Tips dan Cara Jadi Supplier Sayur/Buah di Supermarket

Cara Jadi Supplier Sayur Supermarket – Hallo sobat BT, sebagaimana judul, kita akan membahas cara jadi supplier sayur/buah di supermarket.

Nah sudah pada tahu kan supermarket merupakan salah satu jenis pasar ritel modern yang biasanya menjual hasil produk pertanian.

Nanti kita akan jabarkan juga jenis-jenis pasar modern selain supermarket, ada minimarket dan hipermarket. Ketiganya menjadi potensi peluang bagi para petani untuk memasarkan hasil pertaniannya disana.

Bagaimana cara menjadi supplier di supermarket, bagaimana cara menjual sayur/buah ke supermarket, bagaimana cara memasukkan sayur/buah ke supermarket serta bagaimana cara menembus pasar supermarket.

Pada intinya pertanyaan-pertanyaan di atas itu memiliki pengertian yang sama, yaitu bagaimana hasil panen petani bisa dijual di supermarket.

Baca juga : Pantas Saja Harga Cabai Mahal, Rantai Pemasarannya Aja Begini

supplier sayur
Cara jadi supplier sayur

Muncul pertanyaan kenapa repot-repot menjual hasil pertanian kes supermarket, sementara dijual di pasar manapun juga laku? Lalu apa untungnya menjadi supplier buah dan sayur di supermarket?

Baca juga : Luarbiasa ! Petani Ini Bisa Hasilkan 100 Juta Per Hari [Inspirasi Tani]

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saat anda pergi ke supermarket pernah anda amati bagaimana harga sayur/buah di sana? Harga-harga yang dipasang disana mahal-mahal bukan?

Ya, dengan sebuah syarat dan kriteria tertentu (kualitas dan kuantitas), barang atau komoditas pertanian yang ada disana pun dibeli dengan harga yang mahal dari petani.

Nah itulah yang mendorong banyak petani (puluhan bahkan ratusan) berlomba-lomba menjadi supplier atau pemasok barang hasil pertanian ke supermarket.

Kondisi real pasar modern (supermarket)

Namun pada kenyataanya, untuk dapat menjadi supplier atau penjual sayur/buah atau produk lain dalam konteks pertanian, itu bukan perkara mudah, terutama bagi petani pemula (yang baru pertama kali).

Memasuki pasar supermarket, terutama untuk petani atau pemasok pemula perlu strategi khusus. Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan perlu dihadapi oleh petani yang ingin hasil panennya masuk ke supermarket, dan akan kita bahas juga setelah ini.

Rekomendasi :  Mengenal 3 Sistem Tanam pada Vertical Farming atau Pertanian Vertikal

Berikut ini gambaran tentang tantangan yang akan anda hadapi sebagai seorang pemasok yang masih pemula (nubie).

Tingkat persaingan (kompetisi)

Jika anda lihat jumlah barang di supermarket atau hipermarket tentu jumlahnya cukup banyak, beragam dan dapat dikatakan lengkap. Namun hal tersebut masih kalah jauh dari jumlah orang atau supplier yang ingin barangnya terdisplay disana.

Hanya produk terbaik dan dicari konsumen saja yang bisa terpajang di supermarket. Siapkah anda menciptakan produk terbaik untuk bersaing dengan yang lain?

Modal dan SDM

Pekerjaan menjadi pemasok sayur atau buah di Supermarket juga bukan perkara simpel sebagaimana anda menjadi pemasok sayur di pasar tradisional. Di sektor ini anda membutuhkan modal dan SDM yang banyak untuk menjalankan operasional bisnis.

produk sayur segar di pasar tradisional

Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan di atas ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan antara lain :

  • Database supermarket target; terutama kontak dari departemen pembelian
  • Armada pengiriman : bisa berupa mobil box, motor atau pick up yang membantu proses pengiriman dengan tepat waktu
  • Gudang stok : untuk menjaga stok agar berkelanjutan, dan ada saat jadwal pengiriman, atau bahkan di luar jadwal pengiriman (permintaan tiba-tiba)
  • Surat ijin : berupa SIUP dan NPWP

Nah, sebelum lanjut ke pembahasan tips dan cara menjadi suppliersayur/buah (supplier) di supermarket untuk pemula, kita bahas dulu tentang jenis-jenis pasar modern (modern market). Biar anda punya gambaran, pasar modern mana yang ingin anda masuki.

Supplier Sayur
Gambaran isi dalam supermarket

Sebenarnya pasar modern dibagi menjadi 3 jenis antara lain Minimarket, Supermarket dan Hipermarket. Kebanyakan orang-orang menganggap ketiganya sama, padahal memiliki perbedaan.

1.Minimarket

Dari namanya nampak bahwa minimarket adalah toko/pasar modern yang berukuran kecil. Ya ukurannya tidak lebih daripada 10 m x 20 meter. Oleh karena itu, space untuk barang juga terbatas, kebanyakan barang hanya sedikit terdisplay jumlahnya.

Ciri-ciri lain SDM yang mengelola juga tidak banyak (1-2 orang). Biasanya minimarket dimiliki oleh perorangan maupun perusahaan. Pemasok sayur/buah dapat langsung berhubungan dengan pemilik atau staf pembelian (jika ada).

Rekomendasi :  9 Tanaman Karnivora Ini Banyak Dipelihara Orang, Tertarik Memelihara ?

2.Supermarket

Supermarket ini dari segi ukuran, jumlah barang, SDM operasional serta permodalan tentunya jauh lebih besar dari minimarket.

SDM yang membantu operasional jumlahnya mencapai puluhan orang. Secara kepemilikan juga masih bisa perorangan maupun perseroan. Untuk menjadi supplier sayur/buah, anda dapat langsung berhubungan dengan pemilik atau staf pembelian (jika ada).

3.Hipermarket

Hipermarket ini dari segi ukuran, jumlah barang, SDM operasional serta permodalan tentunya jauh lebih besar dari Supermarket. Hipermarket seringkali dimiliki oleh group bisnis besar dan sudah berjaringan, tersebar di banyak kota-kota besar. Biasanya sudah memiliki divisi khusus untuk pembelian dari para supplier termasuk sayur dan buah dari petani.

Nah setelah membaca bahasan di atas, anda jadi tahu jenis-jenis pasar modern dan saya pikir anda sudah tahu mana target pasar modern yang ingin anda masuki, misalnya anda ingin masuk ke supermarket. Selanjutnya ke pembahasan utama yaitu tips dan cara menjadi supplier sayur/buah (supplier) di supermarket.

Supplier Sayur
Produk tomat di supermarket

Tips dan cara menjadi supplier sayur/buah di supermarket untuk pemula

Sebagai pemula inilah beberapa tahapan dan mekanisme yang ada di supermarket atau pasar modern.

#1. Datang ke bagian pembelian

Bagian pembelian biasanya ada pada supermarket berjaringan, sedang supermarket atau minimarket kecil biasanya cukup datang ke pemilik langsung untuk melakukan pengenalan dan penawaran produk.

#2. Bawa sampel produk yang ditawarkan

Supplier Sayur
Produk umbi-umbian pun masuk supermarket

Saat anda bertemu bagian pembelian, alangkah baiknya jika sekaligus membawa contoh barang yang akan anda jual, misal semangka atau melon. Jangan lupa juga membuat list harganya.

#3. Tunggu keputusan dari pihak supermarket

Jika disetujui produk hasil pertanian anda tadi diterima, selanjutnya adalah pembicaraan masalah waktu, kapasitas produk yang dikirim, mekanisme return (pengembalian barang rusak atau tidak laku) serta mekanisme pembayaran. Dengan kata lain ini merupakan sebuah kontrak perjanjian dengan pihak supermarket.

Untuk mekanisme pembayaran tiap supermarket berbeda-beda waktunya, tergantung kesepakatan masing-masing, ada yang COD (cash on delivery), yaitu barang datang langsung bayar, ada yang menunggu 2-4 minggu.

#4. Mekanisme fee (Fee mechanism)

Dalam supermarket ada istilah yang umum yaitu mekanisme fee. Bentuknya antara lain listing fee (fee untuk mendapatkan nomor register), serta distribution fee (fee untuk pengiriman barang ke cabang-cabang supermarket), serta rent fee (fee untuk sewa rak, ada yang memberlakukan ada yang tidak).

Rekomendasi :  Penyakit Blossom End Rot/BER (Busuk Ujung Buah) Di Tomat/Cabai/Paprika. Penyebab dan Cara Pencegahannya

#5. Mekanisme-mekanisme lain barangkali ada

Tanyakan pada pihak supermarket, mekanisme-mekanisme yang lain sedetil mungkin. Hal ini dikarenakan tiap-tiap supermarket atau minimarket punya mekanisme yang berbeda-beda.

Jika Produk Pertanian Ditolak Supermarket…!

Bagaimana jika produk anda tidak diterima oleh supermarket? Hal yang perlu dilakukan antara lain ;

1.Evaluasi diri : apakah barang kita tawarkan belum terlalu menarik atau bisa juga karena sudah ada supplier yang jauh lebih baik. Serta perbaiki gaya komunikasi dan pemasaran anda.

2.Menyewa stand di supermarket : tentunya dengan membayar biaya berjualan kepada pihak supermarket, dengan catatan anda yakin bahwa produk anda akan diterima dengan baik oleh konsumen

3.Kirim ke supermarket lain : sambil meningkatkan kualitas produk, coba produk anda kirim ke supermarket lain dimana produk anda tidak dijual disana.

Beberapa opsi atau pilihan strategi agar produk pertanian anda lebih mudah diterima masuk supermarket

  1. Pilih supermarket yang menerapkan fee yang rendah
  2. Pilih produk fast moving, yaitu barang atau produk yang perputarannya cepat karena banyak diburu konsumen. Produk sayur atau buah dapat dikategorikan fast moving dibandingkan konveksi (pakaian).
  3. Masuk melalui distributor, yaitu pihak yang sudah mempunyai hubungan baik dengan supermarket, mempunyai jam terbang tinggi dalam bisnis ritel dan sudah punya armada tersendiri.

Nah sobat BT itulah ulasan artikel tentang tips dan cara menjadi supplier sayur/buah di supermarket untuk pemula, yang berarti juga bagaimana cara menjadi pemasok sayur/buah di supermarket.

Baca juga : Mengintip TALADTHAI, Pasar Agribisnis Terbesar di Thailand

Saya harap artikel ini bermanfaat khususnya bagi anda yang baru pertama kali akan menjual via supermarket (masih pemula).

Disclaimer : artikel ini dibuat berdasarkan wawancara dengan petani sayur supermarketan berpengalaman serta dikombinasikan dengan materi dari buku Menjadi Suplier Hebat di Minimarket, Supermarket dan Hipermarket.

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

2 Comments

  1. Terimakasih banyak, sangat membantu dan sangat bermanfaat sekali infonya

    1. terimakasih banyak kak…jangan lupa bantu share jika artikelnya bermanfaat ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *