Petani Adalah Pahlawan Yang Kian Dilupakan

Petani Adalah Pahlawan – Tanggal 10 November adalah tanggal dimana Bangsa Indonesia memperingati hari pahlawan nasional. Berbicara tentang pahlawan, setiap orang pasti punya persepsi sendiri-sendiri tentang sosok pahlawannya.

Kini definisi pahlawan, tidak hanya sebatas pahlawan pada era kemerdekaan dulu, yaitu sosok yang berjuang dan berperang fisik untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pengertiannya pun kian meluas, setiap orang yang dianggap memberikan jasa bisa dianggap pahlawan.

Dengan pengertian tersebut, makin banyak jenis pahlawan misalnya TKI, yang dikenal sebagai pahlawan devisa. Guru pahlawan tanpa tanda jasa, hingga pahlawan yang tidak diharapkan kehadirannya ➡ pahlawan kesiangan…hehehe 😆

Nah, kebanyakan orang saat ditanya siapakah sosok pahlawan dalam hidup mereka, kebanyakan dari mereka menjawab : orang tua dan guru. Begitu juga saya, orang tua dan guru adalah sosok yang paling banyak berjasa dalam hidup kita.

Tak diragukan lagi, orang tua dan guru adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa. Membahas jasa keduanya pun tentu tak akan pernah ada habisnya. Kasih mereka tak terhingga sepanjang massa, memberi dan tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia. 😥

nasib-petani
Ilustrasi petani Indonesia. Sumber gambar : intelijen.co.id

Selain orang tua dan guru, ada satu sosok lagi bentuk pahlawan tanda jasa di dunia ini. Keberadaannya kini cenderung dikesampingkan dan semakin terlupakan. Siapakah dia? Ya, dia adalah PETANI.

Rekomendasi :  Masih Sering Impor, Bagaimana Ketahanan Pangan Negara Indonesia ? Simak Ulasannya !

Beberapa orang mungkin akan berpendapat lain, misal polisi atau ketua KPK adalah sosok pahlawan karena jasa mereka menangkap kriminal dan koruptor. Itu sah-sah saja. Semuanya boleh berpendapat.

Tapi bagi saya pribadi, petani adalah sosok pahlawan yang jauh lebih pantas ditempatkan setelah orang tua dan guru. Hal ini tak lepas dari besarnya jasa dan pengorbanan yang telah mereka berikan. Benarkah?

Tak dapat dipungkiri kalo jasa petani itu amat besar bagi makhluk di dunia ini. Petani berjasa dalam menyediakan bahan pangan bagi masyarakat. Bayangin saja seluruh hidupnya cuman dihabiskan buat menyediakan pangan bagi makhluk tidak hanya manusia tapi hewan juga loh.

Sungguh amat mulia sosok petani ini, di era materialistik dan individualistik ini masih ada sekelompok orang yang masih memikirkan kehidupan orang lain. Memikirkan agar orang lain masih bisa makan dan bertahan hidup. Bagaimana jika orang-orang tersebut tiba-tiba hilang?

Bayangkan seandainya petani di seluruh dunia, termasuk di Indonesia berhenti bercocok tanam, mau makan apa kita ini?  Sementara kebutuhan perut adalah persoalan yang tidak dapat ditunda-tunda. ❗

Nah, walau jasa petani amat sangat besar bagi penyediaan pangan nasional, namun sayang sejuta sayang, penghargaan pemerintah untuk petani masih sangat kurang. Bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, seharusnya bisa menghargai jasa-jasa pahlawan, termasuk jasa petani sang pahlawan pangan.

Rekomendasi :  Kerjakan Apa Yang Anda Cintai Dan Cintai Apa Yang Anda Kerjakan

Cara menghargainya pun sebetulnya cukup mudah. Salahsatunya pemerintah perlu membenahi tata niaga pertanian di negeri ini karena sampai saat ini masih tidak berpihak pada petani, rantai pemasaran yang panjang menyebabkan nilai margin yang diterima petani kecil sedangkan para mafia dan spekulan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar.

Selain itu dari segi kebijakan harus melindungi dan berpihak bagi petani. Misal jangan melakukan impor di saat ada panen raya di dalam negeri.  Rasanya bikin nyesek di dada looooh..!

Cukup menggelikan pasalnya selama ini pemerintah justru melakukan kebijkan yang kontraproduktif, melakukan impor komoditas gula di saat di dalam negeri sedang berlangsung musim guling. Logikanya dimana cobak? Aneh bin nyata…!

Untungnya saja petani kita ini cukup kuat sabar-sabar orangnya. Walaupun perhatian pemerintah kurang (terkesan petani berjuang sendiri), tapi mereka masih mau bercocok tanam..! 😳

Petani itu memang sosok yang bersahaja, sosok yang banyak bersyukur ikhlas dan tawakkalnya. Sosok yang jauh lebih dari kata pantas untuk dijadikan PAHLAWAN.

Oleh karena itu, dalam suasana hari pahlawan ini, semua elemen bangsa perlu melakukan refleksi terhadap eksistensi dan masa depan petani. Jika tidak, maka akan selamanya petani tidak akan bisa sejahtera, maju dan sejajar dengan petani-petani negara lain yang kualitas hidupnya di atas petani kita.

Selama sektor pertanian belum digarap serius dan selama itu belum bisa memberikan kesejahteraan petani, tentu sektor petanian akan semakin ditinggalkan oleh generasi muda. Tentu hal ini tidak kita inginkan, bukan?

Rekomendasi :  3 Alasan Tidak Pantasnya Indonesia Jadi Pengimpor Beras
petani-dan-jokowi
Petani sedang berdiskusi dengan Presiden Jokowi. Sumber : merdeka.com

Saat ini indikasinya susah sangat kelihatan. Petani adalah salah satu bentuk profesi yang tidak pernah muncul di lembar cita-cita anak kecil. Kebanyakan cita-cita anak kecil sekarang ingin menjadi dokter, tentara atau presiden. Kalo anda punya anak masih kecil, coba tanyakan cita-citanya jadi apa? Tidak ada yang mau jadi petani, miris…! 🙁

Yang ada dalam pikiran pemuda saat ini, petani itu identik dengan kemiskinan, image kotor, dan ndeso. Yang lebih parah lagi, anak-anak petani minder dan malu mengakui jika orang tua mereka petani. Sehingga banyak anak petani yang tidak mau membantu orangnya tuanya di sawah.

Padahal sesungguhnya petani adalah pekerjaan yang mulia. Petani itu banyak berjasa, dan banyak pahalanya. Petani adalah pahlawan yang tak lekang oleh waktu.

Baca juga :

Jika dulu yang bernama pahlawan itu harus berjuang angkat senjata untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan, pahlawan sekarang (dalam bentuk petani) berjuang melindungi bangsa dan negara ini dari kelaparan dan kematian.

Sekali lagi petani itu pahlawan kini dan seterusnya… Viva La vida, long live the farmer..! HIDUP PETANI…! MERDEKA…! 😀

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *