Cara Kerja Fungisida Bahan Aktif Tembaga Hidroksida

Bahan Aktif Tembaga Hidroksida – Dari banyak jenis fungisida, fungisida dengan bahan aktif Tembaga Hidroksida (copper hydroxide) adalah salah satu jenis yang sering digunakan petani. Rumus kimia dari Tembaga Hidroksida yakni Cu(OH)2.

Fungisida tembaga hidroksida ini cukup banyak manfaatnya antara lain untuk mengendalikan penyakit embun bulu atau downy mildew, bercak daun Cescospora dan antraknosa.

Antara lain pada tanaman cabai, tomat, anggur maupun semangka, serta hawar daun (busuk daun) pada padi dan kentang.

Cara Kerja Fungisida Tembaga Hidroksida
Menurut FRAC (Fungicide Resistance Action Committee), berdasarkan cara kerja (mode of action) fungisida tembaga hidroksida masuk golongan Inorganik (kode cara kerjanya M1 untuk Multisite Activity).

Fungisida Multisite (M) adalah fungisida yang umumnya bekerja secara kontak yang bisa mengendalikan banyak jamur di kelas yang berbeda (seperti dibahas di paragrafi ke 2). Contoh selain tembaga, antara lain Mankozeb (M3) dan Klorotalonil (M5).

Rekomendasi :  30 Fakta Bahan Aktif Abamektin (Abamectin)

Gerakan dari fungisida kontak adalah bergerak di permukaan tanaman. Oleh karena cara kerjanya itu fungisida multisite masuk kelompok fungisida resiko resistensi rendah.

Berbeda dengan fungisida single-site (umumnya sistemik), yang bekerja pada titik tertentu pada jalur biosintesis dalam tubuh patogen (jamur).  Jika digunakan terus menerus akan menyebakan resisten.

Walaupun fungisida sistemik punya potensi resisten lebih tinggi dibanding kontak, namun potensi dampak negatif fungisida sistemik lebih rendah terhadap lingkungan, ataupun terhadap organisme non target.

Oleh karena itu, kalo anda liat saat ini lebih banyak dikembangkan fungisida dengan cara kerja single-site (cara kerja sistemik).

Nah, fungisida tembaga yang bekerja multisite, diketahui lebih beracun terutama jika diserap tanaman. Namun dari segi resistensi ia lebih aman dari resistensi silang antara anggota kelompok M1 sampai M9.

Makanya ada fungisida bahan aktif ganda ManKocide, yakni campuran (mix) bahan aktif tembaga dengan mankozeb.

Bahan Aktif Tembaga Hidroksida
ManKocide. Image source : etec.co.nz

Sekilas Tentang Resistensi Fungisida
Resistensi fungisida adalah menurunnya sensitivitas atau respon, dampak terhadap suatu fungisida dari sebuh jamur patogen tertentu akibat terjadinya proses evolusi DNA.

Rekomendasi :  Ini Sebab Formalin Dilarang Tak Hanya Untuk Pangan Tapi Juga Untuk Pertanian (Sebagai Pestisida)

Akibatnya patogen yang sudah resisten atau sangat resisten butuh dosis lebih tinggi atau intensitas aplikasi yang lebih sering daripada sebelumnya.

Formulasi Fungisida Tembaga Hidroksida
Fungisida bahan aktif tembaga hidroksida biasanya diformulasi dalam bentuk WP dan WG. Dengan kandungan bahan aktif yang cukup tinggi antara lain 77% atau 80%.

Contoh Fungisida Tembaga yang beredar di pasaran : Kocide 54 WG, Kocide 77 WP, Champion 77 WP, Copcide 77 WP, Cuprocide 77 WP, Funguran 80 WP, Hydrocide 80 WP dan lain-lain.

Baca juga : Embun Tepung (Powdery Mildew) dan Beberapa Cara Pengendaliannya

Waktu Aplikasi Fungisida Tembaga
Karena fungisida tembaga bersifat kontak, maka dia digunakan sebagai pelindung (protektif) sekaligus pengendali patogen jamur. Waktu aplikasi fungisida tembaga umumnya setelah tanaman berumur 3 minggu hingga 1 bulan setelah tanam.

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

16 Comments

  1. Apa akibatnya jika terlalu sering pake fungsida tembaga pd tanaman jeruk? Bagaimana cara pemakaianya yg benar?

    1. sebaiknya dilakukan pergiliran saja kak, biar tidak mengalami resitensi. jadi tiap 3 minggu sekali ganti dengan bahan aktif lain.

  2. Apa benar bahan aktif tembaga apabila di aplikasikan sejak dini bisa mengakibatkan kerdil ? Sebut saja tanamannya adalah bawang merah. Teruma kasih

    1. ga juga gan,,yang penting dosis nya ga kebanyakan dan saat aplikasi campurannya merata…jadi residunya gak nempel di daun…

  3. Tadi siang saya aplikasi fungisida nordox bahan Aktif tembaga, anjuran pemakaian 1 sendok makan per 15 liter air, saya kasih 1 sendok setengah, bahaya gak ya?

    1. Untuk tanaman apa Gan?? BTW gimana hasil aplikasinya?

  4. Apakah fungisida nordox boleh diaplikasi sistem injeksi batang pada pohon sawit

    1. wah,,kalau ini saya belum pengalaman Gan di kelapa sawit…

  5. Boleh gak bahan aktif tembaga bisa di mix dengan bahan aktif lain

    1. maaf baru balas gan….bisa kok gan, berdasarkan pengalaman bisa dicampur dengan bahan aktif mankozeb, pencampuran bisa meningkatkan fungsi pengendalian terhadap jamur tanaman

  6. untuk Ina cu2 pengaplikasian pada tanaman cabe bagaimana boss

  7. Permisi min, saya sebagai orang baru di pertanian. Jenis fungisida tembaga/kandungan yang cocok untuk tanaman bermacam-macam seperti durian, rambutan, mangga, duku yang terkena karat daun apakah ada yang cocok untuk sekali aplikasi untuk semua?

  8. Untuk busuk akar pd tanman cabe,,bisa ga pake nordox gan?

  9. tembaga hidroksida bila dicampur dg pestisida lain boleh ndak bos,takutnya melemahkn kinerja pestisida lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *