Hebat ! Inilah Peran Azotobacter & Azospirillium, Tak Hanya Hasilkan NPK Tapi Juga ZPT

Peran Azotobacter & Azospirillium – Berdasarkan pengalaman bertanya ke petani “Tanamannya dipupuk pakai apa Pak?”.

Hampir semua jawaban petani menjawab memupuk dengan pupuk NPK, ZA, Phonska, SP dan lain-lain. Nama yang disebutkan tersebut adalah nama-nama pupuk kimia yang memang sering dan biasa digunakan oleh petani pada umumnya.

Sehingga saya berkesimpulan bahwa kebanyakan petani kita lebih paham mengenai pupuk kimia dan kurang mengenal pupuk hayati atau biofertilizer.

Mengenai pupuk hayati sebenarnya sudah pernah kita bahas secara agak detil. Berikut link-nya mungkin anda ingin baca :

Mungkin Suka :  Teknologi Sederhana Ini Bisa Cegah Cabai Cepat Busuk Looh

Jadi intinya pupuk hayati adalah pupuk yang bahan atau konten atau komposisi utamanya adalah jutaan hingga milyaran mikroorganisme (bakteri, cendawan, mikoriza).

Mikoorganisme tersebut memiliki peran yang sangat penting antara lain sebagai penyedia unsur hara dengan cara menambat, mengurai atau melarutkan bahan yang ada di tanah menjadi unsur hara yang siap diserap tanaman.

Dari ribuan nama, ada 2 nama yang tersohor, yang ternyata mempunyai banyak peran, mulai dari penambat N, pelarut P dan K, serta penghasil ZPT/fitohormon.

Perkenalkan nama mikroba tersebut adalah Azotobacter & Azospirillium, yang berasal dari kelompok bakteri. Apa saja peran Azotobacter & Azospirillium, mari kita simak uraian berikut.

Peran Azotobacter & Azospirillium
Bakteri Azotobacter. Image source: alchetron.com

#1. Sebagai penambat Nitrogen (N)

Azotobacter & Azospirillium menambat N dari udara bebas menggunakan enzim Nitrogenase yang diproduksinya.

Dengan enzim tersebut nitrogen berupa N2 diubah menjadi Amonia (NH3), dimana Amonia merupakan bahan baku daripada Nitrat (NO3) dan Amonium (NH4) yang merupakan bentuk senyawa N yang dapat diserap tanaman.

#2. Sebagai pelarut Fosfor (P)

Unsur hara P adalah salah satu unsur hara yang mudah berikatan dengan unsur hara lain. Pada tanah yang kondisinya asam (pH<7), maka P cenderung berikatan dengan Al dan Fe.

Mungkin Suka :  Mengenal Pameran Pertanian Yang Ada Di Indonesia

Sementara pada tanah yang kondisinya basa (pH>7) P berikatan dengan Ca. Sehingga ketersediaan unsur hara P di tanah banyak namun tidak dapat diserap oleh tanaman.

Maka solusinya adalah membuat pH tanah menjadi netral (7) sehingga unsur hara P tersedia dan tidak terikat dengan unsur hara lain.

Baca juga : 3 Kejelekan Tanah Asam dan Cara Mengatasinya

Yang kedua, adalah dengan pemberian pupuk hayati Azotobacter & Azospirillium, yang bisa melarutkan unsur hara P menjadi senayawa Phosfat (PO4) yang merupakan bentuk senyawa P yang bisa diserap tanaman.

#3. Sebagai pelarut Kalium (K)

Umumnya bakteri pelarut P mempunyai kemampuan melarutkan K dalam di tanah, termasuk bakteri Azotobacter & Azospirillium yang bisa melarutkan P sekaligus K.

Unsur hara K yang tersedia dalam bentuk mineral ataupun terikat liat, bisa terlepas ikatannya oleh asam organik yang dikeluarkan oleh kedua bakteri tersebut.

#4. Sebagai produsen ZPT/Fitohormon

Sebagai pelengkap, Azotobacter & Azospirillium juga memiliki kemampuan menghasilkan ZPT alami. Sebagaimana bakteri Pseudomonas, Serratia, Acetobacter yang dikenal lebih dulu bisa memproduksi ZPT.

Mungkin Suka :  Cara Pengapuran Tambak, Agar Produktivitas Meningkat. Begini Caranya...!

Baca juga : Inilah Beberapa Mikroorganisme yang Berperan sebagai Agen Hayati Pelarut Fosfat

Peran bakteri Azospirillium. Image source : springeropen.com

Gimana sobat BT, hebat sekali kan peran bakteri Azotobacter & Azospirillium. Tak hanya hasilkan NPK tapi juga sebagai produsen ZPT.

Jika selama ini anda belum pernah mencoba pupuk hayati, silahkan mencoba dan membuktikan sendiri pada tanaman budidaya anda.

Penggunaan pupuk hayati paling tidak bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia yang selama ini jadi pilihan mutlak sebagian besar petani kita.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments