Melihat Teknologi Pertanian Indonesia, Seberapa Maju Sih ??

Teknologi Pertanian Indonesia – Jika anda membandingkan pertanian Indonesia 50 tahun, 20 tahun yang lalu dengan sekarang, tentu pertanian Indonesia sudah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat, khususnya jika dilihat dari segi teknologinya.

Sebagai salah satu negara agraris turun menurun, sejak era negara nusantara Majapahit, pertanian memang menjadi jati diri dan ruh bagi mayoritas masyarakat Indonesia.

Hingga kini, sektor pertanian masih menjadi sektor utama di Indonesia. Lihatlah jumlah penduduk yang terjun di sektor ini, angkanya mencapai 50 juta atau sekitar 18% dari total jumlah penduduk (subsektor pertanian pangan atau horti). Meskipun trennya mengalami penurunan.

Negara agraris yang sedang sakit

salah satu potret petani Indonesia di pedesaaan…

Melihat potensi geografis Indonesia, yang berada di iklim tropis yang sebagian besar wilayahnya bisa tanam padi sepanjang tahun tentu menjadi potensi dan aset yang berharga bangsa ini untuk bisa menjadi produsen dan eksportir pangan dunia.

Meskipun kenyataan pahit bahwa hingga detik ini, hingga tulisan ini dibuat, fakta Indonesia menjadi pengimpor beberapa produk pertanian seperti beras, gula, singkong, bawang putih dan lain-lain. Cukup miris bukan?

Rekomendasi :  Kerjakan Apa Yang Anda Cintai Dan Cintai Apa Yang Anda Kerjakan

Apa sih sebenarnya yang salah dengan pertanian Indonesia? Bukankah apa saja ditanam di Indonesia bisa tumbuh, tongkat dan kayu ditanam pun bisa tumbuh jadi tanaman, kata sebuah lirik lagu.

Apakah problem utama nya itu dari pengelolaan ataukah dari teknologinya? Sebagian orang menilai karena dari sisi teknologi, karena teknologi berkaitan dengan pengelolaan. Semakin maju teknologi semakin mudah dan efisien pengelolannya.

Kalaupun karena memang faktor teknologi, benarkah teknologi pertanian Indonesia jauh tertinggal dari negara lain di Asia? Teknologi pertanian indonesia yang ada saat ini, seberapa maju sih…??

Perkembangan teknologi pertanian di Indonesia

Petani sudah banyak yang memanen dengan mesin pertanian

Kalo kita lihat teknologi pertanian di Indonesia di beberapa titik sebenarnya sudah mengalami transformasi dari teknologi tradisional menjadi teknologi modern/terkini.

Ya meski jika dibandingkan dengan pertanian di negara barat, Amerika dan Eropa mungkin Indonesia masih tertinggal 50 sampe 100 tahun.

Perkembangan teknologi pertanian Indonesia coba mari kita lihat dari panca usahatani nya, mulai dari teknologi pengolahan tanah, teknologi benih, teknologi pemupukan, teknologi pengendalian hama penyakit dan teknologi irigasi-nya.

Pengolahan tanah : Olah tanah di Indonesia masih banyak yang menggunakan tenaga manusia dengan mencangkul. Tapi yang pake mesin traktor juga sudah mulai banyak. Banyak kelompok tani yang terbantu oleh bantuan pemerintah berupa traktor yang harganya cukup mahal. Jadi masih belum full mekanisasi (mulai olah tanah, tanam hingga panen dengan mesin) seperti di Amerika maupun Eropa.

Rekomendasi :  Seberapa Besar Efektifitas Yellow Trap ?

Penggunaan benih : Benih yang digunakan di Indonesia kebanyakan sudah benih hibrida yang diproduksi oleh perusahaan benih. Benih hibrida diklaim jauh lebih unggul dari benih lokal antara lain dari segi produktivitas, ketahanan hama penyakit dan masa panennya yang cepat (genjah).

Irigasi : Jika dulu irigasi dilakukan dengan mengandalkan dari air hujan saja, saat ini jaringan irigasi sudah dibangun sejak dari hulu hingga ke hilir. Di subsektor hortikultura pun sudah mengalami kemajuan. Jika dulu pemberian air masih manual dengan timba dan menggunakan tenaga manusia, kini sudah dengan sistem irigasi tetes/pancaran (sprinkler) yang bisa diatur waktu serta dosis airnya.

Pemupukan : Pemupukan sebagian besar masih manual dengan aplikasi kocor atau tugal oleh tenaga manusia. Namun untuk pemupukan susulan pupuk sudah diberikan bersamaan dengan pemberian irigasi dengan teknologi irigasi tetes, sehingga menghemat waktu dan biaya.

Pengendalian hama penyakit : Pengendalian hama penyakit banyak mengalami kemajuan sejak menggunakan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pengendalian hama tidak dilakukan saat ada serangan saja, namun upaya antisipasi dan pencegahan sudah banyak dilakukan misalnya dengan teknologi umpan, teknologi bio-pestisida, teknologi trapping dan lain-lain.

Rekomendasi :  3 Tantangan Utama Sektor Pertanian di Dunia, Termasuk Indonesia

Teknologi sebagai pembeda kemajuan pertanian suatu negara

Teknologi muncul sebagai buah karya dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebuah negara. Majunya teknologi pertanian suatu negara, Jepang misalnya, juga tak terlepas dari majunya SDM mereka, baik itu ilmuwannya, masyarakatnya maupun pemerintahnya.

Kalau kita bandingkan dengan Indonesia, dari sisi penggunaan teknologi berbeda jauh. Ya pertanian Jepang sudah full mekanisasi pertanian.

Di tambah pola pikir-nya (mind set), misalnya Jepang menilai pangan adalah inti utama dari ketahanan negara. Walaupun negara kaya, industrinya maju tapi kalau tidak mempunyai ketahanan pangan maka negara sangat rentan untuk runtuh.

Makanya mereka selalu mensinergikan kemajuan teknologi industri mereka dengan teknologi pertanian mereka. Bagi mereka percuma, jika industri maju namun mereka tidak berdaulat pangan.

Seandainya negara produsen pangan mengembargo Jepang, apakah mereka akan makan dari produk elektronik/otomotif mereka ? Tentu saja tidak !

Walaupun dari sumber daya alam mereka kalah, dari sumber daya manusia mereka tidak mau kalah! Walaupun ada sebagian pangan mereka impor, tapi mereka tidak mau sepenuhnya impor dan tergantung dari negara lain!

Bagaimana menurut anda sobat BT ??

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *