Siklus Hidup Hama Trips – Bagi sebagian besar petani cabai, mungkin tiada yang lebih menjengkelkan selain berurusan dengan hama trips. Dari sekian hama utama cabai, trips menjadi perhatian utama petani.
Bukan tanpa alasan karena trips selalu ada pada semua fase pertumbuhan, yakni mulai semai hingga terbentuk buah. Pada daun yang terserang nampak keriting kerdil, sedang pada buah bentuknya menjadi tidak normal.
Umumnya petani cabai pemula belum terbiasa dibuat jengkel oleh hama ini. Namun bukan berarti petani cabai yang berpengalaman tidak jengkel..hehe.
Nah kali ni kita akan sama-sama belajar mengenal siklus hidup (life circle) hama trips. Sesuatu hal yang mungkin ada manfaatnya untuk kita ketahui.
Dengan tau siklus hidup hama trips harapannya kita bisa mengantisipasi serangannya sejak dini. Tidak sampai telat hingga nampak buah keriting kerdil dan tidak produktif sama sekali.
Nah sobat BT, sebelum kita membahas siklus hidup trips ini, kita bahas tentang deskripsi hama trips dahulu.
Deskripsi Hama Trips
Trips adalah hama yang berukuran kecil dengan panjang sekitar 1-2 mm (trips fase dewasa). Mempunyai warna tubuh bervariasi mulai dari kuning, orange, coklat jerami bahkan hitam.
Pada fase larva trips mempunyai bentuk tubuh sama seperti trips dewasa, bedanya belum memiliki sayap dan warna tubuh yang lebih terang.
Trip dewasa juga mempunyai sepasang sayap yang bisa dibuat untuk terbang dari satu daun ke daun yang lain atau ke pohon yang lain. Menghisap cairan atau getah daun sehingga daun menjadi keriting.
Trips memiliki karakter yang cukup unik yakni :
#Pertama, hama trips suka memakan daun muda hingga muncul bekas keperakan pada daun.
#Kedua, pada saat fase pembungaan populasi trips selalu meningkat dan bisa dipastikan trips akan mudah ditemui pada bagian bunga (trips diduga menyukai serbuk sari pada bunga).
#Ketiga, pada saat berada di dalam kelopak bunga, seringkali trips menghisap bakal buah (endosperm) yang berakibat bentuk buah menjadi tidak normal.
Siklus Hidup Trips
Terkait siklus hidup trips, banyak yang bertanya “sebenanrya bagaimana sih siklus hidup trips ini?” “Kok cepet banget munculnya begitu selesai disemprot kok masih saja muncul”.
Memang benar, seringkali tanaman cabai sudah disemprot tapi masih saja hama ini muncul dan muncul lagi. Hebatnya lagi, berbagai jenis insektisida seolah-olah tak mempan melawan hama yang berukuran kecil ini.
Baca juga : Kupas Tuntas Hama Penyakit Utama Tanaman Cabai (lengkap dengan gambar)

Nah, rupanya hal ini bisa terjawab dengan siklus hidup trips yang pendek. Setidaknya siklus hidup trips terbagi menjadi 4 fase yakni :
1. Fase bertelur, 3 sampe 5 hari telur menetas Sejak telur ditanam di jaringan tanaman akan menetas. Dalam cuaca yang dingin, temperatur rendah telur menetas lebih lama yakni 7-10 hari. 1 betina dewasa sekali menetas bisa mencapai 100 butir telur tergantung dari jenis spesiesnya. Trips dewasa dapat hidup sampai satu bulan lamanya.
2. Fase larva, kemudian telur yang menetas menjadi larva selama 5 – 10 hari.
3. Fase pupa, setelah itu masuk fase pupa yang terjadi 5 sampe 10 hari juga (terjadi di dalam tanah).
4. Fase imago (dewasa), fase terakhir trips udah memiliki sayap dan siap berkembang biak. Jadi siklus hidup trips berkisar dari 2 – 3 minggu dari fase telur sampai dengan imago (dewasa).
Terlepas dari kurang tepatnya teknis aplikasi insektisida (tepat dosis) atau kurang efektifnya bahan aktif insektisida yang dipilih, trips diduga memiliki tingkat resistensi yang tinggi terhadap suatu jenis insektisida. Sehingga disarankan agar merotasi jenis pestisida tiap 2-3 minggu sekali (berdasarkan siklus hidup trips).
Nah dengan siklus hidup trips yang pendek tersebut akan cepat bagi trips menghasilkan generasi baru, berpotensi menyebabkan ledakan hama dan resistensi terhadap suatu jenis bahan aktif insektisida tertentu (terutama jika tidak tepat dosis atau tidak tepat teknik aplikasi).
Yang dimaksud tidak tepat dosis adalah dosis yang diberikan terlalu kecil daripada dosis anjuran, sehingga setelah aplikasi (sampai satu siklus hidup), hama trips menjadi kebal terhadap dosis tersebut, akibatnya menuntut dosis yang lebih tinggi. Trips mengalami resistensi…!
Sedang tidak tepat aplikasi adalah penyemprotan tidak dilakukan secara tepat dan merata. Arahkan spuyer pada tempat favorit trips bersembunyi seperti (1) pada ujung daun (tunas muda), (2) pada bunga serta (3) bagian bawah daun.
Jangan sampai sedikitpun lolos. Jika ada larva yang lolos dari penyemprotan akan tumbuh berkembang lalu bertelur dan menghasilkan generasi yng lebih tahan terhadap dosis dan bahan aktif tersebut.
Fakta lain, Perkembangbiakan hama trips pada iklim dan cuaca yang panas jauh lebih cepat dibanding di daerah yang beriklim cuaca dingin.
Jadi yang menyebabkan siklus hidup trips menjadi lebih cepat, selain jenis tanaman inang adalah suhu udara (temperatur). Maka jangan heran saat musim kemarau perkembangan populasi trip makin menjadi jadi.
Dampak Serangan Trips
Dampak langsung: Serangan trips menyebabkan gejala kerusakan langsung yakni pada bagian daun dan buah. Pada daun akan nampak gejala daun muda keriting (curl) dan pada daun tua nampak gejala keperak-perakan.
Pada buah dampak serangan trip menyebabkan bentuk buah tidak normal (berubah bentuk), kerdil serta berubah warna.
Dampak tidak langsung: Trips berperan sebagai vektor utama virus Tomato Spotted Wult Virus (TSWV). Virus TSWV adalah salah satu jenis virus yang hanya disebarkan oleh trips. Gejala dari serangan virus TSWV ini pada daun muncul bercak daun kemudian diikuti tanaman layu. Pada tanaman yang berbuah, buah tidak bisa masak sempurna.
Pengendalian Hama Trips
Bagaimana cara mengendalikan hama trips ini? Nah, umumnya trips bersembunyi pada bagian ujung daun muda, dibawah daun dan bunga.
Anda bisa membasmi trips dengan aplikasi insektisida trips paling ampuh, yang dianjurkan dan telah teruji mampu mengatasi hama trips.
Anda bisa membaca artikel tentang ➡ Daftar Pestisida Berbahan Aktif Ganda Untuk Pengendalian Hama Penyakit Pada Tanaman Cabai.
Untuk mencegah sekaligus sebagai indikator populasi trips anda bisa menggunakan perangkap trips bewarna kuning yang telah diberi lem atau bahan pelengket sehingga mampu menjebak trips dewasa.
Nah, sobat BT, demikian ulasan artikel tentang siklus hidup hama trips. Semoga bermanfaat terutama untuk bekal menghadapi musim kemarau tahun ini.
Jangan lupa bagikan kepada saudara, sahabat dan teman anda yang lain. Sekian dan terimakasih ^^.