Alasan Jadi Petani – Hallo sobat Belajartani.com, apa kabar anda semua? Semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiyaan yes..! Serta diberi kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari anda.
Hari ini tepat tanggal 24 september 2018. Ada yang tau hari ini hari apa? Yap, betul hari ini adalahi Hari Tani Nasional.
Sebagaimana hari nasional lain, seperti hari pahlawan dan hari guru, peringatan hari tani mengingatkan kita semua bahwa petani itu bagian tak terpisahkan dari bangsa ini.
Pertanian dan petani, dari dulu, saat ini dan seterusnya tetap akan jadi ruh dari bangsa Indonesia. Pertanian tak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa ini.
Pertanian akan tetap ada dan berjaya, bila memiliki generasi penerus yang senantiasa sungguh-sungguh belajar tani, menguasai inovasi serta adopsi teknologi.
Sungguh-sungguh tidaknya petani saat ini, tak lepas dari motivasi atau alasan-alasan yang mendorongnya menjadi seorang petani.
Kalau anda lihat di forum/group diskusi petani di fesbuk, saat ditanya “apa alasan menjadi petani?”. Jawabannya cukup beragam.
Alasan mengapa mereka jadi petani cukup banyak. Oiya, petani yang dimaksut disini adalah petani pemilik/penggarap, bukan buruh tani.
Apa saja alasan-alasan jadi petani? Simak hasil poling berikut ini sob.
1.Hobi
Bertani akan menyenangkan jika dijadikan sebagai hobi. Sama seperti anda yang punya hobi mancing, walau terkadang tak produktif, nyatanya anda asyik-asyik saja walaupun harus berpanas-panas dan kehujanan, pulang tak membawa hasil pula.
Apalagi ini pertanian, kegiatan yang produktif. Menghasilkan apa yang telah kita tanam. Tentu kepuasan tersendiri. Terutama melihat hasil karya kita bisa bermanfaat buat orang banyak.
2.Kebebasan waktu
Menjadi petani sebetulnya ia menjadi seorang wirausaha atau pengusaha. Ciri utama pengusaha adalah memiliki kebebasan waktu. Kapan ia akan bekerja, kapan ia mau berhenti, liburan, terutama waktu bersama keluarga, dia sendiri lah yang menentukan.
Gada orang memerintah dia. Beda jauh sama pegawai, apa-apa musti apa kata atasan mah itu. Jadi petani mah bebas. Bagi yang muslim sholat 5 waktu jadi terjaga tepat waktu.
3.Karena warisan
Mempunyai orang tua petani, selain mewarisi way of life atau mentalitas petani, biasanya yang diwariskan adalah sawah atau tegal.
Otomatis mau tak mau daripada tidak dimanfaatkan ya rugi. Lagipula sedikit banyak sudah tau bagaimana sawah atau lahan tersebut dikelola, ya tancap gas lah.
4.Pengaruh lingkungan
Bisa lingkungan keluarga atau sekitar tempat tinggal anda. Tak sedikit yang menjadi petani karena melihat kesuksesan tetangga, atau saudara.
Apalagi masyarakat kita dikenal “latah”, ikut-ikutan atau mudah “membebek”. Tapi kalo positif, ya ga masalah sih haha
Tempat tinggal di desa dengan banyak sawah menjadi potensi yang perlu dimanfaatkan. Salah satunya dengan bertani, usaha tani menjadi petani. Asyik kan?
5.Mencintai alam
Saya kira ini hampir sama dengan hobi atau passion. Walau untuk mencintai alam tak harus menjadi petani terlebih dulu, atau menjadi pendaki gunung.
Bertani sebagaimana alam, mengajarkan pada kita tentang kesabaran, pentingnya sebuah proses dan manisnya sebuah keberhasilan. Ea ea ea…!
6.Jauh dari korupsi
Jadi petani biar gak korupsi? Ah lucu juga alasan yang ini ya sob. Saya pikir kurang tepat, karena pekerjaan apapun dekat dengan korupsi terutama jika tak memiliki keyakinan agama yang kuat.
Dalam pertanian, sebetulnya banyak petani yang berprilaku korupsi, seperti tindakan mengambil air hak petani lainnya. Masalahnya banyak petani yang tak sadar kalau itupun korupsi…hehehe
7.Pekerjaan yang mulia
Petani memang pekerjaan yang mulia. Banyak makhluk yang bisa makan dan bertahan hidup karena makanan yang diproduksi oleh petani.
Baca juga : Petani, Sosok Pahlawan Yang Kian Dilupakan
Automatis akan banyak pahala yang petani dapatkan karena membantu banyak makhluk hidup bisa makan dan bertahan hidup.
Selain itu dengan bertani berarti membuka peluang pekerjaan untuk orang lain sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran.
8.Pensiun dari profesi lama
Banyak pensiunan pegawai seperti pensiunan tentara, polisi atau guru yang mengisi hari tua nya dengan bertani.
Baca juga : Pak Susno Duadji aja mau jadi petani, masak kamu nggak?
Ada levelnya sekedar bertani kecil-kecilan di halaman rumah atau pekarangan (home gardening). Bertani mengisi hari tua memang cukup menyenangkan.
9.Jenuh kerja kantoran
Selain menjadi petani karna masa bakti atau masa kerja habis, ada juga yang menjadi petani karena pensiun dini. Alias jenuh dengan pekerjaan saat ini. Malas diperintah, malas dengan ritme pekerjaan yang penuh tekanan.
Pekerjaan kantoran, penampilan rapi nyatanya tingkat stressnya tinggi dengan gaji tak seberapa. Hijaunya pemandangan sawah nyatanya efektif menghilangkan rasa stress. Walau tak lagi ber Ac, namun AC alami bikin hati adem dan tentrem.
10.Iseng-iseng untuk usaha sampingan
Ini biasanya dilakukan oleh pegawai yang mempunyai banyak waktu dan uang. Selain untuk menambah penghasilan, bertani dilakukan sebagai orientasi usaha di masa depan saat ia pensiun nanti. Jadi menurutnya belajar tani musti ia lakukan sejak dini, saat ia di zona nyamannya (comfort zone)
11.Sekolah atau kuliah jurusan pertanian
Mungkin hanya sebagian kecil petani saat ini merupakan lulusan sekolah pertanian (sarjana ideais). Karena faktanya banyak sarjana pertanian yang berlabuh ke sektor lain seperti perbankan.
Baca juga : Kemanakah Sarjana Pertanian akan Berlabuh?
Tak bisa disalahkan juga, alumni fakultas pertanian tak masuk sektor pertanian. Hal ini disebabkan, peluang kerja (job opportunities) di sektor pertanian terbatas.
Baca juga : Lowongan Kerja Pertanian yang Dicari Setiap Tahunnya
Gaji untuk fresh graduates pun sangat kecil jumlahnya. Rasanya seperti tak dihargai sementar dulu kuliah biayanya besar.
12.Terpaksa, tidak ada pilihan lain
Menjadi petani itu pilihan atau takdir? Bisa kedua-duanya. Menjadi petani sebetulnya adalah pilihan. Sebab kita berhak untuk menjadi petani atau tidak.
Jadi tidak benar bahwa petani adalah takdir. Jika anda anak petani, namun anda kurang menyukai pertanian maka anda bisa memilih pilihan lain.
Namun, banyak orang bilang bahwa ia terpaksa menjadi petani karena tak ada pilihan lain. Daripada jadi TKI, atau kerja di kota besar atau di luar pulau pun belum tentu sukses. Tentunya disana hidupnya jauh lebih keras.
13.Tanpa syarat
Sesuatu yang tanpa syarat adalah hal yang disukai dan dicari semua orang, termasuk menjadi petani. Jadi petani mah gampang, tanpa syarat ini itu.
Jika pekerjaan lain sulit dengan berbagai syarat, termasuk harus memiliki ijazah. Tidak untuk petanii, asal ada kemaun untuk belajar tani, sapa saja bisa jadi petani. Ok bangets kan?
14.Prospek masa depan yang cerah
Benarkah prospek petani di masa depan cerah? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Kalau kita liat tingkat penurunan rumah tangga petani cukup tinggi.
Sehingga diperkirakan profesi petani akan langka dan sesuatu yang langka akan bernilai tinggi kan? Namun perlu diingat bahwa petani yang kreatif, inovatif, berdaya saing lah yang akan berhasil dan bertahan.
15.Cita-cita sejak kecil
Saat ini petani adalah cita-cita sejak kecil adalah hal yang mustahil. Tak berlebihan saya katakan demikian lantaran, kebanyakan anak TK atau SD kebanyakan bercita-cita jadi dokter, polisi dan lain-lain, dan bukan petani.
Fakta lainnya adalah jarang sekali orang tua berprofesi petani yang ingin anaknya menjadi petani. Menurutnya petani adalah profesi yang kurang elegan dan dilihat sebelah mata oleh masyarakat.
Baca juga : Siapa Bilang Petani Muda Gak Mau Turun Sawah? Ini Buktinya
Dari alasan-alasan di atas, kalau kamu yang mana sob? Jangan sampai karena terpaksa ya sob. Hmm,,terpaksa di awal sih boleh, tapi pelan-pelan dinikmati.
Kenapa anda harus menikmati? Anda akan bisa menikmati dan bisa bersyukur jika anda senang dengan apa yang akan kerjakan.
Fakta bahwa sebagian besar orang yang sukses itu karena ia mencintai pekerjaannyaa. Sebagian pula karena berawal dari hobi. Ingat kata pepatah, “pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar..!”.
Sama seperti petani, jika anda menjadi petani karena anda mencintai pekerjaan tersebut tentu anda akan selalu bersyukur, bahagia dengan kondisi apapun yang anda alami.
Tak mudah mengeluh, tak mudah pantang menyerah dengan kegagalan yang anda alami. Pada akhirnya anda akan menjadi petani yang sukses yang membanggakan bagi keluarga dan masyarakat luas. Semogaaa…..!