Efektifitas Yellow Trap – Pada postingan sebelumnya tentang >> Masuk Musim Kemarau, Waspada Ledakan Virus…!, salah satu cara pengendalian virus yang saya sarankan adalah penggunaan yellow trap (kita sebut juga perangkap kuning).
Nah, kali ini saya coba untuk review, seberapa besar efektifitas yellow trap ini? Yellow trap adalah perangkap hama yang menggunakan papan atau plastik bewarna kuning, bertujuan menarik hama untung datang (hama tertarik warna kuning).
Perangkap kuning ini berfungsi untuk menjebak hama vektor virus seperti trip, kutu daun, kutu kebul yang hendak masuk ke tanaman utama namun lebih dulu terjebak pada lem.
Banyak yang bilang jika perangkap kuning ini gak efektif sehingga jika hanya digunakan sekedar formalitas, atau sebagai indikator bahwa ada hama disana.
Baca juga :
- Waspadai Serangan Virus, Kenali Gejala dan Cara Pengendaliannya agar Anda Tidak Gagal Panen…!
- 13 Bahan Aktif Pestisida yang Teruji Efektif Mengatasi Kutu Kebul
Saya tidak setuju dengan pendapat ini, karena jika hanya untuk indikasi, mengapa di sekitar lahan yang di dalamnya dipasang banyak yellow trap, keberadaan hamanya sangat minim?
Kedua, harga lem untuk perangkap hama cukup mahal tentu sayang jika tidak efektif kan?
Ketiga, yang terjebak dan tertarik di yellow trap adalah hama dewasa yang siap bertelur, bayangkan jika hama dewasa tersebut tidak terjebak pada yellow trap lalu sempat bertelur?
Padahal kita tahu 1 betina trips bisa bertelur 100 butir, pada betina kutu kebul 100-300 butir telur. Pasti akan terjadi ledakan hama..!
Oleh sebab itu aplikasi perangkap kuning menurut saya cukup efektif mengurangi perkembangan dan penyebaran virus..! Tinggal teknik dan cara yang pas saja agar hasil dari aplikasi perangkap kuning ini bisa maksimal.
Bagaimana teknik aplikasi yellow trap agar maksimal?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, namun ini hanya sekedar sharing pengalaman saja ya sob, kebetulan di tempat kami ini bisa bekerja dengan baik.
1. Timing, yakni waktu pemasangan, yakni saat tanaman cabai masih kecil, atau sesegera mungkin setelah tanam. Jangan memasang saat tanaman sudah besar dan sudah banyak hama!
2. Prinsip yang dipakai adalah pencegahan, jadi pasang saat hama masih belum terlihat.
3. Lokasi pemasangan, pasang di tiap sudut tanaman, dan di tengah-tengah agar bisa banyak tanaman yang bisa di cover oleh 1 yellow trap.
4. Jumlah, semakin banyak semakin bagus sehingga mempersempit ruang gerak hama dan akhirnya terjebak pada yellow trap.
5. Jenis lem yag digunakan, hampir semua lem serangga bisa bekerja dengan baik karena hama cukup peka dengan warna kuning terutama saat malam hari, namun pilih yang mengandung hormon, seperti GLUMON.
Lem GLUMON terbukti bisa memancing hama datang dan mati sebelum berkembang biak atau menyebarkan virus..!
Dan jangan lupa belajartani.com hanya sekedar sharing pengalaman, buka niat promosi ya, hehe. Jadi penggunaan Glumon hanya sebagai contoh kecil (kebetulan akhir-akhir ini kami pake Glumon).
Baca juga : Bisakah Penyakit Virus pada Cabai Disembuhkan?
Namun, bukan berarti lem lain kurang bagus atau tidak bagus, bisa jadi karena ketidaktahuan kami di luar sana ada lem lain yang jauh lebih bagus, dan jika sobat tau bisa menginfokan ke kami, nama dan bagaimana efektifitasnya.
Mungkin cuman sekian, sharing dan review dari kami, seberapa besar efektifitas yellow trap untuk pengendalian hama cabai? Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi anda pembaca setia BelajarTani.com.
Jangan lupa bagikan di fesbuk dan medsos lain ya agar informsai tidak berhenti di anda saja. Sekian terimaksaih ^^
Keefektifan pakai lem glumon, dengan kertas kuning+oli berapa persentase perbedaannya ka?
Semangat terus ka, demi kemajuan pertanian Indonesia ^^
sama2 efektif kok kak, saya pernah pake glumon hasilnya ok, terus saya pakai kertas kuning plus lem gajah yang sudah diencerkan dengan pertalite hailnya juga ok kak. bikin sendiri jauh lebih hemat,,hehehe