Gerakan Pupuk dalam Tanah – Menekuni bidang pertanian atau dengan kata lain menjadi petani profesional, membutuhkan banyak pengetahuan baik itu secara teori maupun secara praktis. Dan salah satu pengetahuan atau ilmu yang wajib dimiliki adalah pupuk dan teknik pemupukan.
Blog BelajarTani.com, cukup concern atau peduli soal pupuk, karena pupuk adalah salah satu faktor terpenting panen. Cukup banyak artikel tentang pupuk yang sudah kami post untuk sobat BT dan petani indonesia.
Ini salah satu bentuk partisipasi, kontribusi, dan dedikasi kami untuk kemajuan pertanian Indonesia. Oleh sebab itu, artikel yang kami buat sekecil mungkin mempunyai entry point, atau nilai manfaat yang bisa diambil oleh semua pembacanya.
Terkait kumpulan artikel tentang pupuk dan pemupukan, anda bisa mencarinya dengan klik menu kategori pupuk dan pestisida, ini link nya,silahkan klik >> pupuk dan pestisida, atau dengan cara googling dengan mengetik kata kunci “pupuk, belajartani.com”, lalu pilih artikel yang anda inginkan.
Baca juga : Pupuk Organik : Cara dan Langkah-langkah Pembuatan Serta Peluang Bisnisnya
Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenal tipe gerakan pupuk dalam tanah. Tipe gerakan pupuk ini berkaitan dengan efektif/efisien tidaknya teknik aplikasi pupuk yang akan anda terapkan.
Tipe immobile (tidak bergerak)
Contoh pupuk yang tipe gerakannya immobile yakni pupuk fosfat (PO43-). Pupuk fosfat bersifat immobile kecuali pada tanah berpasir. Oleh sebab itu aplikasi pupuk fosfat akan sangat efektif jika langsung ditempatkan di bawah tanah.
Inilah yang menjadi dasar kenapa pupuk fosfat seperti SP36 sering digunakan sebagai pupuk dasaraan, dimana aplikasinya pada saat olah tanah berlangsung.
Dampak dari aplikasi pupuk fosfat di bawah tanah, adalah akar berkembang dengan baik. Pemberiannya bisa langsung dalam jumlah banyak. Karena sifatnya yang immobile pupuk fosfat cenderung aman dari leaching (pencucian).
Saat ini kebanyakan petani memberi tanaman dengan pupuk fosfat seperti SP36 melalui atas tanah, berdasarkan tipe gerakannya saya fikir ini kuranglah efektif untuk tanaman yang akarnya panjang dan jauh menembus kedalaman tanah. Jauh lebih efektif untuk tanaman berakar dangkal seperti sayur daun-daunan (contoh sawi, selada).
Untuk sifat kelarutannya, pupuk fosfat SP36 akan kita bahas lain kali ya. Secara fisik pupuk SP36 bentuknya agak keras, reaksinya agak lambat, sehingga perlu dilakukan perendaman dengan air sebelum digunakan. Untuk memastikan ion fosfat terurai sempurna, anda bisa menambahkan bakteri pelarut fosfat.
Tipe mobile (bergerak)
Contoh pupuk yang gerakannya tipe mobile alias mudah bergerak yakni pupuk nitrat (NO3–) dan pupuk kalium (K+). Gerakan unsur nitrogen dan kalium umumnya mengikuti gerakan air, baik ke atas atau ke bawah.
Oleh sebab itu aplikasinya cukup dengan menebarkan pupuk di atas permukaan tanah. Seiring adanya air, pupuk akan larut kemudian bergerak ke bawah menuju perakaran dan akhirnya diserap oleh tanaman.
Namun pupuk nitrat dan kalium hendaknya tidak diberikan berdekatan dengan biji atau perakaran bibit, gerakan ion ke atas berpotensi merusak tanaman, misalnya membuat tanaman tiba-tiba layu.
Karena sifat nitrogen dan kalium mudah tercuci, maka aplikasinya diberikan secara bertahap namun dengan intensitas yang agak sering. Memutuskan apakah aplikasinya secara kocor atau dibenamkan ke tanah (tugal), adalah berdasarkan kebiasaan anda. Namun biasanya saat musim hujan, lebih banyak dengan tugal, saat musim kemarau dengan pengocoran.
Baca juga : Tabel Jenis Pupuk Kimia, Beserta Rumus Kimia dan Kandungan Haranya
Akhirnya sampai disini, pembahasan artikel mengenal tipe gerakan pupuk dalam tanah. Semoga bermanfaat buat sobat belajartani.com. Jangan lupa bagikan ke saudara, sahabat atau teman anda yang lain. Sekian terimakasih ^^