Hama Penyakit Utama Tanaman Cabai [Kupas Tuntas Dengan Gambar]

Hama Penyakit Utama Cabai – Sebagai salah satu komoditas sayur paling populer, banyak sekali petani yang membudidayakan tanaman cabai.

Namun dalam perjalanannya tak sedikit yang mengalami gagal panen salah satunya lantaran serangan hama penyakit.

Nah, di artikel kali ini akan saya coba kupas tuntas hama penyakit utama tanaman cabai terutama pada karakteristik dan gejala serangannya.

Hama penyakit utama diartikan hama penyakit yang selalu/sering menyerang baik pada fase vegetatif maupun generatif, sejak dari persemaian hingga menjelang panen serta menimbulkan kerugian secara ekonomis.

Melihat dampak serangannya yang merugikan maka wajib bagi kita untuk memahami karakteristik hama penyakit utama pada tanaman cabai. Baiklah sobat BT, inilah hama penyakit utama tanaman cabai versi belajartani.com. Selamat membaca…!

Hama Utama Tanaman Cabai


1. Trips (Thrips)

Jika ada pepatah ”ada gula ada semut”, maka “ada cabai ada trips”. Tidaklah berlebihan ungkapan ini lantaran eratnya interaksi hama trips dengan tanaman cabai. Dibandingkan dengan hama lain, serangan trips hampir ada pada tiap fase, terutama pada daun muda. Trips diduga sebagai salah satu vektor virus yakni Tomato Spotted Wilt Virus (TSWV) atau lebih dikenal Tospoviruses.

Hama trips. Image source : k-state.edu

Cukup mudah mengidentifikasinya, serangan trips menimbulkan gejala antara lain daun mengeriting, dan berwarna keperak-perakan pada bagian bawahnya. Jangan lupa juga mengecek pada bagian bunga dimana menjadi tempat favorit trips bersembunyi.

gejala serangan trips (sumber gambar : dok pribadi)

Serangan trips yang massive seringkali membuat petani kesal, “sudah di obat berkali-kali kok ga habis-habis ni trips, darimana datangnya ya?”

Pertanyaan yang sampai kini belum terjawab, buktinya ratusan jenis insektisida trips terus bermunculan, berusaha menjadi yang terbaik dalam mengendalikan hama trips.

2. Kutu Kebul (White Fly)

Tak kalah ngeri dengan trips, ada hama kutu kebul yang seranganya bikin tanaman cabai bulai alias kena virus gemini. Kutu kebul (Bemicia tabaci) memang lebih dikenal sebagai vektor virus gemini (kuning).

Kutu kebul Image source : www.alchimiaweb.com

Bedanya dengan trips, serangan kutu kebul berkurang saat memasuki musim hujan. Musim kemarau merupakan musim terbaik bagi kutu kebul berkembang pesat.

Gejala virus Gemini akibat serangan kutu kebul

Umumnya bisa dilihat pada permukaan daun, biasanya berkelompok dalam jumlah banyak beserta massa telurnya juga. Dan tak jauh dari sana biasanya bisa ditemui tanaman cabai yang sudah menguning daunnya.

Baca  juga : (Terbukti) 3 Teknik dan Cara Pengendalian Kutu Kebul Secara Efektif dan Efisien

Rekomendasi :  Bagaimana Cara Aplikasi Pupuk Daun yang Tepat ? Simak Berikut Ini

3. Kutu Daun (Aphids)

Kutu daun, seperti trips dan kutu kebul juga menyerang hampir pada semua fase umur tanaman cabai. Biasanya intensitas serangan meningkat pesat saat musim kemarau. Biasanya kutu daun yang menyerang cabai antara lain Myzus persicae (kutu daun persik) dan Aphis gossypii (kutu daun kapas).

fase larva (sumber gambar: https://en.wikipedia.org)

Gejala yang ditimbulkan sebagai serangan kutu daun antara lain daun menjadi keriput dan kerdil. Ada tingkat serangan yang parah tanaman bisa layu bahkan mati. Selain itu kutu daun dikenal juga sebagai vektor bagi beberapa virus antara lain virus PVY dan PLRV.

4. Tungau (Mite)

Tungau, hama yang sering banyak petani salah kaprah dengannya. Salah kaprahnya banyak petani yang mengira bahwa hama ini bagian dari insecta atau serangga (hewan berkaki 6).

imago trips (sumber gambar : en.wikipedia.org)

Nyatanya tungau masuk kelas arachnida (hewan berkaki 8). Sehingga dalam pengendaliannya bukan dengan insektisida tapi lebih tepatnya dengan akarisida.

gejala serangan tungau (sumber gambar : commons.wikimedia.org)

Bentuknya yang sangat kecil menyebabkan banyak petani cabai terkadang kurang awas dan tidak sadar akan kehadiran tungau pada tanaman cabainya.

Kebanyakan petani baru sadar saat gejala serangannya sudah mulai parah. Karena umumnya tungau menyerang bagian daun muda, maka pada daun muda akan nampak seperti terbakar pucuknya. Gejala yang lain nampak pada daun tua yang melengkung seperti sendok terbalik dan tepi daunnya mengeriting.

5. Lalat Buah (Fruit Fly)

Lalat buah, dari namanya tentu lalat ini suka menyerang bagian buah. Akibat dari serangan lalat buah, seringkali nampak buah menjadi busuk bewarna coklat kehitaman.

Lalat buah Batrocera dorsalis. Image source : pertanian.go.id

Memasuki awal-awal musim hujan seperti sekarang ini (nulis diiringi rintik hujan,,hehe), tampaknya perkembangan lalat buah sudah mulai pesat. Seperti yang sudah-sudah, serangan lalat buah selalu meningkat pada musim hujan.

Gejala serangan lalat buah. Image source : balitsa.litbang.go.id

Gejala serangan pada lalat buah merupakan gejala yang sangat khas jika dibandingkan dengan gejala serangan patogen lain.

Baca juga : Lalat Buah dan Beberapa Cara Pengendaliannya

Pada awal serangan, yakni saat telur pertama kali disuntikkan, tentu kondisi buah masih terlihat baik dan segar. Kondisi ini akan segera berubah, tatkala telur lalat buah menetas menjadi larva, dan memakan bagian dalam buah.

Nah, disinilah kita kadang-kadang tertipu, tiba-tiba kita dikejutkan dengan buah cabai (atau tanaman inang lain) yang mendadak busuk, dan berjatuhan satu persatu ke tanah. Pada kondisi ini, tak sedikit dari kita yang panik seketika 😀

Penyakit Utama Tanaman Cabai


1. Busuk Daun (Late Blight)

Penyakit busuk daun pada cabai disebabkan oleh jamur Phytophthora capsici. Penyakit busuk daun berkembang pesat terutama pada musim hujan, dimana kelembapan udara cukup tinggi.

Gejala serangan busuk daun pada tanaman tomat. sumber gambar : wikipedia.org

Penyakit busuk daun menjadi penyakit utama cabai karena penyebarannya cepat oleh air dan udara serta dampak serangannya yang cukup mengerikan.

Rekomendasi :  Cara Menanam Cabe Panduan Lengkap Bagi Pemula [2023]

Gejala serangan busuk daun diawali dari munculnya bercak kebasah-basahan pada daun pada bagian tepi atau tengah. Selanjutnya melebar, dimana daun mulai berubah warna dari daun menjadi coklat kemudian menjadi hitam dan membusuk.

Baca juga : Curah Hujan Masih Tinggi, Waspada Serangan Penyakit Busuk Daun

2. Bercak Daun (Leaf Spot)

Bercak daun pada cabai disebabkan oleh serangan jamur Cescospora capsici. Sebagaimana busuk daun, Penyakit yang sering disebut Frog Eyes (mata katak) ini berkembang pesat dan serangannya meningkat pada saat musim hujan. Sehingga perlu menjaga tingkat kelembapanya dengan cara mengatur jarak tanam yang lebih lebar.

Gejala serangan bercak daun (leaf spot) atau mata katak. Image source : chillilicious.co.uk

Gejala serangan diawali munculnya bercak kecil berbentuk bulat pada daun, bewarna coklat muda pada intinya dan bewarna coklat tua pada bagian luar lingkarannya. Bercak yang semula kecil ini akan berkembang merata sampai daun mengering dan rontok.

Selain menyerang bagian daun, penyakit bercak daun juga menyerang bunga dan batang. Serangan pada bunga menyebabkan bunga mnejadi rontok dan gagal menjadi buah.

3. Busuk Buah (Anthracnose)

Penyakit busuk buah atau antraknosa adalah penyakit yang disebabkan jamur serangan Colletotrichum capsici. Jamur Colletotrichum capsici ini berkembang pesat pada lingkungan yang lembab dan basah. Kondisi ini tentu lebih banyak ditemui pada saat musim hujan berlangsung.

Gejala serangan penyakit antraknosa pada cabai. Image Source : avrdc.org

Cara kerja dari jamur Colletotrichum capsici adalah dengan jalan menginfeksi dinding sel tanaman. Pada fase perkecambahan serangannya menyebabkan tanaman gagal berkecambah. Sedangkan pada saat fase generatif menyebabkan buah yang akan masak dan hendak dipanen menjadi busuk dan mengering.

Gejala serangan antraknosa pada buah yaitu :

  • Pada buah ada tanda bercak melingkar, cekung bewarna coklat pada pusatnya serta bewarna coklat muda pada sekeliling lingkarannya.
  • Pada perkembangannya, bercak tersebut akan meluas kemudian menyebabkan buah membusuk, kering dan jatuh.
  • Penyebaran jamur Colletotrichum capsici dibantu oleh air dan angin, sehingga akan menyebar dengan cepat ke bagian buah yang lain yang belum terinfeksi.

Baca juga : Penyakit Antraknosa pada Cabai, Penyebab, Gejala dan Cara Pengendaliannya

4. Layu (Wilt)

Penyakit layu disebabkan karena adanya serangan patogen di sekitar perakaran atau pangkal batang. Adanya serangan patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) ini menyebabkan proses fisiologis tanaman seperti proses transportasi air dari akar, proses fotosintesis, dan transportasi hasil fotosintesis terganggu.

Patogen penyebab layu jenisnya ada banyak salah satunya bakteri Ralstonia solanacearum. Bakteri Ralstonia bekerja dengan cara mengeluarkan enzim penyebab busuk di wilayah sekitar perakaran sehingga menyebabkan tanaman cabai layu.

Gejala Serangannya yakni, sebagian tanaman mengalami layu bagian daunnya pada siang hari, namun pada sore hari akan segar kembali. Gejala ini akan berlanjut dimana tanaman akan benar-benar layu, daun menguning dan rontok tidak hanya di siang hari, tetapi pada pagi dan sore hari, pada akhirnya tanaman cabai mati.

Rekomendasi :  Mau Buat Instalasi Irigasi Tetes atau Drip Irrigation Sederhana ? Inilah Komponen Yang Perlu Anda Siapkan

Untuk memastikan bahwa itu layu bakteri, cobalah mengambil batang tanaman yang layu tersebut lalu belahlah kemudian anda masukkan dalam air. Jika beberapa saat muncul cairan bewarna kuning kecoklatan maka bisa dipastikan itu adalah gejala serangan bakteri Ralstonia.

Gejala penyakit layu pada tanaman cabai/cabe layu. Dokumen BelajaTani.com

Gejala di atas adalah gejala khas pada penyakti layu yang disebabkan oleh bakteri saja, tentu tak akan anda temukan pada tanaman cabai yang layu karena jamur Fusarium, nematoda Meloidogyne atau karena faktor fisiologis (kekeringan).

Baca juga : 4 Jenis Patogen Penyebab Penyakit Layu (Wilting) pada Tanaman Cabai/Cabe

5. Virus Gemini (Gemini Virus)

Virus gemini yakni virus yang disebarkan oleh vector kutu putih/kebul (whitefly). Kutu kebul dan penyakit virus gemini adalah 2 hal yang sulit dipisahkan. Penyebaran virus gemini berbanding lurus dengan penyebaran hama populasi kutu kebul.

Gejala serangan penyakit virus gemini pada cabai. Image source: dok. BelajarTani.com

Gejala serangan kutu kebul mudah dikenali karena tanaman mengalami klorosis (kehilangan warna hijau daun), daun yang hijau berubah menjadi kekuningan.

Pengendalian virus Gemini tergolong susah-susah gampang. Dikatakan susah apabila vektor virus Gemini yakni hama kutu kebul Bemicia tabaci gagal dikendalikan. Sejauh yang saya fahami, upaya pengendalian virus Gemini hanya dengan memiminalisir serangan hama kutu kebul pada tanaman cabai anda.

Baca juga :

Nah sobat BT, itulah hama penyakit utama tanaman cabai yang seringkali jadi penyebab gagal panen, serta menyebabkan kerugian secara ekonomis. Saya harap artikel tentang hama penyakit utama tanaman cabai ini bermanfaat terutama bagi anda yang sedang belajartani cabai.

Pemahaman akan karakter dan gejala serangan hama penyakit utama cabai ini adalah hal dasar yang harus diketahui oleh setiap petani cabai. Hal selanjutnya yang perlu anda lakukan adalah memahami teknis pengendaliannya.

Pada blog ini, sebenarnya beberapa hama atau penyakit cabai tersebut telah saya bahas sedikit lebih detil beserta teknik pengendaliannya. Anda bisa membacanya dengan mengklik link aktif pada halaman ini ataupun dengan cara mengetik kata kunci pada kolom “search”.

Sekali lagi mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi anda semua, jangan lupa untuk membagikan ke saudara, sahabat dan teman anda yang lain. Sekian dan terimakasih ^^

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

3 Comments

  1. Ini yang punya akun orangnya baik dan tak pelit ilmu dalam pertanaman cabai dan sayur lainya.
    Memang benar semua yg di artikel abang ini,
    Bukan dari faktor cuaca saja yang harus di perhatikan tapi harus semua di perhatikan.
    Mulai dari sebelum tanam tanaman kita, lalu fungisada dan festisidanya, dari akar sampai daun.

    Inti sari dari artikel ini, kita harus menjaga tanaman kita mulai dari akarnya, lalu ke daunya
    karena pertama akar dulu di perbaiki, karena pengiriman makan adalah dari akar tanaman lalu di kirim melalui barang, dan di masak oleh daun dan akhirnya tanaman pun bisa tumbuh dengan baik, beda halnya jika ada yang bermasalah, mulai dari akar, daun …

    Disini yg terpenting jika seseorang ingin menanam suatu tumbuhan, tetap menjaga tumbuhan itu dengan baik.
    Karena hama dan virus dan jamur sering menggangu tanaman kita.
    Ada pepatah mengatakan Mencegah lebih baik dari pada mengobati
    Lebih baik menekan hama atau lainya pada tanaman kita , agar siklus hidup tumbuhan bisa berjalan dengan baik,.

    1. wah…luar biasa komentar dari abang ini…pemaparannya sangat detil dan jelass….saya pikir abang ini punya banyak pengalaman di dunia pertanian….

      saya ucapkan terimakasih, semoga bang andre n keluarga, selalu sehat dan sejahtera selalu yaa….aamiin

      1. sama2 bang, saya juga pernah gagal panen cabai bg gagal bisa di bilang 75 % .
        modal saya banyak keluar saya hanya orang pas2an, sedikit cerita bg, saya bukan curhat

        Awal tanam cabe 3000 batang bermodal akan ilmu nekad dan sedikit uang tabungan, dalam pikiran semoga ada rezeki nantinya, taunya cabai yg saya tanam, pertama tanam samapai cabang Y aman2 saja lalu ketika, hujan dan panas bergantian waktu itu cabai saya mulai kena penyakit, awalnya saya tidak tau karena bermodalkan ilmu nekad saja dan sedikit belajar di youtube.
        Awal gejala seranganan 1 pada cabai saya bercak daun pada daunya, mata katak
        lalu saya bertanya ke teman dan youtube mereka bilang pakai BA difekonazol,atau bisa di bilang amistartop.
        Lalu saya spray, seketika bebrapa hari sembuh.
        Lalu setelah beberapa minggu kemabali seramgan datang lagi, yaitu busuk ranting namum saya melihat youtube dan bertanya pada teman2 dan baca gogel banyak sih obatnya tapi ktnya paling bagus amistartop, lalu saya gunakan lagi, beberapa pohon nada yg sembuh dan ada yg tidak, karena takut terjangkit ke cabe lain saya di sarankan membuang saja.
        lalu setelah itu aman, kembali ada serangan kutu trip, awal spray ba abamektin sembuh, lalu datang lagi , sy spray lagi sembuh lagi,
        lalu pada minggu berikutnya datang kutu berwarna putih, kebul, bermodalkan pernah baca dan lihat youtube tau itu kutu kebul, hirnya di sarankan memakai obt bahan aktif tridor/imidaloropit
        Setelah saya pakai terkendali.

        Lalu setelah selang bebrapa minggu lagi, trip kemabali datang lagi saya bingung, kok bisa datang lagi padahala sudah bergilir saya spray setiap minggunya sampai sy frustasi, lalu saya bersabar, ahirnya cabe saya mulai kena kriting dan virus mulai datang,
        Setelah itu hujan juga menggangu aktivitas sy karena tidak bisa menyepray cabe saya, seketika bebrapa hari telat menyepray karena hujan cabai saya bnyk kena virus, saya berharap bisa sembuh, karen saya tak pernah tu yernyata Virus gemini susah di obati di cabai, lalu saya trus saja membeli gonta ganti obat untuk kesembuhan cabai saya.
        Hingga saya tak sadar banyk modal yg saya kelurkan.
        Tpi mulai dari situ banyak yg saya pelajari
        maaf kepanjangan kak

        sampai sekarang sy troma nanam cabai takut terulang seperti itu, Dan saya dulu tak pakai dasar untuk bercabai, rata rata orang yg ingin bercabai pasti memakai dasar, kompos atau lainya, saya hanya mengandalkan tanah sy yg sedikit masih begitu bagus.
        Walau begitu saya tak berkecil hati mungkin belum rezeki
        alhamdulillah dari 3000 batang ada yg mau di panen sedikit walau bandingnya sama modal saya tak sebanding,
        saya bangga sama diri sendiri bisa lihat cabai saya berbuah dan bisa panen hasil sendiri, walau nyatanya tak sesuai yg kita pikirkan.
        Bagi teman2 mau tanam cabe.
        Tetap semangat memberi ilmu bang,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *