Perlakuan Tambahan Atasi Hama Penyakit Dalam Tanah – Ada yang terkadang membuat banyak petani bingung, sobat BT. Kenapa tanaman masih banyak yang layu, padahal dulunya pengolahan tanah yang ia lakukan sudah cukup baik. Termasuk pemberian pupuk dasar kapur pertanian (dolomit) sudah dilakukannya.
Jauh-jauh hari sebelumnya pun, tak lupa ia menjemur lahannya di bawah sinar matahari terik. Dengan harapan hama penyakit yang masih ada di dalam tanah bisa mati.
Bahan organik seperti bekas akar tanaman sebelumnya juga sudah terurai dengan sempurna. Tapi kenyataannya kenapa masih saja layu???
Layu bisa disebabkan karena faktor patogen maupun bukan. Contoh layu bukan karena patogen adalah karena kekeringan atau bahkan kebanjiran.
Baca juga :
- Waspadalah..Gara-gara Ini Tanaman Cabai Anda Layu Perlahan-lahan Lalu Mati…!!
- Hama Penyakit Tanaman (HPT) Yang Menyerang Dari Dalam Tanah
Sedangkan karena patogen dikarenakan adanya hama penyakit tanah yang menyerang pada jaringan perakaran dan pangkal batang tanaman.
Menjawab dari pertanyaan di atas, kenapa masih layu padahal pengolahan tanah sudah dirasa cukup baik. Walaupun sudah di beri kapur atau dilakukan penjemuran, namun tidak ada yang menjamin seratus persen lahan terbebas dari patogen.
Baca juga : Cegah Layu Sejak Dini dengan Pengolahan Tanah yang Baik
Ada semacam perlakuan tambahan yang perlu petani lakukan untuk mencegah dan mengatasi hama penyakit dalam tanah. Perlakuan tambahan yang dilakukan adalah berdasarkan hama penyakit apa yang secara dominan menyerang lahan pertanian anda.
#1. Penyakit Akar Gada
Disebabkan oleh serangan jamur Plasmodiophora brassicae. Perlakuan tambahan yang bisa dilakukan antara lain perlakuan pestisida fumigan Basamid GR dicampurkan saat olah tanah berlangsung, serta aplikasi fungisida berbahan aktif benomil, difenokonazol, klorotalonil, dan azoxistrobin yakni dengan pengocoran pada lubang tanam pada usia 14 hst, 42 hst dan 63 hst, dosisnya 2-3 gram/liter air.
#2. Penyakit Layu Bakteri
Disebabkan oleh serangan bakteri Ralstonia solanacearum, perlakuan tambahan yang perlu dilakukan yaitu aplikasi bakterisida bahan aktif oksi-tetrasiklin dosis 1ml/liter, dikocorkan pada lubang tanam 200-250 ml/lubang tanam, 1 hari sebelum tanam.
#3. Penyakit Layu Jamur
Disebabkan oleh serangan jamur Fusarium sp, perlakuan tambahan yaitu aplikasi fungisida berbahan aktif benomil dosis 2 gram/liter, dikocorkan 200-250 ml per lubang tanam, sehari sebelum penanaman.
#4. Hama Uret dan Orong-Orong
Perlakuan tambahan yaitu aplikasi insektisida berbahan aktif fipronil dosis 1-1,5 gram/lubang tanam, diberikan seminggu sebelum tanam.
#5. Hama Trips
Perlakuan tambahan yaitu aplikasi insektisida berbahan aktif abamektin dosis 0,5-1,0 ml per liter, dikocorkan 200-250 ml per lubang tanam, diberikan seminggu sebelum tanam.
Baca juga : Mengenal Siklus Hidup Hama Trips [Petani Cabai Masuk…!]
Hal ini untuk mengatasi hama trip yang berada pada fase pupa yang sebagian besar spesies trips menjatuhkan ke tanah.