Inilah Cara Pemupukan Ngirit Biaya [Hanya Sedikit Petani Yang Tahu]

Cara Pemupukan Ngirit Biaya – Di bidang pertanian, jenis pupuk kimia berdasarkan komposisinya dibagi menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk.

Pupuk tunggal adalah pupuk kimia yang terdiri dari 1 jenis unsur hara makro seperti pupuk Nitrogen (contoh Urea), pupuk Kalium (contoh KCl) dan pupuk Fosfor (contoh SP36/TSP).

Sementara pupuk majemuk merupakan gabungan dari 2, 3 atau lebih unsur hara dalam satu pupuk seperti pupuk NPK, KP, NP, NK dan lain-lain.

Pupuk majemuk karena komposisi unsur haranya banyak, maka bisa dipastikan harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan pupuk tunggal.

Misal pupuk NPK 16-16-16 harganya 18.000-20.000/kg atau pupuk KNO3 harganya 40.000/kg, sementara pupuk nitrogen Urea non-subsidi harganya 10.000/kg, pupuk SP36 6.000-8.000/kg, atau pupuk ZA 6.000-10.000/kg.

Karena lengkapnya kandungan unsur hara dalam satu kemasan pupuk, pupuk majemuk sangat praktis karena bisa dipastikan unsur hara yang dibutuhkan tanaman bisa dipenuhi dari satu jenis pupuk saja.

Rekomendasi :  Untuk Pemula ! Tips dan Cara Memupuk Tanaman Hias di Rumah 

Oleh karenanya, pupuk majemuk seperti NPK sangat disukai petani yang ingin tanamannya bagus tapi tak mau pusing dengan urusan pemupukan.

Seringkali cara pemupukan tersebut dianggap tidak efisien dan boros karena tetap memberikan jenis pupuk yang sebenarnya tersedia dalam tanah.

Nah, sebagaimana judul artikel ini, ada cara pemupukan yang ngirit dalam hal biaya, yaitu cara pemupukan yang berbasis informasi lapangan dan cara pemupukan berbasis mikrob.

1. Pemupukan berbasis informasi lapangan

Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK). Image source: pertanian.go.id

Pemupukan berbasis informasi lapangan adalah cara pemupukan berdasarkan hasil uji tanah, yaitu menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) atau Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK).

Jika hasil uji tanah, kandungan P dan K tinggi, maka tidak perlu dipupuk P dan K, cukup N saja. Kandungan K atau P yang tinggi bisa saja dari residu pupuk sebelumnya.

Bisa jadi unsur tersebut terikat dengan unsur lain seperti Al, Fe, Ca misal terikat dalam bentuk Kalsium Fosfat atau Aluminium Fosfat.

Begitu juga jika hasil uji tanah menunjukkan bahwa kandungan tanah tinggi nitrogen, maka yang perlu diberikan adalah pemberian pupuk majemuk KP saja, seperti pupuk Multi KP, MKP Pak tani dan lain-lain.

Rekomendasi :  Pupuk AB Mix dan Cara Pembuatan Larutannya

Sementara jika kandungan tanah tinggi Nitrogen dan Fosfat, maka cukup ditambahkan pupuk anorganik tunggal berupa pupuk Kalium seperti pupuk ZK, atau KCl.

Jika hasil uji tanah diketahui bahwa kandungan unsur hara P dan K tinggi misalnya, akan tetapi tetap mengaplikasikan pupuk NPK seperti NPK Yara, NPK Mutiara atau NPK Phonska maka Tindakan tersebut adalah pemborosan.

Nah, cara pemupukan di atas dikenal juga istilah pemupukan tepat dan berimbang, dimana kebutuhan unsur hara utamanya (unsur hara makro) terpenuhi secara seimbang.

Pemanfaatan alat perangkat uji tanah sangatlah bermanfaat bagi petani untuk mengetahui informasi unsur hara secara cepat sehingga petani hanya perlu memupuk kandungan hara yang tidak tersedia.

2. Pemupukan berbasis mikroba atau pupuk hayati

Penggunaan pupuk secara terus-menerus terbukti bisa membuat tanah kering dan tandus apabila tidak ditambahkan bahan organik.

Di tanah yang kering dan tandus, hamper pasti tak ada mikroba/mikroorganisme yang bisa hidup karena di sana minim bahan organik, padahal bahan organik berfungsi sebagai bahan makanan dan media berkembang dari mikroorganisme.

Mikroorganisme ada yang berperan sebagai penambat N, pelarut P dan pelarut K. Hebatnya ada mikroorganisme yang berperan sebagai penambat N, pelarut P dan K sekaligus, yaitu Azotobacter dan Azospirillum.

Rekomendasi :  Begini Cara Agar Buah Melon Manis Semanis Gula

Penggunaan mikroba sangat penting karena membantu melepas P atau K yang terikat dengan unsur lain sehingga bisa diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman. Sehingga petani tak perlu lagi menambah pengeluaran untuk beli pupuk P dan K.

Selain itu, mikroba tersebut juga membantu mendekomposisi bahan organik dalam tanah. Makanya sekarang banyak sekali diijual jenis pupuk fermentasi, yaitu pupuk kandang yang telah diberikan mikroba sehingga jauh lebih mudah terserap akar tanaman.

Penutup ; Cara Pemupukan Ngirit Biaya

Cara Pemupukan Ngirit Biaya
Cara pemupukan yang ngirit biaya : pakai pupuk organik dan hayati serta memberikan pupuk sesuai kebutuhan tanaman. Image source : https://rodaleinstitute.org/

Harga pupuk khususnya pupuk non subsidi semakin lama semakin mahal. Sebaliknya pupuk subsidi kini semakin sulit dicari, terlebih memang peredarannya terbatas lewat kelompok tani saja.

Oleh karena itu petani, harus mengetahui cara pemupukan yang ngirit biaya, seperti yang sudah kami ulas di atas yakni pemupukan yang berbasis informasi lapang dan berbasis mikroba (pupuk hayati dan pupuk organik).

Cara pemupukan berbasis informasi hara lapangan adalah salah satu penerapan pertanian presisi dimana pupuk diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman, sehingga tanaman tidak kekurangan maupun kelebihan pupuk.

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *