Cara Aplikasi Pupuk Daun – Seperti yang kita ketahui, pupuk daun atau foliar fertilizer pupuk foliar merupakan istilah bagi pupuk yang cara aplikasinya dilakukan dengan penyemprotan ke bagian daun.
Pada artikel sebelumnya sudah pernah saya bahas tentang Kelebihan Aplikasi Pupuk Daun Dibandingkan Pupuk Akar.
Aplikasi pupuk melalui daun memiliki 3 kelebihan antara lain: penyerapan unsur hara yang diberikan berlangsung lebih cepat, juga mencegah kerusakan tanah lebih lanjut serta memiliki kandungan hara yang lebih lengkap.
Namun untuk hasil yang efektif dan efisien, maka perlu cara aplikasi yang tepat yakni yang memperhatikan kaidah-kaidahnya.
Kaidah atau petunjuk yang perlu diperhatikan saat aplikasi pupuk foliar yaitu tepat teknik, tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu dan tepat dosis/konsentrasi.
a.Tepat Teknik
Aplikasi pupuk foliar dilakukan dengan cara penyemprotan (spraying). Penyemprotan dilakukan sampai daun terlihat basah.
Pupuk daun dalam aplikasinya bisa dilakukan bersamaan dengan aplikasi pestisida tapi yang perlu diingat adalah jangan mixing (mencampur) dengan pestisida yang menggunakan zat perekat..!
Dampak yang timbul dari perlakuan di atas adalah, pupuk yang sudah di semprotkan tadi akan lengket dan tidak dapat diserap oleh tanaman. Selain itu, pupuk tadi akan menyerap air sehingga daun akan rusak seperti terbakar.
b. Tepat Sasaran
Daun memiliki mulut daun yang disebut stomata. Stomata terletak di bagian punggung daun. Oleh karena itu agar aplikasi pupuk daun tepat sasaran, maka saat penyemprotan, nozzle (alat semprot) diarahkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah.
c. Tepat Jenis
Jenis pupuk daun yang hendak dipakai disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Apabila bertujuan untuk memacu pertumbuhan vegetatif maka yang digunakan adalah pupuk daun yang khusus untuk daun misalnya Gardena D (NPK 30-10-10) atau Gandasil D (NPK 20-15-15). *(D berarti daun, kemasan warna hijau).
Dan apabila tujuannya untuk mensuplai tanaman menjelang pembungaan dan pembuahan maka digunakan Gardena B (NPK 6-32-35) atau Gandasil B (NPK 6-20-30). *(B berarti buah, kemasan warna merah).
Perhatian..perhatian…! Jangan menggunakan gandasil D atau gardena D pada tanaman yang berbunga karena akan menyebabkan bunga menjadi rontok dan pertumbuhan vegetatifnya akan bertambah lama.
d. Tepat Dosis
Dosis yang digunakan harus sesuai petunjuk pada kemasan. Jika berlebihan akan menyebabkan daun terbakar.
Nah, agar lebih aman gunakan dosis di bawah rekomendasi namun di sisi lain frekuensinya dipercepat. Misal dalam anjurannya diulang tiap 10 hari maka dipercepat tiap 7 hari sekali.
e. Tepat Waktu
Waktu yang ideal saat aplikasi yaitu pada pagi hari atau sore hari. Pagi hari sekitar 8-9 atau sore hari pukul 15.00 sampai magrib. Pada waktu inilah stomata akan membuka dengan sempurna.
Time ilustration. Image source : yourstory.com
3 hal yang perlu diperhatikan terkait waktu aplikasi yaitu jangan melakukan pada siang saat panas terik, pada malam hari atau sesaat akan turun hujan, idealnya saat cuaca cerah yaitu pagi atau sore hari ketika stomata terbuka sempurna.
1. Jangan dilakukan pada siang hari, karena cuacanya panas berdampak akan banyak pupuk yang menguap sebelum terserap tanaman.
Selain itu, bekas pupuk yang airnya menguap tadi akan membuat efek daun seperti terbakar terutama pada pupuk yang higroskopis (mudah menyerap air).
Pada saat musim hujan, aplikasi pupuk daun lebih baik saat pagi hari, karena biasanya kalau sore hari cuaca mendung dan kelembapanya tinggi sehingga cenderung memicu jamur.
2. Jangan menyemprot pada malam hari, karena pada malam hari stomata sedang menutup, otomatis pupuk tersebut tidak terserap oleh tanaman.
3. Jangan pula menyemprotkan jika ada tanda-tanda hujan akan turun, pupuk yang belum terserap akan tercuci oleh air hujan, sehingga hanya akan buang-buang biaya.
Jadi, secara praktis aplikasi pupuk tersebut sangat fleksibel sekali waktunya dan tergantung kondisi di lapangan. Anda bisa aplikasi pada saat tengah hari dengan catatan cuaca agak mendung dan tidak terik.
Baca juga : Cara Menanam Cabai/Cabe Panduan Lengkap Untuk Pemula
Nah sobat BT, itulah artikel tentang teknik atau cara aplikasi pupuk daun yang tepat, semoga artikel ini bermanfaat mendukung kinerja anda di lapangan tentunya.
Sekian dan terimakasih ^^
makasih ilmunya, .
sama-sama mas….semoga bermanfaat. salam ^^
aplikasi pupuk daun dan pestisida sebaiknya tetap menggunakan perekat (tentu saja perekat yg baik) hal ini utk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
pengalaman agan gimana, pupuk daun plus pestisida plus prekatnya aman gan??
Kalau aplikasi pupuk daun ke bawang merah tanpa perekat,karena bawang merah punya lapisan lilin,gimana?
kalau untuk tanaman yang punya lapisan lilin sebaiknya pestisidanya pake perekat gan….untuk pupuk daun biar aman coba pake dosis setengah dari dosis anjuran gan…terus lihat efeknya…kira2 tanaman terbakar apa ndak, kalo aman bisa dilanjutkan…
Alhamdulillaaahirobbilalamiin terima kasih atas petunjuknya….
siap,,,sama Bosquee…
Setiap penyepray an pupuk daun tetap disertakan perekat to luur luur…karena adanya tegangan permukaan daun yg menyebabkan hasil spray tidak bisa larut merata/ merekat dan meresap di permukaan duan, dan hanya membentuk gumpalan air di permukaan daun. Dan fungsi perekat itulah yg berguna untuk mengurangi tegangan permukaan daun. Sperti contoh air yg jatuh di permukaan daun talas tak akan bisa membasahi daun talas, aie hanya akan menggumpal atau lari jatuh ke bawah.
trimakasih. berarti harusnya pupuk daun tidak mix dengan pestisida?