Teknik Dan Cara Aplikasi Herbisida Efektif dan Efisien untuk Pengendalian Gulma

Cara Aplikasi Herbisida – Dalam budidaya pertanian kita mengenal istilah tanaman dan tumbuhan. Jika tanaman adalah organisme yang sengaja ditanam atau dibudidayakan, maka tumbuhan lebih kepada organisme yang tumbuh dengan sendirinya. Contoh dari tumbuhan adalah rerumputan atau gulma.

Gulma adalah salah satu jenis organisme yang tidak dikehendaki kehadirannya. Gulma yang tumbuh pada areal lahan budidaya terbukti dapat menurunkan produktivitas tanaman budidaya. Hal ini dikarenakan gulma “merebut” ruang tumbuh, nutrisi dan air yang ada dalam tanah.

Pengendalian gulma perlu dilakukan agar nutrisi dan air bisa terserap maksimal oleh tanaman budidaya. Selain itu gulma menjadi tempat sembunyinya berbagai jenis hama kutu-kutuan yang bisa jadi vektor berbagai penyakit.

Bagaimana teknik dan cara aplikasi herbisida yang efektif dan efisien?

Rekomendasi :  Cara Pestisida Masuk Ke Tubuh Manusia Dan Gejala Keracunan-Nya

Pada zaman dulu, ada istilah penyiangan yakni kegiatan membersihkan rumput, baik itu dicangkul maupun menggunakan tangan. Namun saat ini sudah sangat jarang orang melakukan secara manual seperti itu.

Saat ini petani, utamanya petani jagung sudah meninggalkan penyiangan secara tradisional dan lebih senang menggunakan aplikasi herbisida. Apa alasannya?

Cara Aplikasi Herbisida
Aplikasi herbisida selektif lebih efektif efisien dengan pesawat. Image source : nrdc.org

Alasannya antara lain karena faktor waktu, dengan mengandalkan cara lama yakni dicangkul atau dengan tangan, membutuhkan waktu yang lama.

Faktor lama waktu berefek pada biaya tenaga kerja yang tinggi. Apalagi saat ini tenaga kerja pertanian susah sekali carinya (terutama yang dekat industri atau pabrik).

Aplikasi dengan herbisida memang sangat efektif (bersih) dan efisien (murah), apalagi benar caranya. Teknik atau cara aplikasi herbisida yang biasa petani jagung terapkan antara lain :

#1. Aplikasi herbisida kontak

Aplikasi herbisida kontak, misal herbisida berbahan aktif Paraquat diklorida, dilakukan sebelum tanam atau bersamaan tanam.

Baca juga : Daftar Pestisida Terbatas dan Contoh Merk Dagangnya

Herbisida kontak ini efek kerjanya cepat, 2-3 jam setelah aplikasi semprot daun gulma jadi layu, 2-3 hari kemudian mati.

Rekomendasi :  Waspada Penyakit Busuk Daun Saat Curah Hujan Tinggi

Nah, karena efek kerjanya cepat, sangat tepat digunakan pada lahan yang hendak ditanami, biasanya pada lahan jagung yang arealnya luas.

Selain pada tanaman pangan dan horti, Parakuat diklorida banyak digunakan di perkebunan kelapa sawit.

#2. Aplikasi herbisida sistemik

Aplikasi herbisida sistemik, dilakukan saat jagung berumur 3 minggu setelah tanam. Karena biasanya jagung usia 3 minggu setelah tanam, rumputnya sudah tinggi-tinggi. Sasaran utamanya gulma atau rumput yang tumbuh disekitar atau ditengah lahan tanaman jagung.

Tanaman jagung setelah aplikasi herbisida selektif. Image source : agrireview.com

Herbisida sistemik bekerja memberantas gulma dengan cara masuk ke dalam jaringan gulma. Efek kerja dari herbisida sistemik memang lebih lambat jika dibandingkan dengan herbisida kontak namun bisa memberantas gulma hingga mati sampai ke akar-akarnya.

Umumnya aplikasi herbisida sistemik dilakukan cukup satu kali sampai panen. Jadi lebih hemat di sisi tenaga kerja, terutama jika lahan penanaman jagungnya cukup luas.

Aplikasi herbisida selektif sistemik (selective herbicide)

Herbisida selektif sistemik yang digunakan sebagian besar petani di seluruh dunia yakni yang berbahan aktif Glifosat dan Atrazin. Dengan aplikasi herbisida seletif sistemik, tanaman jagung atau tebu yang terkena semprotan tidak mati, yang mati hanya gulma.

Rekomendasi :  Begini Cara Aplikasi Gliocladium Untuk Tingkatkan Produksi Kentang

Ini disebabkan, tanaman jagung atau tebu yang terkena semprotan langsung pada daunnya mampu menetralkan bahan aktif atrazin sehingga tanaman jagung atau tebu tidak mati, sedangkan gulma tidak bisa.

Jadi itulah alasan kenapa kebanyakan petani senang dengan aplikasi herbisida selektif ini karena mampu mengatasi gulma yang membandel dengan mudah, tanpa menyebabkan kerusakan tanaman budidaya itu sendiri.

Jika saat ini aplikasi herbisida masih dengan tangki sprayer (semprot), akan jauh efektif kedepannya aplikasi dengan pesawat terbang atau drone seperti yang dilakukan negara-negara barat (Amerika dan Eropa).

Pertanyaannya, kapankah itu…??!! :-/

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *