Cara Pembuatan Pupuk Organik – Pupuk Organik : Cara dan Langkah-langkah Pembuatan Serta Peluang Bisnisnya. Akhir-akhir ini semakin banyak petani yang sadar akan pentingnya pupuk organik. Petani mulai sadar bahwa penggunaan pupuk kimia pada titik tertentu justru merusak lingkungan (tanah menjadi gersang).
Perlahan namun pasti penggunaan pupuk organik semakin meningkat. Penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk hijau dilakukan paling tidak, saat pemupukan dasaran saat olah tanah. Dan terbukti penambahan pupuk organik membuat tanaman subur.
Meningkatnya penggunaan pupuk organik bagi sebagian petani dinilai sebagai peluang bisnis usaha yang cukup menghasilkan. Bahannya yang murah, mudah didapat tentu menjadi alasan banyak petani terjun di bisnis pupuk organik.
Nah, tentunya sebelum anda terjun pada bisnis pupuk organik ini, anda harus bisa dan tau cara membuatnya terlebih dulu. Cara membuat pupuk organik pun cukup mudah dan sederhana. Sehingga siapapun termasuk anda bisa melakukannya..! Adapun berikut artikel terkait pupuk organik bisa anda baca :
1. 3 Jenis Pupuk Organik yang Sering Digunakan Oleh Petani
2. Apa Sih Perbedaan Pupuk Organik dan Anorganik? Simak Kelebihan dan Kelemahannya Disini
3. Ini Nih Perbedaan Pupuk Panas dan Pupuk Dingin
Baiklah sebagaimana judul artikel, kali ini akan kita bahas bagaimana membuat pupuk organik berkualitas dalam hal ini pupuk kandang atau kompos. Misalnya kita kan buat 1 ton pupuk kandang.
Bahan yang dibutuhkan :
1. Pupuk kandang 1 ton (bisa ditambah sekam 300kg).
2. Gula merah/gula pasir 1kg
3. Dekomposer EM4 (Effective Microorganisme) 1 liter
4. Air secukupnya
Langkah pembuatan pupuk organik (sumber : Chairani Ningrum, Teknik Budidaya Tanaman jilid 3, 2008)
1. Larutkan bahan gula, dan EM4 ke dalam air
2. Setelah itu campurkan larutan gula dan EM4 tadi ke pupuk kandang secara merata
3. Letakkan pada lantai dengan ketinggian 15-20 cm lalu tutup dengan karung goni 4-7 hari
4. Setelah 4-7 hari pupuk organik tadi akan terfermentasi secara sempurna dan siap digunakan pada tanaman
CATATAN !
* Saat proses fermentasi, pertahankan suhu maksimal 50 celsius.
* Cek suhu tiap 5 jam sekali, jika lebih dari 50 celsius, bolak-balik pupuk kandang tadi agar turun suhunya.
* Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan pupuk menjadi rusak (mengalami pembusukan).
* Dekomposer yang digunakan banyak jenisnya selain EM4, misal starbio, stardec, superdec dan lain-lain.
* EM4 adalah pupuk organik cair yang mengandung senyawa microorganisme tertentu seperti Lactobacillus, atau bakteri fotosintetik.
Baca juga :
- 8 Fakta Manfaat Hebat Mikroba Google, Hasil Karya Anak Bangsa yang Diakui Dunia
- 28 Ide Bisnis Pertanian Awet Sepanjang Masa [Inspirasi Tani]
Pada dasarnya pembuatan pupuk organik adalah proses pengancuran bahan organik menjadi unsur hara yang bisa terserap tanaman melalui proses fermentasi.
Proses fermentasi secara alami akan memakan waktu yang lama berkisar 6 bulan bahkan lebih. Fungsi EM4 sebagai dekomposer adalah mepercepat proses penghancuran bahan organik menjadi unsur hara yang bisa terserap langsung tanaman.
Selain itu pupuk kandang yang dibuat bisa ditambahkan dekomposer unggul seperti Trichoderma yang berperan tidak hanya mempercepat pengomposan tapi juga sebagai agen hayati.
Trichoderma pada pupuk kandang tadi bisa bertahan lama dan akan segera bekerja sebagai agen hayati mencegah berbagai patogen penyebab penyakit tanaman di dalam tanah seperti layu, nematoda atau akar gada.
Baca juga : 3 Cara Aplikasi Agens Hayati Trichoderma Sp pada Tanaman Cabai
Berapa harga pupuk organik di daerah anda?
Pupuk organik berupa pupuk kandang umumnya (di Jatim) dijual dalam karung/sak berat 50kg seharga 20.000/sak. Bayangkan jika anda memiliki produksi ratusan ton pupuk organik (yang bahannya murah dan mudah dicari), tentu sangat menjanjikan bukan? Hehe…
Secara ekonomis tentu akan mampu meningkatkan pendapatan petani jika peluang bisnis pupuk organik ini bisa dimanfaatkan betul, paling tidak bisa membuka lapangan kerja baru. Sehingga penggunaan pupuk kimia bisa dikurangi dan bisa mencegah kerusakan lingkungan dalam jangka panjang. Semogaa….! 🙂