Belajar Bertani di Perkotaan – Padatnya penduduk di perkotaan mengakibatkan berkurangya lahan untuk bertani bagi penduduk kota. Pertanian perkotaan atau urban farming merupakan suatu pilihan bagi masyarakat kota untuk dapat bercocok tanam dengan lahan yang terbatas. Hal tersebut berguna untuk menjaga kelestarian lingkungan di kota sekaligus memberikan manfaat ekonomi.
KKN Tematik Kali Code UIN Sunan Kalijaga angkatan 99 bersama masyarakat RW 07 Cokrodiningratan, Kota Yogyakarta mengembangkan konsep urban farming. Saat ini, beberapa warga di Bantaran Kali Code sudah memulai menanam dan sudah berkembang.
Sementara itu di Kali Code ada juga petani sayur yang sudah berproduksi salah satunya adalah pak Murtadi. Pak Murtadi mengembangkan berbagai sayur di lahannya, diantaranya : sayur terong, kangkung, bayam, cabai, dan sawi.
Penanaman sayur yang dilakukan murni menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi tanpa menggunakan pupuk kimia, sehingga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran.
Baca juga :
- Ini Nih Mata Kuliah Yang Akan Dipelajari Mahasiswa Pertanian (Calon Mahasiswa Pertanian Masuk…!)
- Kemanakah Sarjana Pertanian akan Berlabuh?
Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga belajar bertani dari para petani Kali Code. Mulai dari belajar membuat media tanam, cara pembibitan, dan cara pemindahan bibit ke pollybag. Cara merawat dan penyiraman pun dipelajari oleh mahasiswa KKN.
Kegiatan belajar bertani ini merupakan bentuk pendekatan kepada petani untuk kerjasama dengan mahasiswa KKN dalam program yang dirancang.
Dalam programnya, petani diajak untuk meningkatkan jumlah tanamannya sekaligus menambah jenis tanaman misalnya tanaman bunga. Harapannya bunga yang ditanam para petani dapat meningkatkan perekonomian petani.
Selanjutnya peserta KKN mengupayakan untuk menyalurkan bunga yang diproduksi mereka ke para pedagang bunga di Yogyakarta.
Menurut salah satu peserta KKN “jika orientasinya ekonomi, sebaiknya para petani menanam bunga, karena satu pollybag bunga dibanding satu pollybag sayur kemungkinan harganya lebih besar bunga. Menanam sayur dalam lahan sempit juga kalah dengan para petani desa yang mempunyai lahan luas”.
Selain nilai ekonomi yang didapat, nilai estetika di perkotaan juga didapat. Meningkatnya hasil pertanian di perkotaan merupakan harapan mahasiswa peserta KKN. Hal tersebut merupakan wujud nyata dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
Kontributor : Bayu Bintoro, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Editor : BelajarTani.com