Hama Penyakit Tanaman Dalam Tanah – Hallo sobat BT, bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan posting artikel tentang hama penyakit tanaman (HPT) yang menyerang dari dalam tanah.
Sebagai salah satu media tanam utama, tanah yang digunakan haruslah steril dari hama penyakit. Sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman, tanah selain harus tersedia bahan organik namun bebas dari hama dan penyakit.
Salah satu upaya untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya hama penyakit dalam tanah maka dilakukan teknik pengolahan tanah yang baik. Bagaimana cara pengolahan tanah yang baik anda bisa membaca artikel berikut :
Apa saja hama penyakit yang menyerang dari dalam tanah?
** Cegah Layu Sejak Dini dengan Pengolahan Tanah yang Baik
1#.Hama Uret Holotrichia sp
Uret adalah hama yang biasanya menyerang bagian pangkal tanaman muda, sehingga tanaman roboh. Uret adalah istilah bagi larva kumbang dewasa (bewarna coklat). Warnanya putih dengan bentuk tubuh membengkok. Biasanya menyerang tanaman pangan padi dan jagung serta tanaman hortikultura seperti tomat, kentang dan cabai.
2#. Hama Ulat tanah Agrotis ipsilon
Ulat Agrotis bewarna hitam, dan aktif pada malam hari. Seperti halnya uret, Agrotis menyerang batang atau tangkai tanaman muda hortikultura seperti cabai, tomat, kubis dan lainnya.
Baca juga : 10 Hama Tanaman Sayur/Hortikultura yang wajib anda tahu! Bagian 1
Pada saat siang hari, Agrotis biasanya bersembunyi tak jauh dari lubang tanaman. Oleh karena itu pengendaliannya bisa dilakukan aplikasi insektisida disemprotkan atau ditaburkan di sekitar lubang tanam.
3#. Hama Nematoda Meloidogyne
Meloidogyne adalah nematoda perusak akar tanaman cabai dan tanaman Solanaceae lainnya. Ukurannya hanya 0,4-0,5 mm.
Gejala serangannya, tanaman cabai yang terserang menunjukkan gejala pertumbuhannya kerdil, dan pucuk daun menguning. Lalu pada akarnya menampakkan gejala bintil akar.
4#. Hama Orong-orong/Anjing Tanah Gryllotalpa
Orong-orong atau biasa dikenal dengan anjing tanah, adalah serangga bewarna hitam, mirip jangkrik namun memiliki sepasang kaki depan yang kokoh. Target serangannya hampir mirip dengan uret atau ulat tanah, yakni menyerang tanaman muda (antara lain tomat, cabai, kentang) baik itu pada akar atau pangkal batangnya.
5#. Penyakit Layu Bakteri Ralstonia
Bakteri Ralstonia merupakan salah satu patogen tular tanah (soil borne) dimana tanah menjadi media tumbuh dan berkembang biak. Bakteri Ralstonia bekerja dengan cara mengeluarkan enzim penyebab busuk di wilayah sekitar perakaran sehingga menyebabkan tanaman cabai layu.
Gejala serangannya yakni pada sebagian tanaman mengalami layu bagian daunnya pada siang hari, namun pada sore hari akan segar kembali. Gejala ini akan berlanjut dimana tanaman akan benar-benar layu, daun menguning dan rontok tidak hanya di siang hari, tetapi pada pagi dan sore hari, pada akhirnya tanaman cabai mati.
6#. Penyakit Layu Jamur Fusarium
Fusarium menyerang jaringan pembuluh kayu (xylem) yang menyebabkan transportasi air terganggu sehingga tanaman menjadi layu. Fusarium masuk ke dalam jaringan tanaman melalui akar yang terluka. Jika dibelah pembuluh di dalam batang bewarna coklat.
7#. Penyakit Layu Jamur Phytophtora capcisi
Serangan Phytophthora pada tanaman cabai menyerang pada saat kondisi cuaca basah (lembab dan hangat). Phytophthora selain menyerang bagian daun (busuk daun) dan batang (busuk batang), juga menyerang bagian akar.
Baca juga : 4 Jenis Patogen Penyebab Penyakit Layu (Wilting) pada Tanaman Cabai/Cabe
Gejala serangannya, akar tanaman yang terserang Phytophthora ini, menunjukkan gejala busuk serta bewarna coklat kehitaman. Serangan Phytophthora pada pangkal batang menyebabkan batang terlihat kehitaman seperti tersiram air panas.
8#. Penyakit Rebah Kecambah
Penyakit rebah kecambah (dumping off) disebabkan oleh Jamur Pythium sp. Penyakit rebah kecambah biasanya menyerang tanaman saat di persemaian dan tanaman yang baru saja pindah tanam (transplanting).
Gejala dari serangan penyakit rebah kecambah yakni munculnya warna coklat di pangkal batang atau pangkal akar, yang menyebabkan tanaman mati.
9#. Penyakit Akar Gada
Akar gada (club root) atau akar bengkak atau biasa disebut juga pentol, adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassicae. Umumnya serangan patogen ini terjadi pada musim hujan.
Gejala serangan akar gada tanaman akan mengalami gejala layu pada daun seperti kekurangan air. Cara mengamatinya pun cukup mudah yaitu gejala layu akan terjadi pada siang hari, namun akan segar kembali pada malam hari hingga pagi harinya.
Selain itu, tanaman yang terserang akan menjadi kerdil (karena tranportasi air dan nutrisinya terhambat), finally tanaman tidak akan mampu membentuk krop secara optimal.
Selengkapnya tentang bagaimana cara mengatasi mengendalikan akar gada bisa anda baca artikel berikut ini >> Kubis Terserang Akar Gada (Club Root), Gimana Ya Solusinya?
Baca juga : 6 Hama Rumah yang Sering Muncul dan Merugikan..!
Sebagai kesimpulan, hama penyakit dalam tanah umumnya menyerang bagian akar atau pangkal batang tanaman yang mengakibatkan tanaman layu pada akhirnya mati.
Hal ini tentu sangat merugikan petani. Bayangkan saat buah sudah sangat lebat akibat serangan hama penyakit tanah tersebut tanaman jadi layu dan mati.
Panen yang ditunggu-tunggu di depan mata justru gagal, sangat menyesakkan sekali bukan?
Maka dari itu, saran saya lakukanlah pengolahan tanah baik dan benar sehingga dapat mencegah atau membunuh hama penyakit merugikan dalam tanah, sehingga tanaman anda aman dari serangan hama penyakit dalam tanah tersebut.