Mengenal Mikroorganisme Pelarut Fosfat – Sobat BT, kali ini saya mau posting artikel tentang mikroorganisme yang bisa jadi agen hayati pelarut fosfat, Phosphate Solubilising Microorganism (PSB).
Yap, seperti yang kita tau, kebanyakan pupuk fosfat itu susah larut alias keras bagai batu, contohnya pupuk SP36. Pupuk SP36 selama ini dikenal sebagai sumber pupuk fosfat yang susah larut dalam air dan merupakan salah satu jenis pupuk yang sering digunakan oleh petani.
Tingkat kelarutan fosfat yang rendah diduga juga karena unsur ini mudah berikatan dengan unsur yang lain. Kalo sudah berikatan otomatis kan ga bisa diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman. Akhirnya sia-sia aplikasi pupuk fosfat yang anda lakukan.
Okelah kita bahas kalem-kalem seputar pelarut fosfat ini (unsur P, phosphor, fosfor).
Peran sentral unsur fosfor (P)
Fosfor merupakan unsur hara paling mobile keberadaan di dalam tanah jika dibandingkan dengan nutrisi makro lainnya.
Sebagai unsur makro esensial peran fosfor untuk tanaman sangat sentral, seperti untuk perkembangan akar, merangsang pembentukan bunga, pembentukan biji dan lain sebagainya.
Defisiensi atau gejala kekurangan fosfor (P)
Defisiensi atau gejala kekurangan fosfor (P) ditandai dengan warna daun seluruhnya berubah menjadi gelap. Pada tepi daun, cabang dan batang akan berubah menjadi warna ungu yang pelan-pelan akan berubah menjadi warna kuning.
Mengatasi defisiensi atau gejala kekurangan fosfor (P)
Untuk mengatasinya tentu dengan aplikasi pupuk P yang sangat banyak sekali jenisnya. Namun, tidak lantas masalah selesai di situ.
Seringkali meskipun aplikasi pupuk P dalam jumlah banyak sudah dilakukan, tanaman cenderung masih belum menunjukkan gejala pemulihan.
Sepertinya memang ada yang salah, baik itu dari tanaman, teknis yang dilakukan atau kondisi di dalam tanah itu sendiri.
Masalah yang umum terjadi adalah aplikasi pupuk yang berikan di tanah seringkali terikat oleh unsur lain sepeti Al, Fe dan Mn.
Jika indikasinya karena rendahnya tingkat kelarutan P maka anda bisa mengatasinya dengan aplikasi agen hayati pelarut phosphate (fosfat) atau lebih dikenal dengan PSB (Phosphate Solubilising Microorganism).
Apa itu PSB (Phosphate Solubilising Microorganism)?
Mikroorganisme pelarut fosfat berperan dalam meningkatkan ketersediaan P untuk tanaman melalui pelepasan P organik dan anorganik. Sekalipun aplikasi P dilakukan melalui aplikasi pupuk rock phosphate (batuan fosfat yang sulit larut).
Aplikasi mikroorganisme pelarut fosfat ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman tanpa merusak kesehatan tanah. Sehingga tercipta kondisi tanah yang sehat dan berproduksi dengan baik secara berkelanjutan.
Mikroorganisme pelarut fosfat memiliki kemampuan untuk melarutkan mineral fosfat yang tidak larut menjadi bentuk fosfat terlarut (yang bisa diserap) dengan memproduksi berbagai asam organik seperti fumarat, laktat, asam sitrat, glikolat, malonat, tartrat dan suksinat (Vazquez, www.arccjournals.com)
Jadi, anda bisa gunakan mikroorganisme pelarut fosfat ini untuk melarutkan pupuk SP36 yang dikenal keras, susah larut menjadi mudah dilarutkan sehingga kandungan unsur Fosfornya bisa diserap oleh tanaman.
Apa saja mikroorganisme penting yang dapat melarutkan/melepaskan fosfat? Simak tabel di bawah ini ya…
Kategori | Mikroorganisme | Ekologi | Asam Organik yang Dihasilkan |
Bakteri | Escherichia freundii | Soil | Lactic |
Bacillus subtilis, Pseudomonas spp., | Rhizospheric soil | Lactic, malic | |
Arthrobacter spp., Bacillus spp., Bacillus f rmus B-7650 | Wheat and cowpea rhizosphere | Lactic, citric | |
Enterobacter agglomerans | Wheat rhizosphere | Oxalic, citric | |
Bacillus amyloliquefaciens, B. licheni formis, Penibacillus macerans, Xanthobacter agilis, E. aerogenes | Mangrove ecosystem | Lactic, itaconic, isovaleric, isobutyric, acetic | |
Enterobacter intermedium | Grass rhizosphere | 2-ketogluconic | |
P.fluorescens | Roots, Rhizosphere of oil palm trees | Citric, malic, tartaric, gluconic | |
Jamur | Penicillium rugulosum | Phosphate rock | Citric, gluconic |
Aspergi llus spp., Penicillium spp.,Chaetomiumnigricolo | Lateritic soil | Oxalic, Succinic, Citric, 2-ketogluconic | |
Aspergi llus flavus, A. niger, Penicillium canescens | Stored wheat grains | Oxalic, citr ic, gluconic succinic | |
Aspergi llus niger | Tropical soil | Gluconic, oxalic | |
Aspergi llus niger, Penicillium spp. | Soil | Citric, glycolic, succinic |
Table source : Thakur dkk. Dr. Y.S. Parmar University of Horticulture and Forestry, India. www.arccjournals.com
Oiya sobat BT, selain aplikasi PSB, pengikatan fosfat di tanah bisa diminimalkan dengan menambahkan kompos, pupuk kandang, pupuk hijau jumlah banyak, lalu dibiarkan hingga mengalami fermentasi.
Mengenai merk dagangnya, mikroorganisme pelarut fosfat ini banyak sekali macamnya di pasaran, banyak sekali toko pertanian yang menjual produk ini.
Jangan lupa setelah aplikasi pelarut fosfat, tambahkan aplikasi pupuk magnesium (Mg) karena unsur magnesium berperan utama dalam transportasi fosfat dalam tanaman.
Oleh sebab itu jika anda menginginkan kandungan fosfat dalam tanaman banyak maka perlu menambah aplikasi unsur magnesium.
Selain magnesium, perlu ditambahkan juga pupuk kalsium (Ca) untuk mengatur keseimbangan pH tanah (menaikkan nilai pH), agar tidak terlalu asam.
Karena kebanyakan tanaman akan tumbuh subur pada kondisi pH tanah yang cenderung normal.
Demikian artikel tentang Mikroorganisme yang Berperan sebagai Agen Hayati Pelarut Fosfat, Phosphate Solubilising Microorganism (PSB), semoga bermanfaat…! Sekian dan terimakasih ^^