Jenis Pupuk Kalium Nitrat (KNO3) – Salah satu pupuk majemuk yang cukup dikenal dan banyak beredar di pasar yaitu pupuk KNO3 atau pupuk Kalium Nitrat.
Pupuk Kalium Nitrat merupakan pupuk majemuk atau kombinasi 2 pupuk tunggal yakni yang mengandung unsur Nitrogen (dalam bentuk Nitrat) dan Kalium dalam bentuk K2O (Kalium Oksida).
Pupuk Kalium Nitrat atau KNO3 menjadi salah satu alternatif pupuk yang dapat digunakan terhadap komoditas tanaman produksi yang sensitif terhadap keracunan Klorida/Klorin.
Di pasaran setidaknya kita kenal dengan 3 jenis pupuk Kalium yang banyak digunakan petani dengan berbagai merk-nya, antara lain pupuk ZK, KCl dan KNO3.

Dari ketiga jenis di atas, bisa kita lihat dari namanya saja hanya pupuk ZK dan KNO3 saja yang tidak terdapat huruf Cl yang menandakan bahwa kedua pupuk tersebut tidak mengandung Klorida.
Sebagaimana yang pernah kita bahas di artikel terdahulu, bahwa ketiga pupuk tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Anda bisa baca artikel berikut >> Untuk Kebutuhan Kalium, Pilih Pupuk ZK, KCl atau KNO3 ?.
Mengapa sebaiknya menggunakan pupuk KNO3 ? Ini karena selain bisa digunakan untuk semua jenis tanaman. Selain itu dia juga aman untuk tanaman yang tergolong cukup sensitif terhadap keracunan Klorida seperti wortel dan kentang.
Pupuk KNO3 Merah
Kandungan unsur hara : 15% Nitrogen (N), 14% Kalium (K), 18% Natrium (Na) dan 0,05% Boron (Bo)
Warna : merah
Bentuk : kristal/prill
Waktu penggunaan : diprioritaskan pada fase vegetatif yakni membantu merangsang pertumbuhan vegetative, membantu mempercepat atau merangsang pertumbuhan bunga dan buah.
Pupuk KNO3 Putih
Kandungan unsur hara : 13% Nitrogen (N), 46% Kalium (K)
Warna : putih
Bentuk : kristal/prill
Waktu penggunaan : diprioritaskan pada fase generatif yakni untuk mencegah kerontokan bunga dan buah, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan tekanan lingkungan serta meningkatkan kualitas aroma dan rasa.
Persamaan Pupuk KNO3 Merah dan Putih
Pertama, sebagai sumber Nitrogen, baik pupuk KNO3 merah ataupun putih baik digunakan karena mempunyai sifat reaksi yang netral (tidak asam atau basa), sehingga tidak meningkatkan kadar keasaman tanah.
Selain itu pada pupuk KNO3 Nitrogennya adalah dari jenis Nitrat, yang memiliki banyak kelebihan dibanding senyawa Amonium.
Jadi, Nitrogen yang dapat diserap akar tanaman itu ada 2 jenis bentuk yaitu Nitrat (NO3-) dan Amonium (NH4+).
Persamaan keduanya yaitu sama-sama memiliki tipe gerakan dalam tanah yang tergolong mobile atau dalam bentuk ion-ion yang bergerak.
Baca juga : Mengenal Tipe Gerakan Pupuk dalam Tanah
Karena sifatnya yang mobile di tanah, maka unsur tersebut bisa mengalami pencucian, penguapan maupun denitrifikasi.
Kedua, sebagai sumber Kalium, baik digunakan untuk semua jenis tanaman khususnya untuk tanaman yang sensitif Klor/Klorida seperti kentang atau wortel.
Perbedaan Pupuk KNO3 Merah dan Putih
Kandungan unsur hara, yang paling menonjol yakni pada unsur Kalium (K) dimana pada pupuk KNO3 Putih kandungannya jauh lebih tinggi yaitu 46%.
Tingginya kandungan K tersebut mengindikasikan bahwa pupuk tersebut diprioritaskan untuk fase generatif, yakni pembungaan dan pembuahan.
Namun, KNO3 Putih tetap dapat digunakan pada fase vegetatif namun dengan menggunakan dosis yang jauh lebih kecil, 1/3 sampai 1/2 dosis anjurannya.
Cara Penggunaan Pupuk Kalium Nitrat
Pupuk KNO3 tergolong pupuk yang mudah larut dalam air, sehingga aplikasinya bisa dengan penyemprotan maupun dengan pengocoran.
Untuk cara penyemprotan sebagai pupuk daun, anda bisa baca artikel berikut >> Bagaimana Cara Aplikasi Pupuk Daun yang Tepat ? Simak Berikut Ini.
Cara pengaplikasian KNO3 dengan cara penyemprotan, akan lebih cepat nampak manfaatnya/efek penyerapannya dibanding diaplikasikan lewat akar. Tentu apabila aplikasinya tepat (tepat waktu, tepat cara, dan tepat dosis).
Karena jika tidak tepat waktu atau dosis misalnya, maka tanaman justru beresiko mengalami gejala terbakar. Kenapa bisa begitu? Anda bisa artikel berikut sob >> Akibat Aplikasi Pupuk Daun yang Tidak Tepat, Daun Cabai Nampak Terbakar.
Cara pengkocoran yaitu menggunakan dosis 2-5 gram per liter (atau sesuai anjuran), atau 400 gram per drum 200 liter. Jika per tanaman adalah 250 ml maka per drum 200 liter bisa untuk 800 tanaman.
Selain penyemprotan dan pengkocoran, pupuk KNO3 juga bisa ditaburkan (untuk bentuk yang prill/butiran). Dilakukan saat olah tanah, diletakkan di dasar/tengah bedengan kemudian ditutup tanah.
Bisa juga di tugalkan di sekitar lubang tanam, yakni dengan cara membuat lubang khusus 10-15 cm dari lubang tanam dengan dosis 5-10 gram perlubang tugal.
Contoh Pupuk Kalium Nitrat
Kalo kita lihat cukup banyak produsen pupuk yang memproduksi pupuk KNO3, sehingga bisa kita lihat cukup banyak merk yang beredar di pasaran.
Ada yang masih memproduksi KNO3 merah sekaligus putih-nya juga misal : merk Pak Tani, merk Meroke Kalinitra/ Meroke CPN, merk Santagrow, dan lain-lain.
Ada juga yang hanya sekedar KNO3 saja tanpa embel-embel warna merah atau putih, misal : KNO3 merk DGW, merk Grand K, merk Cap TAWON, dan lain-lain.