Cara Mengurangi Penggunaan Pestisida Kimia – Salah satu kunci dari produktivitas tanaman adalah tanaman sehat. Syarat tanaman sehat adalah nutrisi tanaman harus terpenuhi serta terbebas dari serangan hama penyakit.
Hama penyakit disadari atau tidak adalah permasalahan mendasar yang mempengaruhi secara nyata gagal tidaknya usahatani.
Langkah praktis yang biasa petani lakukan adalah dengan aplikasi pestisida secara massive yaitu dengan aplikasi pestisida dosis tinggi serta interval yang semakin pendek.
Hama utama cabai seperti trips dan kutu kebul seringkali sudah tak ampuh lagi dengan dosis awal bahkan lebih tinggi dari dosis anjuran.
Jika hal tersebut dilakukan terus menerus akan menyebabkan dampak negatif bagi tanah, serta dampak kesehatan bagi konsumen dan petani itu sendiri.
Baca juga : [Lagi] Petani Meninggal Saat Aplikasi Pestisida. Adakah yang Salah?
Jadi, sudah saatnya kita mengurangi penggunaan pestisida kimia. Dengan mengurangi penggunaan pestisida kimia itu artinya kita menghemat biaya (cost) produksi. Lalu bagaimanakah cara mengurangi penggunaan pestisida kimia?
#1. Penggunaan varietas yang tahan
Penggunaan varietas tahan penting dan merupakan langkah preventif untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia pada tanaman horti seperti cabai dan tomat.
Baca juga : 6 Karakter Unggul Apa Saja yang Harus Ada pada Varietas Cabai Hibrida F1 ?
Maka carilah varietas cabai yang tahan atau toleran serangan hama seperti trips, kutu kebul dan toleran dari serangan penyakit seperti penyakit busuk buah atau layu.
#2. Pemilihan waktu tanam yang tepat
Pemilihan waktu tanam yang tepat ternyata juga dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia. Bayangkan jika anda salah waktu tanam, misal tanam cabai di musim kemarau saat terjadi ledakan hama trips, kutu kebul?
Sudah pasti penggunaan pestisida kimia juga akan meningkat. Bukankah biaya yang kan dikerluarkan pun semakin besar?
Baca juga : Kapan Waktu Tanam Cabai Yang Tepat ?
#3. Pemilihan lokasi yang tepat
Pemilihan lokasi yang tepat bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia? Ya, tentu saja bisa. Jadi lokasi penanaman yang dipilih adalah yang memenuhi syarat tumbuh tanaman.
Baca juga : Tips Memilih Lokasi Penanaman Cabai yang Baik
Ambil contoh tanaman cabai, syarat tumbuh utama tanaman cabai adalah tanah yang subur, air yang mencukupi, pH sesuai, bukan bekas lahan famili terong-terongan serta bukan endemik penyakit layu.
#4. Melakukan rotasi tanaman atau pergiliran tanaman
Rotasi tanaman adalah pola penanaman jenis tanaman yang berbeda dalam satu musim. Ini bertujuan untuk memutus siklus hama atau penyakit. Diharapkan ini bisa mengurangi potensi terjadinya ledakan hama.
Sehingga secara tidak langsung bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia. Contoh rotasi tanaman pada dataran rendah Januari-April : padi, Mei-Agustus: cabai, September-Desember: jagung.
#5. Pengaturan jarak tanam
Bagaimana hubungan jarak tanam dengan efisiensi penggunaan pestisida kimia? Jarak tanam yang terlalu rapat terbukti jadi sarang serta tempat berkembangnya hama atau penyakit.
Jarak tanam pada tiap musim berbeda-beda, saat musim hujan jarak tanam pada horti (cabai tomat dll), seringkali dibuat lebih lebar. Tujuannya untuk mencegah berkembangnya hama penyakit sehingga dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia.
#6. Penyiangan gulma
Penyiangan gulma dalam budidaya tanaman cabai seringkali dianggap sebelah mata. Padahal kebanyakan jenis gulma yang ada di area penanaman cabai seperti wedusan adalah jenis gulma inang dari kutu kebul yang dikenal vektor (perantara) virus gemini/kuning.
Jadi, kegiatan penyiangan ini bertujuan untuk mencegah kutu kebul bersarang dan berkembang sehingga nantinya pun bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia.
Baca juga : Teknik Aplikasi Herbisida Efektif dan Efisien untuk Pengendalian Gulma
Lakukan penyiangan sebelum dilakukan pemupukan susulan.
#7. Melakukan pengamatan rutin terhadap hama penyakit
Kegiatan pengamatan rutin bertujuan untuk mengamati keberadaan hama penyakit pada areal penanaman. Tujuannya mencegah perkembangan populasi hama penyakit yang jika sudah banyak bisa menyebabkan serangan parah.
Baca juga : Mengenal Nilai Ambang Batas Pengendalian pada Tanaman Pangan dan Horti
Nah, jika sudah parah, maka biasanya penggunaan pestisida kimia akan meningkat tajam. Jadi jika populasi sudah masuk ambang batas, maka segera lakukan tindakan pengendalian.
#8. Pemanfaatan musuh alami
Dalam konsep pertanian organik, musuh alami adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengendalikan hama. Contoh pada areal penanaman padi, pemanfaatan burung hantu sebagai musuh alami hama tikus.
Pada tanaman horti seperti cabai, beberapa hewan yang berperan sebagai predator hama seperti kumbang koksi, semut hitam yang keduanya adalah musuh alami dari kutu daun.
Namun selama ini masih jarang digunakan karena, petani cabai indonesia masih belum sepenuhnya lepas dari pestisida kimia.
#9. Penggunaan tanaman perangkap dan penghadang hama
Tanaman penghadang digunakan untuk menghalau serangan hama kutu daun. Contohnya tanaman jagung. Tanaman jagung ditanam di sekeliling tanaman cabai. Hasilnya cukup efektif, hama dari lokasi lahan terhalang masuk ke penanaman cabai kita.
Selanjutnya, tanaman perangkap hama menggunakan tanaman refugia yakni tanaman bunga bewarna cerah, seperti tanaman bunga matahari dan marigold.
Baca juga : Beginilah Cara Tanaman Marigold Cegah Serangan Hama
Bunga dengan warna dan bau nektar yang khas menarik hama datang kesana, yang selanjutnya menarik musuh alami predator datang. Dengan berkurangnya populasi hama serta tingkat serangganya tentu akan mengurangi penggunaan pestisida kimia.
#10. Penggunaan perangkap hama
Perangkap serangga atau pest trapping, sebelumnya pernah kita bahas salah satunya tentang yellow trap atau perangkap kuning.
Jadi disini tidak akan saya bahas lagi karena anda bisa membaca detilnya pada link berikut ini >> Seberapa Efektif-kah Yellow Trap ?, yang pasti pest trapping terbukti cukup efektif mengurangi penggunaan pestisida kimia.
#11. Penggunaan rumah kasa (screen house)
Rumah kasa atau screen house adalah sebuah struktur bangunan berbentuk seperti rumah, beratap dan berdinding kasa (screen) yang berguna untuk melindungi tanaman dari serangan hama.
Teknologi screen house saat ini sudah banyak digunakan oleh petani cabai karena terbukti efektif mengurangi serangan hama penyakit dan mengurangi penggunaan pestisida kimia.
#12. Penggunaan pestisida nabati
Pestisida nabati atau pestisida organik adalah pestisida yang dibuat dari fermentasi bagian tanaman misal daun, yang mengandung bahan aktif tertentu.
Pestisida nabati dikenal lebih ramah lingkungan, oleh sebab itu pestisida nabati bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia.
Mau tau lebih detil tentang pestisida nabati anda bisa membaca artikel berikut >> 7 Tanaman Pestisida Nabati, Yang Terbukti Efektif Mengendalikan Hama Kutu-kutuan serta Cara Pembuatannya.