Cara Mengetahui Kandungan Unsur Hara – Berbicara tanah kering, Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai lahan kering cukup luas. menurut BPS tahun 2013, lahan kering di Indonesia yang terdiri dari lahan tegal dan ladang memiliki luas 14,38 juta ha.
Namun kabarnya sebagian besar lahan tersebut banyak yang mengalami kerusakan akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan.
Sehingga terjadi penurunan bahan organik dan unsur hara dalam tanah. Padahal kandungan bahan organik dan unsur hara yang tinggi adalah faktor penting dalam meningkatkan produksi pertanian nasional.
Saat ini kebanyakan petani banyak bilang bahwa kondisi tanah mereka tak sebaik 10 atau 20 tahun yang lalu. Bahkan kebanyakan dari mereka ragu jika menanam tanpa menggunakan pupuk kimia sama sekali.
Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran kandungan unsur hara tanah, yakni untuk mengetahui unsur hara apa yang tersedia dan yang tidak tersedia.
Dengan demikian petani dapat mengetahui kandungan tinggi atau rendah-nya kandungan unsur hara di lahan mereka, kemudian melakukan pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Untuk mengetahui kandungan unsur hara tanah biasanya dilakukan analisis sampel atau contoh tanah di laboratorium kimia tanah.
Tentu saja tidak semua petani mempunyai kemampuan akses ke lab tanah. Bagi sebagian petani mungkin hal tersebut nampak merepotkan. Bagi petani yang penting adalah tahu hasil akhirnya.
Untuk mengukur kandungan unsur hara tanah, P, K, C organic/N, ph dan kebutuhan kapur, bisa menggunakan perangkat PUTK, yaitu perangkat uji tanah kering.
PUTK merupakan alat bantu bantu analisis hara tanah kering yang dapat dilakukan secara mandiri cepat. Dengan PUTK pengukuran unsur hara tanah bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Nah, di artikel kali ini kita akan mengulas cara mengetahui kandungan unsur hara tanah, N, P, dan K menggunakan PUTK.
Deskripsi perangkat PUTK (Cara Mengetahui Kandungan Unsur Hara)
Komponen PUTK, terdiri 4 komponen utama yaitu : pertama, berbagai jenis pereaksi yaitu pereaksi P, K, C Organic, pH dan kebutuhan kapur.
Kedua, bagan warna, yaitu bagan warna P, K, C Organic, pH dan bagan kebutuhan kapur dan bagan kebutuhan bahan oganik.
Ketiga, peralatan tabung reaksi volume 10 ml, sendok stainless, pengaduk dari kaca, rak tabung reaksi, sikat pembersih tabung reaksi, dan kertas tisu. Keempat, buku petunjuk penggunaan PUTK.
Sebelum menggunakan PUTK, langkah pertama adalah pengambilan contoh/sampel tanah. Contoh tanah yang diambil merupakan contoh tanah komposit dan harus mewakili lahan yang akan dianalisis lahannya.
Cara membuat sampel/contoh tanah komposit
Contoh tanah komposit merupakan contoh tanah yang siap untuk dianalisis dan dianggap mewakili lahan 5-8 hektar lahan kering.
- Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil contoh tanah, contoh tanah diambil sebelum tanam atau menjelang pengolahaan tanah.
- Rumput, batu dan kerikil dan sisa bahan organic segar yang terdapat di permukaan tanah harus disingkirkan. Tanah dalam kondisi tidak terlalu basah.
- Pengambilan contoh tanah harus dilakukan dengan cara yang benar agar rekomendasi pemupukannya lebih tepat dan akurat
- Areal atau lahan yang akan diambil contoh tanahnya, perlu diperhatikan tekstur, warna tanah, topografi, pertumbuhan tanaman dan penggunaan tanahnya..
- Pada lahan datar, pengambilan contoh tanah individu bisa dengan cara diagonal, zig zag, atau random acak. Untuk lahan hamparan lahan kering yang relative homogen. Satu contoh tanah komposit dapat mewakili 5-8 hektar lahan kering.
- Sementara itu pada lahan berlereng, area pengambilannya dibagi berdasarkan lereng atas, tengah dan bawah.
- Tanah individu yang diambil harus sama dari ketebalan, berat atau kedalaman antar satu titik dengan titik yang lain, misal 500 gram tiap titik. Contoh tanah individu diambil pada kedalaman 0-20 cm dengan cangkul sekor atau bor tanah.
- Contoh-contoh tanah individu tersebut lalu dicampur dan diaduk merata dalam ember, dari campuran contoh tanah tersebut kemudian diambil lagi setengah kilo di plastic bening diberi keterangan lokasi, waktu dan nama pengambil sampel.
- Contoh tanah itulah yang disebut dengan contoh tanah komposit yang siap untuk dianalisis.
Cara Penetapan Status Hara P Tanah
- Ambil contoh tanah sebanyak setengah sendok spatula atau 0,5 ml. Masukkan kedalam tabung reaksi.
- Tambahkan 3 ml perekasi p1, kemudian aduk menggunakan pengaduk kaca sampai homogen.
- Kemudian tambahkan perekasi p2 sebanyak kurang lebih 10 butir atau seujung sendok spatula, lalu dikocok 1 menit, pereaksi p2 ini dibutuhkan hanya sedikit sekali, setelah dikocok 1 menit diamkan selama 10 menit.
- Didalam bagan warna ada 2 pilhan, untuk tanah non-andisol dan andisol. Karena tanah yang kita analisis bukan tanah andisol maka kita gunakan tanah yang atas.
- Bandingkan warna yang dihasilkan dengan tabel warna P tanah, apakah hasil P tanahnya rendah, sedang atau tinggi.
Cara Penetapan Status Hara K Tanah
- Ambil contoh tanah sebanyak setengah sendok spatula atau 0,5 ml. Masukkan ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 4 ml perekasi k1, kemudian aduk menggunakan pengaduk kaca sampai homogen, diamkan 5 menit sampai larutan menjadi jernih.
- Kemudian tambhakan perekasi k2 sebanyak 2 tetes, lalu dikocok diamkan selama 5 menit.
- Terakhir tambahkan 2ml k3 secara perlahan-lahan melalui dinding tabung, diamkan beberapa saat lalu amati kabut putih yang terbentuk antara k3 dan dibawahnya.
- Hasil pengukuran menunjukkan kadar K rendah jika tidak ada endapan putih, K sedang jika ada sedikit endapan putih dan K tinggi jika banyak endapan putih.
Cara Penetapan C Organic Tanah
- Memiliki korelasi postif dengan kadar N tanah. Digunakan untuk mengestimasi kada C Organic tanah yang selanjutnya dapat dikaitkan dengan potensi ketersediaan N dalam tanah.
- Ambil contoh tanah sebanyak setengah sendok spatula atau 0,5 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi.
- Tambahkan 1 ml pereaksi c1, aduk dengan pengaduk kaca, hingga homogen, kemdian tambahkan pereraksi c2 tetapi jangan diaduk, diamkan selama 10 menit.
- Apabila busa yang terbentuk sama atau kurang dari 2 cm, maka kandugan C Organic tanah tergolong rendah, dan rekomendasi pemberian bahan organiknya sebanyak 2 ton/hekatar.
- Bila tinggi busa lebih dari 2 meter. Maka C Organic tanah sedang dan tinggi, dengan rekomendasi pemberian bahan Organic 1 ton/hektar.
Baca juga : Cara Mudah Mengukur Kekurangan Unsur Hara (Plant Deficiency Guide) dari Daun Tanaman
Nah, sobat itulah cara penggunaan PUTK, sebuah perangkat untuk mengetahui mengukur kandungan unsur hara tanah, utamanya unsur hara N, P dan K.
PUTK itu ibarat miniatur laboratorium yang dapat kita bawa langsung ke lahan pertanian kita. Ya walaupun prosesnya agak panjang ya.
Apalagi jika dibandingkan dengan perangkat sensor berteknologi canggih, yang dapat mengukur kesuburan tanah dengan cepat dan bisa diakses via smartphone. Tentu saja perangkat PUTK kalah jauh soal itu.
Namun apapun itu, paling tidak adanya PUTK ini bisa membantu petani untuk mengukur kualitas dan kesuburan tanah milik mereka.
Bagaimana menurut anda ? Apakah anda punya pengalaman menggunakan PUTK ?