Berikut 5 ZPT Untuk Tingkatkan Panen Padi. Mana ZPT Yang Paling Bagus ??

ZPT Yang Paling Bagus ? – Indonesia memiliki sebutan negara agraris karena kekayaan pertanian yang ada di dalamnya. Ada banyak komoditas yang terkenal dari Indonesia salah satunya padi, salah satu sumber karbohidrat utama masyarakat Indonesia juga.

Membudidayakan padi bukanlah perkara mudah, banyak faktor yang perlu menjadi pusat perhatian untuk meningkatkan kualtas dan bobot hasil panen. Masyarakat Indonesia sudah membudidayakan padi sejak dulu tetapi pada umumnya masih menggunakan pertanian konvensional.

Perkembangan ilmu pengetahuan membawa budidaya padi ke dalam era baru dengan berbagai inovasi terbaru guna meningkatkan hasil panen. Ada banyak upaya untuk meningkatkan hasil mulai dari penggunaan varietas unggul, pola budidaya yang benar, hingga pengendalian hama penyakit.

Selain itu, ada juga ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) yang bisa digunakan guna merangsang pertumbuhan anakan padi, meningkatkan total malai, bobot hasil panen, dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.ZPT Yang Paling Bagus

Rekomendasi :  Bagaimana Cara Aplikasi Pupuk Daun yang Tepat ? Simak Berikut Ini

Pertanyaannya sekarang adalah dari sekian banyak ZPT itu mana ZPT yang paling bagus, terutama untuk tanaman padi ? Berikut ini daftar ZPT yang bisa anda gunakan untuk tingkatkan panen tanaman padi.

#1. Atonik 6,5 L

Di urutan pertama ada Atonik 6,5L yang merupakan salah satu produk terkenal untuk memperbanyak anakan padi. Kandungan ZPT Atonik 6,5L ini berupa natrium dengan beberapa gugus berbeda.

Bentuk produk berupa cairan yang tinggal diencerkan kembali menggunakan air kemudian diaduk secara merata. 1L Atonik untuk penggunaan dosis tinggi bisa digunakan untuk menyeprot hingga 1 hektar tanaman padi, jadi sesuaikan dengan luas lahan yang ada. Penyemprotan dilakukan pada saat tanaman berumur 30-40 HST dengan fungsi utama untuk meningkatkan jumlah anakan dan total hasil panen padi.

#2. Bigest 40 EC

Selanjutnya ada produk Bigest 40 EC yang mengandung bahan aktif utama Asam giberelat (GA3) sebanyak 40 g pada setiap liternya. Bentuk cairan produk ini berwarna coklat dengan fungsi utama untuk meningkatkan hasil panen.

Pengaplikasian pada tanaman padi sendiri bisa Anda lakukan dengan dosis 57,14 ml untuk setiap hektar tanaman padi. Encerkan terlebih dahulu Bigest 40 EC kemudian aplikasikan saat tanaman padi telah berusia 30, 50, dan 70 HST nantinya. Pengaplikasian secara berkala ini diberikan supaya setiap aplikasi, tanaman bisa terus terstimulasi untuk meningkatkan hasil panen.

Rekomendasi :  Bunga Cabai Rontok, Apasih Penyebabnya? Yuk Simak Artikel Berikut !

#3. Dekamon 22,43 L

Dekamon 22,43 L menjadi salah satu zat pengatur tumbuh dengan bahan aktif di dalamnya berupa natrium para nitrofenol, natrium dinitrofenol, natrium orto nitrofenol, serta natrium 5 nitroguaiakol. Kandungan produk ini mirip dengan Atonik 6,5L dengan bentuk cairan yang punya fungsi utama meningkatkan hasil tanaman padi.

Jika Anda ingin melakukan rangsangan perbanyakan malai atau anakan, lakukan penyemprotan dengan campuran 1 ml/l air ketika tanaman sudah berusia 10 HST. Jika ingin mendapatkan hasil tanaman lebih tinggi, maka penyemprotan yang diberikan dilakukan dengan dosis lebih tinggi yaitu 1,5 ml/l.

#4. Kelpak 11/0,031 SL

Jika Anda menginginkan ZPT dengan kandungan bahan aktif berupa hormon yang sudah pasti berkorelasi positif dengan peningkatan produksi padi, maka Kelpak 11/0,031 adalah yang paling cocok. Kandungan produk ini berupa hormon auksin dan sitokinin yang berfungsi meningkatkan jumlah malai padi.

Kedua hormon tersebut sangat penting untuk mendapatkan fase vegetatif dan generatif padi secara maksimal. Aplikasi ZPT ini dilakukan pada saat perendaman benih sebelum semai dengan dosis 5 ml/l kemudian aplikasi susulan ketika padi berusia 30 HST dengan dosis 2 l/ha.

#5. Gibro 10 SP

Terakhir ada Gibro 10 SP yang berbentuk mirip seperti tepung dalam sachet berukuran kecil untuk aplikasi secara berkala. Gibro 10 SP memiliki bahan aktif asam giberelat 10% dengan fungsi sama seperti asam giberelin yang merangsang pembelahan sel tanaman.

Rekomendasi :  Ini Beda Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Apa Itu Pupuk Hayati ?

Penyemprotan Gibro bisa mulai dilakukan ketika tanaman berusia 15 hst kemudian diaplikasikan secara berkala 15-20 hari sekali dengan dosis 1-2 g untuk 10 l air. Fungsi utama asam giberelat ini bisa membantu Anda mendapatkan lebih banyak anakan sekaligus meningkatkan hasil gabah ketika panen.

Penutup; Mana ZPT yang paling Bagus ?

Dua hal paling penting dalam pengaplikasian zat pengatur tumbuh adalah waktu aplikasi dan dosis yang diberikan. Penyemprotan ZPT yang dilakukan secara berlebihan bisa membuat tanaman tumbuh berlebihan pada satu hal sehingga membuat tanamn tidak tumbuh secara optimal.

Sebagai contoh, anakan yang terlalu banyak memungkinkan terjadinya persaingan hara yang berlebihan sehingga produksi berkurang. Selalu gunakan ZPT dalam batas wajar sesuai dengan anjuran pemakaian agar tidak terjadi abnormalitas pada padi Anda.

Menurut anda, dari beberapa daftar di atas, mana ZPT yang paling bagus menurut pengalaman anda sobat BT ??? Yuk sharing di kolom komentar ya…terimakasih.

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Ahlan Anwari

Mahasiswa pertanian tingkat akhir di Universitas Jember (UNEJ). Saat ini sedang melakukan penelitian skripsi untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *