Mengapa Lahan Pertanian Makin Sempit – Salah satu kendala tercapainya swasembada komoditas pertanian di Indonesia adalah lahan pertanian yang makin sempit. Mengapa lahan pertanian makin sempit? Inilah yang akan belajartani.com ulas.
Makin sempitnya lahan pertanian tentu ditandai dengan berkurangnya aktivitas produksi pertanian, dari awalnya ada kegiatan usahatani lantas menjadi tidak ada digantikan dengan kegiatan bukan usahatani.
Kalo kita lihat dari semua penyebab lahan pertanian makin sempit adalah karena adanya perubahan fungsi lahan atau istilahnya alih fungsi lahan. Akhirnya lahan produktif berupa sawah atau tegal, berubah menjadi lahan yang sama sekali tidak produktif…!
Apa saja penyebab lahan pertanian makin sempit?
#1. Petani beralih profesi
Kenapa petani beralih profesi? Tentu karena menjadi petani dinilai tidak menguntungkan atau selalu rugi. Tanah yang dimilikinya ada yang dijual ada yang tidak. Kebanyakan petani yang berhenti bertani pindah kuadran, bekerja pada indutsri dan pabrik. Ada yang melakukan urbanisasi/pergi ke kota atau menjadi TKI.
Baca juga : 6 Faktor Penyebab Banyak Petani Beralih Profesi
#2. Lahan dibangun rumah
Makin sempitnya lahan pertanian selain karena petani tersebut “pensiun” juga karena lahan dibangun rumah. Biasanya petani yang punya sawah luas membagi menjadi banyak petak sesuai jumlah anaknya. Nah, saat sawah tersebut diberikan ke masing-masing anak tidak semua dimanfaatkan untuk usahatani.
3#. Lahan pertanian beralih menjadi perumahan

Bertambahnya jumlah penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan akan tempat tinggal. Sehingga bisnis properti atau perumahan semakin menjamur. Lahan pertanian dimana air tanahnya bagus menjadi rebutan para developer properti. Petani yang diimingi harga tinggi akhirnya “tergoda” untuk menjual sawahnya pada developer.
4#. Bencana alam
Bencana alam seperti gunung meletus, tanah longor atau tsunami menyebabkan lahan yang awalnya produktif menjadi tidak bisa ditanami. Lahan pasca bencana membutuhkan proses rehabilitasi atau pemulihan, karena lahan tersebut tidak memungkinkan jika harus ditanami.
#5. Lahan pertanian berubah jadi pabrik
Saat ini tren perusahaan mendirikan pabrik perlahan bergeser ke pedesaan atau pinggiran kota. Murahnya biaya tenaga kerja di pinggiran kota tentu berdampak pada biaya produksi yang rendah. Akibatnya lahan pertanian di pedesaan atau pinggiran kota menjadi korbannya, ya lahan tersebut beralih menjadi kawasan pabrik.
#6. Lahan pertanian dibebaskan untuk projek pemerintah
Seringkali projek pemerintah seperti jalan tol, bandara, sekolah atau yang lainnya “memaksa” petani untuk melepasnya. Semakin banyak projek tentu akan semakin banyak pula lahan pertanian yang beralih fungsi.
#7. Sawah diubah menjadi restoran atau tempat usaha lain
Hal ini bisa berawal dari petani yang berhenti bertani tadi beralih profesi jadi pengusaha warung makan, atau juga petani tadi menjual ke orang lain lalu diubah menjadi tempat usaha seperti restoran, rest area, toko atau lain-lain.
Semakin banyak terjadi kasus seperti ini tentu jumlah sawah yang beralih fungsi juga akan semakin banyak. Nah, sobat BT, mungkin sementara ini dulu faktor penyebab lahan pertanian makin sempit.
Ada beberapa solusi untuk mencegah semakin banyaknya alih fungsi lahan yakni :
#1. Kebijakan lahan abadi, yakni lahan pertanian produktif tidak boleh digunakan selain usahatani.
#2. Pembukaan lahan pertanian baru dengan tujuan untuk menutupi lahan-lahan yang telah beralih fungsi tadi.
#3. Meningkatkan produktivitas tanaman dengan budidaya tanaman yang baik antara lain dengan pemakaian benih unggul.
#4. Produksi tanaman atau usahatani dilakukan tidak hanya di sawah atau di tegal namun bisa di media apapun seperti pot, polibag, ataupun dengan vertikultur sehingga menghemat luasan lahan.
Baca juga : Ngeri ! Kondisi Pertanian Indonesia Masa Kini !
Nah, sobat BT, demikianlah artikel mengapa lahan pertanian makin sempit. Ternyata ada banyak sekali bukan?
Itu mengapa banyak sekali sawah di negara kita cepat sekali hilangnya, ya itu karena faktor di atas tadi.
Nah, menurut anda mana yang paling dominan bikin lahan pertanian makin sempit?