Cara Aplikasi Bacillus Thuringiensis – Musim kemarau dalam dunia pertanian diidentikkan musimnya serangan hama tanaman.
Hama tanaman banyak macamnya, sehingga gejala seranggannya pun juga bermacam-macam. Terkait gejala serangan hama bisa sobat baca pada artikel berikut >> Tanaman Saya Terserang Hama Apa Sih..???
Temperatur harian yang panas menyengat pada musim kemarau, khususnya pada puncak kemarau membuat siklus hama tanaman seperti trips, kutu kebul, aphids dan ulat cenderung lebih cepat.
Maka dari itu pada musim kemarau tak jarang terjadi ledakan hama, serangan hama meningkat berkali-kali lipat dibandingkan pada musim hujan.
Bisa anda baca artikel terkait ledakan hama dan siklus hama berikut ini :
Kali ini sebagaimana judul, akan kita bahas salah satu insektisida yang mungkin sudah tidak asing bagi kebanyakan petani sayur yaitu insektisida Bacillus thuringiensis.
Bacillus thuringiensis umumnya digunakan untuk mengendalikan hama ulat pada tanaman tomat, cabai, jagung dan kubis-kubisan.

Bacillus thuringiensis atau dikenal dengan Bt, dibandingkan insektisida mikroba/bioinsektisida lain, adalah yang paling sukses mengatasi hama tanaman. Tak hanya ulat, Bt terbukti toksit terhadap nematoda, kutu-kutuan dan tungau.
Adalah bahan aktin Delta endotoxin yang diperoleh dari ekstraksi bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) yang bermanfaat untuk pengendalian hama kutu, nematoda, tungau dan ulat.
Selain penggunaan untuk bioinsektisida, di Amerika dan Eropa, Bt digunakan sebagai bahan pemacu tanaman/ZPT/PGPR dan bahan untuk bioremediasi berbagai logam berat.
Jadi, kelebihan/keuntungan dan manfaat insektisida Bt antara lain :
- Kontrol atauu pengendalian yang efektif pada hama ulat penggerek
- Aman bagi lingkungan, manusia dan hewan seperti ikan dan burung
- Mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia berbahaya (Baca juga : 12 Cara Mengurangi Penggunaan Pestisida Kimia)
Selama ini petani menggunakan pestisida kimia dari golongan Organofosfat, atau Piretroid yang dikenal mudah menimbulkan residu serta berbahaya jika turut masuk ke dalam tubuh manusia.
Cara kerja dan cara aplikasi insektisida Bacillus thuringiensis (Bt)
Cara kerja bioinsektisida Bacillus thuringiensis (Bt) yaitu bekerja sebagai racun perut dengan cara merusak membran usus tengah (midgut) pada hama sasaran. Dalam sistematika MOA (mode of action), masuk dalam golongan 11.
Cara aplikasi Bacillus thuringiensis (Bt) yaitu bisa disemprotkan atau disiramkan pada tanaman yang terserang hama sasaran, dengan dosis yang direkomendasikan pada kemasan produk.
Akan lebih efektif jika diaplikasikan pada saat hama memasuki fase larva/ulat. Penyiraman dilakukan jika diduga dalam tanah terdapat larva/ulat tanah atau pupa yang bersembunyi saat siang hari.
Kekurangan aplikasi Bacillus thuringiensis (Bt), menurut pengalaman beberapa petani cara kerjanya agak lambat, beda dengan insektisida kimia pada umumnya. Meski lambat hama tetap mati kok. hehe
Selain itu, ia mudah leaching atau tercuci oleh air hujan, sehingga efektif hanya untuk perlindungan/pengendalian hama jangka pendek.
Oke sobat belajartani.com, sampai disini dulu artikel tentang cara kerja dan cara aplikasi bioinsektisida Bacillus thuringiensis (Bt), untuk pengendalian hama ulat dan kutu-kutuan.
Jika dirasa bermanfaat, jangan lupa membagikan ke saudara, handai taulan yang lain. Seperti kata pak ustad, ilmu atau informasi yang bermanfaat jika disebarkan pahalanya akan terus mengalir..hehe. Sekian dan terimakasih ^^
Bio insektisida kalo di campur dengan insektisida kimia/ fungisida kimia, contoh merk dagang marshal dan antracol..boleh apa tidak pak..??
waahh…sebaiknya sih bergantian saja gan…hehe
apa efektif untuk ulat pada bawang merah?