Hama Tanaman Sayur/Hortikultura – Sebagai petani, sobat belajartani.com tentu pernah merasa kesal saat tanaman anda rusak akibat serangan hama. Serangan hama merupakan salah satu faktor penyebab gagal panen.
Tidak sedikit dari petani yang meluapkan kekesalannya dengan mengumpat, bahkan ada yang membiarkan tanamannya tersebut mati karena saking parahnya serangan hama tersebut. Pada akhirnya tak sedikit pula petani yang mengibarkan bendera perang melawan mereka (hama). 😀
Hama didefiniskan sebagai organisme yang keberadaannya tidak diinginkan, organisme yang dianggap merugikan, baik secara fisik maupun ekonomis, tapi secara praktis hama adalah semua jenis hewan yang menyebabkan kerugian dalam produksi pertanian.
Kerugian tersebut disebabkan oleh aktivitas makan hama terhadap bagian tanaman baik itu akar, daun, batang dan buah. Secara hakikat, kita tidak boleh menyalahkan eksistensi (keberadaan) hama sepenuhnya, karena Tuhan sang maha pencipta menciptakan naluri mereka bersamaan dengan eksistensi mereka.
Oleh karena itu kita tak berhak untuk menghapus mereka dari muka bumi ini, karena eksistensi mereka pada hakikatnya sebagai penyeimbang ekosisten dan alam ini. Tugas kita sebagai petani hanyalah melakukan pengendalian terhadap eksistensi mereka.
Eksistensi hama dapat diketahui dengan memperhatikan gejala yang nampak pada tanaman. Pengetahuan tentang deskripsi hama, gejala serangan serta cara penanggulangannya sangat penting untuk diketahui oleh petani dan orang-orang yang berkecimpung di bidang pertanian, agar dapat diambil tindakan pengendalian yang tepat antara lain tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, tepat sasaran dan tepat jenis.
Nah sobat belajartani.com berikut ini hama tanaman sayur/hortikultura yang wajib anda tahu:
1. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat tanah bewarna hitam ke abu-abuan. Menyerang tanaman yang baru pindah tanam dengan cara memakan batang utama tanaman serta titik tumbuhnya. Aktif merusak tanaman pada malam hari.
Agrotis dewasa (sumber gambar: http://www.lepinet.fr/)
- Gejala serangan : Ditandai dengan adanya tanaman muda yang patah pada batang tanamannya atau tangkai daunnya terpotong.
- Pengendalian : Dapat dilakukan secara mekanis, teknis dan kimia. Secara mekanis dilakukan yaitu dengan cara mencari, lalu dikumpulkan kemudian dimatikan. Pengendalian secara teknis yaitu melakukan sanitasi lahan sehingga lahan bebas dari gulma dan bekas tanaman lain yang dijadikan sebagai temapt bertelur. Secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif karbofuran, beta siflutrin, Lamda sihalotrin, deltametrin, imidakloprid, sipermetrin, karbosulfan, dan lain-lain.
- Tanaman inang : jagung, timun, melon, tomat, cabai, kubis, dan kacang panjang.
2. Uret (Holotrichia sp)
Uret merupakan istilah bagi larva kumbang coklat. Uret bewarna putih dengan tubuh melengkung dan kepala putih kemerahan.
- Gejala serangan : Sama halnya dengan ulat tanah, serangan uret ditandai dengan adanya tanaman mudah yang pangkal batangnya terpotong akibat dimakan oleh uret.
- Pengendalian : Pengendalian dilakukan secara kultur teknik dan kimia. Secara kultur teknik yaitu dengan pergiliran tanaman dengan family yang berbeda, atau melakukan pola tumpangsari dengan tanaman beda family. Secara kimia dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif karbofuran, beta siflutrin, Lamda sihalotrin, deltametrin, imidakloprid, sipermetrin, karbosulfan, dan lain-lain.
- Tanaman inang : padi, jagung, tomat dan kentang
3. Kumbang/oteng-oteng (Epilachna sparsa)
Kumbang ini menyerang tanaman pada bagian atas dan bawah daun yaitu dengan cara memakan bagian daun tersebut.
- Gejala serangan : Ditandai dengan daun tanaman yang nampak berlubang-lubang.
- Pengendalian : Pencegahan dan pengendalian secara kimia menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, beta siflutrin, emamektin benzoat, spinoteram, abamektin dan lain-lain.
- Tanaman inang : gambas, pare, semangka, timun, melon, bayam, kacang panjang, kangkung, kentang, dan tomat.
4. Trips (Thrips sp)
Trips merupakan hama yang berperan sebagai vektor penyebaran virus. Berukuran kira-kira 1 mm. Hama trips menyerang bagian bunga dan daun tanaman. Trips dikenal sebagai vektor virus mozaik (penyakit keriting).
- Gejala serangan : Bunga yang terserang tanaman trips akan mengering dan rontok sedangkan jika daun yang diserang makan daun akan kering ke atas, daun menguning menggulung ke atas akibatnya pertumbuhan kerdil. Pada bagian bawah daun bewarna keperak-perakan.
- Pengendalian : Pengendalian secara kimia dengan insektisida berbahan aktif tiametoksam, emamektin, imidakloprid, beta siflutrin, deltametrin, spinoteram, abamektin dan lain-lain.
- Tanaman inang : melon, timun, gambas, kentang, pare, waluh, kacang panjang, cabai, bawang merah, semangka, tomat dan terong.
5. Kutu daun
Ada dua jenis kutu daun yang menyerang tanaman horti yaitu kutu daun persik (Myzus persicae) yang bewarna kuning, kuning kemerahan, dan kutu daun kapas (Aphis gossipy) yang bewarna hijau gelap dan hitam. Berukuran 1-2 mm. Hama ini juga sebagai vektor virus antara lain vektor virus mozaik (penyakit keriting).
fase larva (sumber gambar: https://en.wikipedia.org)
- Gejala serangan : Pucuk daun menjadi keriput, keriting dan menggulung. Pada serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, layu bahkan mati.
- Pengendalian : Pengendalian secara kimia dengan insektisida berbahan aktif tiametoksam, emamektin, imidakloprid, beta siflutrin, deltametrin, spinoteram, abamektin dan lain-lain.
- Tanaman inang : melon, cabai, timun, semangka, pare, gambas, kubis, kentang, dan tomat
Gimana sobat belajartani.com, masih semangat-kah membacanya? Untuk artikel bagian 1 nya sampai disini dulu ya. Kalo masih semangat silahkan lanjut membaca artikel bagian ke-2 10 Hama Tanaman Sayur/Hortikultura yang wajib anda tahu! Bagian 2 (selesai).
Kalo anda sedikit mengantuk boleh lah istirahat sebentar, tapi jangan lupa untuk share ke teman-teman anda yang lain. Sekian terimakasih ^^
Mana kok cuma 5
ada di bagian 2 nya kok gan