkan ini terjadi. Ini menyangkut ketahanan pangan nasional, menyangkut perut ratusan juta penduduk negeri, menyangkut masa depan anak cucu kita, serta menyangkut harkat dan martabat bangsa dan negara. Siapapun yang memiliki jiwa patriotisme tidak akan rela membiarkan ini terjadi…!
Oleh karena itu, bersama kita berdoa agar permasalahan ini segera diusut tuntas agar tidak menyebabkan keresahan di masyarakat. Jika memang ada pihak/oknum dari imigrasi atau balai karantina yang terlibat (sebagaimana pernyataan Ditjen Hortikultura Yanuardi bahwa benih yang dibawa WNA asal China tersebut tidak melalui pemeriksaan secara resmi, negara harus tegas menghukum mereka. Tindakan mereka yang meloloskan benih berbahaya ini adalah suatu tindakan penghianatan dan subversif (merobohkan negara).
Jika anda menemukan kegiatan atau aktivitas yang aneh dan tampak mencurigakan, terutama dari orang yang tidak anda kenal segera laporkan…! Semua berawal dari kepedulian kita bersama. Dimanapun anda berada, tanggung jawab kita bersama menjaga bangsa dan negara ini. 😎
Sebagaimana dalam salah satu Hadits “cinta tanah air adalah sebagian daripada iman”.
Akhirnya semoga artikel yang singkat ini bermanfaat, saya ucapkan terimakasih karena anda membaca artikel ini sampai akhir.
Jangan lupa untuk membagikan (share) via facebook ataupun yang lain agar saudara, sahabat dan teman kita tahu. Sekian dan terimakasih^^
lah rakyat indonesia terutama orang kecil sudah biasa di gituinn,,,,
kalau ngga di jajah bangsa asing…
paling juga di jajah bangsa sendiri…
truss apa bedanya?????
wong kelakuan elit qita juga seneng buat sengsara orang kecill…
wuehehe…bedanya kalo di jajah bangsa sendiri kita sbg rakyat kecil seringkali ga nyadar gan….tapi apapun itu, penjajahan dan ancaman invasi global ini kayaknya lebih mengerikan loh gan…… 🙁