Manfaat Kelompok Tani – Berkelompok itu ibarat ikatan lidi pada sebuah sapu lidi, kuat dan tak mudah patah. Tentu saja berbeda dengan sebatang lidi yang mudah sekali dipatahkan. Oh..begitu rapuhnya jika ia hanya sebatang kara.
Begitu pula dengan seekor kambing yang jauh dari kelompoknya. Sangat rawan ia dari ancaman para serigala yang mengintai-nya sepanjang waktu.
Tak berbeda jauh dengan petani, petani yang berkelompok akan jauh lebih kuat, maju dan sejahtera. Jika petani ingin maju dan sejahtera maka sebaiknya petani ikut dalam kelompok tani.
Arti kelompok tani
Kelompok tani, diartikan sebagai sebuah perkumpulan atau organisasi yang dibentuk para petani atas dasar kesamaan jenis usaha atau kesamaan komoditas, pada suatu wilayah tertentu.

Misal kelompok tani komoditas pangan (padi atau jagung), kelompok tani komoditas sayur, kelompok tani komoditas buah, kelompok tani wanita, kelompok tani komoditas bunga atau komoditas tani yang berfokus pada produk olahan atau agroindustri.
Saat ini, ikut bergabung kelompok tani seolah menjadi sebuah keharusan jika para petani di suatu wilayah tertentu bisa terangkat level usaha dan level ekonominya.
Terutama jika ia merupakan petani berlahan sempit. Amat kurang menguntungkan jika ia menanam komoditas yang membutuhkan lahan luas sementara nilai jualnya kecil. Misalnya jagung atau ketela, yang butuh luasan besar.
Akan tetapi petani dengan lahan sempit tadi (umumnya di Indonesia berkisar 0,25 ha – 0,3 ha), bisa naik level jika mengusahakan komoditas yang memiliki nilai jual yang tinggi, contohnya seperti melon ekslusif, tanaman vanili, produk sayur organik, dan lain-lain.
Manfaat kelompok tani
Para petani yang berhimpun dalam sebuah wadah organisasi bernama kelompok tani tadi bisa bermitra dengan perusahan misalnya dalam hal pengadaan bahan baku, atau pun untuk mensuplai pasokan buah atau sayur tertentu di supermarket.
Sudah banyak cerita sukses kelompok tani yang bermitra dengan agroindustri, misalnya perusahaan saos atau sambal instan.
Tentu saja petani mendapatkan kepastian harga, sehingga bayang-bayang akan jatuhnya harga yang jauh dibawah biaya produksi per-tanaman bisa dihindari.
Bahkan, tak sedikit kelompok tani yang mampu mengekspor komoditas panen mereka untuk pasar luar negeri. Jadi pintar-pintar anggota kelompok tani untuk mendapatkan koneksi bisnis mereka.
Koneksi, jejaring atau chanel bisnis, bisa petani dapatkan dari pemerintah dalam hal ini dinas pertanian, dari akademisi (dosen/universitas) ataupun melalui pameran-pameran pertanian yang sering di adakan di dalam negeri.
Dengan adanya kepastian harga, petani bisa membuat rencana biaya pengeluaran dan estimasi keuntungan, dengan jauh lebih mudah.
Intinya dengan adanya kelompok tani tadi, petani tidak hanya berkutat pada masalah teknik budidaya saja seperti bagaimana cara petani agar panen maksimal dan optimal.
Tapi diajarkan pula bagaimana memanage usaha taninya dengan benar agar petani mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Di dalam kelompok tani, petani akan jauh lebih berdaulat. Berdaulat dari segi harga (karena kelompok tani bisa jadi price maker, atau jika bermitra masih bisa negosiasi harga).
Selain bermitra dengan agroindustri, petani bisa juga bermitra dengan perusahaan retail, restoran atau perhotelan yang biasanya membutuhkan pasokan sayuran segar secara rutin.
Ada juga retail supermarket yang meminta sayur organik. Biasanya untuk segmen menengah ke atas. Oleh karenanya harga sayur organik cukup mahal di pasaran. Agar dapat memasok secara rutin, kelompok tani biasanya menerapkan strategi pengatuan jadwal tanam.
Kelompok tani perlu membentuk koperasi petani
Selanjutnya jika sudah mempunyai kekuatan modal, kelompok tani pelan-pelan juga bisa sekaligus menggarap pasca panennya, yakni pemasaran, atau pengolahan-nya. Caranya bisa dengan membentuk koperasi petani.
Jadi petani tidak perlu pusing kepala saat panen raya. Meski pasokan barang melimpah, barang bisa segera diolah menjadi produk yang mempunyai nilai tambah.
Jika tidak diolah, maka panen yang jumlahnya besar tadi bisa dikirim/dipasarkan ke daerah/lokasi lain yang membutuhkan pasokan, sehingga dapat membantu mencegah inflasi harga akibat berkurangnya stok barang di pasar.
Nah, jika sudah bertambah maju dan besar, kelompok tani bisa dikembangkan lagi menjadi usaha simpan pinjam untuk para petani. Sehingga petani tidak mengalami kekurangan modal saat hendak menggarap lahan-nya.
Jadi, dengan membentuk kelompok tani akan sangat banyak sekali keuntungan yang petani dapatkan. Petani atau kelompok tani berkesempatan jauh lebih besar dalam mengembangkan skala usahanya.
Tentu saja hanya kelompok tani yang dikelola dengan baik dan benar saja yang dapat mensejahterahkan para petani anggotanya.
Paling tidak, adanya kelompok tani tadi sudah berhasil memotong panjangnya rantai pemasaran yang menyebabkan marjin yang diterima petani jadi kecil.
Baca juga : Pantas Saja Harga Cabai Mahal, Rantai Pemasarannya Aja Begini
Misalnya begini, jika petani menanam melon dengan biaya tanam saat ini 5000/pohon, kemudian dijual ke pedagang pengepul dengan harga 8000/kg maka petani untung 3000/kg.
Kemudian pedagang pengepul menjual lagi ke pedagang pengecer seharga 13000, maka pedagang pengepul juga untung 5000/kg. Selanjutnya pedagang pengecer menjual ke konsumen akhir dengan harga 20000/kg, dengan unttung 7000/kg.
Coba anda bayangkan seandainya pemasaran juga dikelola petani atau kelompok tani, maka marjin sebesar 15.000 tadi bisa masuk ke petani semua.
Bahkan jika perlu kelompok tani menjual langsung melalui koperasi milik mereka sehingga kelompok tani mempunyai peran sebagai price maker atau pembuat harga.
Misal koperasi milik kelompok tani menjual dengan harga lebih murah dari harga pasaran, maka bukan tidak mungkin akan banyak sekali konsumen akhir yang menyukainya dan akan loyal belanja di koperasi milik kelompok tani anda.
Kesimpulan
Ada banyak manfaat dan keuntungan yang bakal diperoleh petani jika turut serta aktif dalam kelompok tani. Tidak hanya dari segi aspek pemasaran atau potensi pengembangan skala bisnis saja, sebagaimana kita bahas di atas. Namun banyak lagi.
Berikut ini ringkasan kentungan dan manfaat ikut kelompok tani dari ulasan di atas.
1. Meningkatkan pola pikir (mind set) dan pola kerja para petani. Dari yang sekedar bagaimana cara menanam dan panen, berubah menjadi bagaimana cara menanam produk yang dicari pasar dan menguntungkan.
2. Mendapatkan informasi terkait dengan inovasi teknologi pertanian terbaru, baik itu dari dinas pertanian maupun dari pihak lain.
3. Mendapatkan bantuan dari pemerintah, misalnya bantuan alsintan, pupuk subsidi, bantuan benih unggul atau bisa juga berupa pelatihan-pelatihan (misalnya pelatihan cara membuat pupuk organik, pestisida nabati, pelatihan pengolahan hasil panen dan lain-lain).
4. Sebagai ajang silaturahmi antar petani, saling membantu antar petani. Misalnya terkait pembelian saprodi (bisa dilakukan secara kolektif), perbaikan saluran air atau masalah permodalan.