Mengenal Asal Usul Abamektin Salah Satu Bahan Aktif Andalan Petani

Asal Usul Abamektin – Pasti anda sebagai petani tidak asing dengan bahan aktif abamektin ini. Ya pestisida dengan bahan aktif abamektin sangatlah banyak beredar di pasaran.

Dan tentu saja anda hanya ingin menggunakan insektisida abamektin yang terbaik saja. Terkadang bahan aktif sama, tapi merk beda, bisa jadi kinerja insektida tersebut jauh berbeda.

Dan juga sebuah fakta bahwa banyak orang meyakini jika hanya insektisida dengan kadar abamektin tertinggi saja yang memiliki kinerja terbaik.

Abamektin banyak digunakan petani karena memiliki sasaran target yang luas. Sehingga penggunaanya bisa mengatasi masalah hama yang banyak sekaligus, sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Sasaran Target dari Bahan Aktif AbamektinMengenal Asal Usul Abamektin

Abamektin termasuk bahan aktif sistemik yang memiliki spektrum yang luas. Tidak hanya dari jenis serangga (insect) tapi abamektin juga sanggup digunakan untuk mengatasi hama tungau (mite), dan nematoda (cacing benang).

  • Padi : leaf folder (ulat penggulung daun padi), rice thrip (thrip padi), stem borer (penggerek batang)
  • Jeruk cabai tomat : red spider (tungau), thrip, leaf miner (ulat penggerek daun), aphids (kutu daun)
  • Kubis; silkworm, green worm, army worm (ulat tentara), ulat krop
  • Timun semangka : thrip, army worm (ulat tentara), aphids (kutu daun), leaf folder, leaf miner
  • Kacang-kacangan : green worm, aphids
  • Hama rumah : kecoak dan semut api
Rekomendasi :  [Terbukti] 7 Strategi dan Cara Pengendalian Tikus

Cara Kerja Dari Bahan Aktif Abamektin

Abamektin, berdasarkan penggolongan IRAC masuk di golongan 6, yang mana abamektin bekerja dengan cara mengaktifkan saluran glutamat-klorida (GluCl), yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Glutamat adalah neurotransmiter penghambat yang penting pada serangga.

Abamektin bekerja dengan cara memblokir transmisi aktivitas listrik di saraf dan sel otot dengan merangsang pelepasan dan pengikatan Asam Gamma-Aminobutyric (GABA) di ujung saraf.

Kondisi ini menyebabkan masuknya ion klorida ke dalam sel, sehingga menyebabkan kelumpuhan system neuromuscular. Oleh karena itu abamektin disebut dengan racun syaraf.

Secara kinerja abamektin cenderung lambat. Ketika aplikasi abamektin dilakukan ke tanaman, kemudian terserap oleh daun, selanjutnya daun akan dimakan hama.

Dan dalam hitungan jam, hama akan mengalami kelumpuan. Jadi, efek racun abamektin membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari hama lumpuh, selera makan turun hingga mati setidaknya membutuhkan waktu 3-4 hari.

Selanjutnya sebagaimana judul adalah, dari mana asal usul bahan aktif abamektin ini diperoleh ?

Asal Usul Bahan Aktif Abamektin

Abamektin termasuk golongan keluarga avermectin. Abametin dikenal juga dengan avermektin B1.

Rekomendasi :  Waspada Penyakit Busuk Daun Saat Curah Hujan Tinggi

Abamektin diperkenalkan pada tahun 1985 sebagai insektisida tanaman terhadap tungau dan beberapa spesies serangga (Vincent L. Salgado, in Pesticide Chemistry and Bioscience, 1999).

Abamektin dihasilkan dari fermentasi bakteri tanah yang dikenal dengan Streptomyces Avermitillis.

Bahan aktif abamektin ini selain diproduksi secara alami, kini telah diproduksi secara semisintetik. Umumnya dalam bentuk formulasi EC atau Emulsifiable Concentrate.

Keamanan Penggunaan Bahan Aktif Abamektin

Bahan aktif abamektin, bagi manusia dan mamalia seperti kelinci, dan burung seperti buyuh tidak lah menimbulkan efek yang berbahaya selama tidak terserap. Karena jika mengenai kulit tidak terserap oleh tubuh.

Namun sebagaimana imidakloprid, abamektin sangat beracun bagi ikan dan lebah. Sehingga aplikasi untuk tanaman sebaiknya dilakukan sebelum jamnya lebah pollinator datang ke tanaman, biasanya lebah pollinator mengunjungi bunga pada pagi hari.

Sementara untuk menghindari pencemaran perairan, sebaiknya tidak digunakan di dekat sumber air terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kontaminasi dari semprotan yang hanyut lalu masuk air permukaan.

Untuk mencegah terjadinya resistensi hama, sebaiknya penggunaan bahan aktif abamektin dilakukan secara bergantan dengan bahan aktif lain.

Rekomendasi :  Inilah Cara Membaca Label Pada Kemasan Pestisida

Sebaiknya gunakan hanya 1 kali selama 1 kali siklus hama (kurang lebih 3 minggu). Setelah itu, putar dengan insektisida bahan aktif lain yang memiliki cara kerja (mode of action) berbeda.

Baca juga : Memahami Cara Kerja Pestisida Tanpa Bingung Lagi

Nah, sobat BT demikian bahasan tentang bahan aktif abamektin, salah satunya tentang asal usul abamektin. Semoga bermanfaat ya. Jangan lupa bagikan ke saudara, sahabat dan teman anda yang lain !

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *