Insektisida Nabati – Insektisida, berasal dari kata insecticide, yang berarti pembasmi serangga. Insect berarti serangga, cide berarti pembasmi.
Dalam konteks pertanian, insect atau serangga yang dimaksud adalah segala macam serangga yang mengganggu atau merusak tanaman budidaya, dan berpotensi merugikan.
Insektisida yang sebagian besar digunakan petani saat ini adalah dari jenis insektisida kimia atau sintetis. Hanya sedikit saja mungkin petani yang menggunakan insektisida nabati.
Insektisida nabati adalah insektisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, yang diperoleh dengan cara ekstraksi.
Kata nabati memiliki persamaan kata yang cukup banyak antara lain alami, botani, organik, non-sintetik, dan non-kimia.
Artikel mengenai pestisida nabati (PESNAB) sebelumnya pernah kita bahas berikut link nya >> 7 Tanaman Pestisida Nabati, Yang Terbukti Efektif Mengendalikan Hama Kutu-kutuan serta Cara Pembuatannya.
Sementara mengenai klasifikasi pestisida dan cara kerja berikut ini >> Memahami Cara Kerja Pestisida Tanpa Bingung Lagi.
Nah sobat BT, sebagaimana judul artikel ini, kita akan membahas mengenai 5 jenis insektisida nabati yang direkomendasikan di Amerika Serikat yang kami kutip dari laman EPA (Environmental Protection Agency) atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat.
5 Jenis Insektisida Nabati Yang Direkomendasikan Di Amerika Serikat
1. Limonen (Limonene)
Limonen adalah bahan aktif yang berasal dari ekstrak kulit buah jeruk, seperti jeruk lemon, limau atau jeruk keprok.
Karena aromanya yang kuat itu limonen dapat digunakan sebagai insektisida nabati. Cara kerja limonene yaitu mempengaruhi saraf sensorik dan saraf tepi pada serangga.
Hama yang bisa dikendalikan dengan insektisida nabati limonen antara lain hama kutu-kutuan seperti mite (tungau).
Walau beracun untuk hama kutu, namun bahan aktif ini tidak beracun untuk hewan berdarah panas, serta ikan.
Cara untuk mendapatkan limonen sebagai insektisida nabati yakni dengan cara ekstraksi hidrodistilasi yakni dengan cara merendam kulit buah di dalam air, lalu dipanaskan sampai molekul volatilnya dilepaskan dan dipisahkan.
2. Piretrin (Pyrethrum)
Pyrethrum adalah nama genus untuk tanaman krisan. Selain itu, Pyrethrum juga merupakan nama ekstrak kasar dari bunga tersebut.
Sementara bahan aktif yang dihasilkan oleh tanaman krisan atau pyrethrum dikenal dengan Piretrin, yang bekerja mempengaruhi system saraf pusat dan perifer hama serangga, hingga menyebabkan kelumpuhan.
Baca juga : Mengenal Insektisida Piretroid, Golongan Insektisida yang Paling Banyak Digunakan Di Seluruh Dunia
Piretrin diekstrak dari kulit biji krisan dengan cara menggiling bunga krisan yang telah dikeringkan hingga jadi serbuk. Setelah itu dilanjutkan untuk diekstrak menjadi larutan/suspensi.
Sejak 2000 tahun lalu, insektisida dari ekstrak krisan ini sudah digunakan petani di daratan China. Yakni untuk mengendalikan hama kutu-kutuan, ulat, dan lalat buah.
3. Rotenon (Rotenone)
Rotenon, digunakan sebagai insektisida nabati karena terbukti beracun bagi semua jenis ikan dan serangga.
Secara alami rotenon ditemukan di dalam biji dan tangkai tumbuhan Bengkoang dan akar tanaman Tuba (Derris elliptica).
Pernah dengar pribahasa Air susu dibalas dengan air tuba, kan ? Ya, air tuba dalam pribahasa tersebut dimaksutkan sebagai air yang beracun sebagai kebalikan dari air susu yang tidak beracun.
Air tuba mengandung senyawa atau bahan aktif rotenon yang dihasilkan dari ekstrak akar Tuba (Derris root atau Tuba root), tumbuhan yang biasa merambat, membelit pohon atau tanaman kayu.
Bahan aktif rotenone bekerja dengan cara menghambat enzim pernafasan dan membuat hama berhenti makan sehingga menyebabkan hama tersebut mati.
Tak hanya sebagai insektisida, rotenon juga efektif digunakan sebagai moluskisida (hama keong/siput), akarisida (tungau/kutu) dan nematisida (cacing nematoda/cacing perusak akar dan umbi).
4. Nikotin (Nicotine)
Nikotin adalah bahan aktif utama yang terdapat di daun t3mbakau. Nikotin murni adalah racun yang sangat berbahaya bahkan untuk hewan sekelas mamalia. Oleh karena itu, banyak peneliti yang mencoba nikotin sebagai insektisida nabati.
Hasilnya adalah nikotin mampu mengendalikan berbagai jenis hama tanaman seperti kutu daun, thrips, ulat dan wereng coklat.
Hebatnya, selain sebagai insektisida, nikotin juga berguna untuk mengatasi penyakit jamur tanaman (fungisida), seperti penyakit antraknosa pada cabai.
Sebagai insektisida nabati, nikotin bekerja dengan cara mensintesis Asetilkolin (Ach) di ganglia sistem saraf pusat, hingga menyebabkan kedutan, kejang, dan kematian pada hama.
Untuk mendapatkan nikotin caranya cukup sederhana yaitu dengan cara merendam daun tembakau. Meski sederhana, proses ektraksi seperti sudah cukup unutk mengendalikan serangga lunak seperti ulat dan kutu-kutuan.
5. Mimba (Neem)
Insektisida nabati terakhir adalah insektisida dari mimba. Mimba mengandung azadirachtin sebagai komponen utama, dan bahan aktif lain seperti nimbin, meliantrol dan salanin, di mana kesemua bahan aktif tadi diperoleh dari ekstraksi biji mimba.
Insektisida mimba bekerja dengan cara mengganggu proses metamorfosa hama serangga, mengganggu proses molting-nya juga (ganti kulit), mengganggu pembentukan kitin (bahan pembentuk kulit serangga), dan mengganggu nafsu makan.
Jadi, pengaruh insektisida mimba tidaklah secara cepat atau instan. Terganggunya proses biosintesis dan metabolisme hama, menyebabkannya jadi stress, kelaparan hingga akhirnya mati.
Kelebihan dari insektisida nabati dari mimba adalah tidak mudah mengalami resisten (kebal hama). Hal ini dikarenakan memiliki banyak kandungan bahan aktif.
Selain berfungsi sebagai insektisida, mimba juga digunakan sebagai fungisida, nematisida, akarisida, moluskisida dan bakterisida.
Penutup
Nah sobat BT, itulah 5 insektisida nabati yang direkomendasikan di Amerika Serikat. Adakah salah satu bahan di atas yang pernah anda gunakan ???
Semoga bisa jadi referensi atau rujukan bagi anda yang belum dan ingin mencoba menggunakan pestisida nabati di atas.
Saya pikir, ini bisa jadi alternatif di tengah mahalnya pestisida kimia saat ini. Negara maju seperti Amerika Serikat saja merekomendasikan petani untuk menggunakannya, bukan ??
Selain bahan mudah diperoleh dan mudah dibuatnya, tidak mudah menyebabkan resistensi, insektisida nabati aman untuk lingkungan karena minim residu, sehingga hasil panen akan jauh lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Cheers