Kunci Hidup Bahagia – Hallo sobat BT, apa kabar hari ini? Jangan lupa bahagia ya? Kali ini kita bahas soal kunci hidup bahagia. Nah setiap orang termasuk kita para petani juga berhak hidup bahagia, ya bahagia lahir maupun batin.
Tuhan sungguh maha adil menciptakan keseimbangan di dunia ini. Tak hanya menciptakan kebahagian tapi juga menciptakan kesedihan di saat yang sama. Oleh karena itu pada hari ini (pertengahan bulan juli 2019), ada petani cabai yang bahagia karena harga cabai sekarang sedang mahal-mahalnya.
Tentu ada tetangganya yang sedang tidak tanam cabai hanya merasakan kesedihan karena saat harga cabai mahal seperti saat ini dia hanya menjadi penonton saja.
Saat tanaman cabainya sedang bagus-bagusnya eh harganya anjlok. hiks
Baca juga : Dilema Petani Cabai Saat Harga Cabai Anjlok
Di saat dia tidak punya tanaman cabai, tetangganya yang resek dan dibencinya itu justru lagi panen uang haha. Sungguh menyebalkan bukan? Adakah yang mengalami seperti ini ? hehe…
Tapi….. Andai petani yang saat ini sedang dalam posisi terpuruk (rugi, terjerat hutang dan lain-lain) itu tahu kunci hidup bahagia tentu ia nothing to lose, EGP (emang gue pikiran), atau bodo amat ama urusan tetangganya itu.
Tetangganya mau beli mobil baru, beli tanah, bangun rumah, itu hak-hak dia, suka-suka dia aja. Gada hak buat kita ngiri kan, itu udah rejekinya dia…! Betul….?!
Kunci hidup bahagia. Cara Sederhana Hidup Bahagia…!
Nah sobat BT, banyak orang bilang bahwa kebahagian yang sesungguhnya itu ada dalam hati. Bukan yang terlihat/lahir dan dalam bentuk fisik seperti punya banyak uang dan harta.
Buktinya banyak orang kaya tapi hidupnya tak benar-benar bahagia, punya istri cantik tapi suka bikin sakit hati. Punya anak pintar tapi suka bikin malu keluarga. Seolah-olah dalam keluarganya itu tidak ada keberkahan. Kebahagian yang ia dapatkan pun seolah terasa semu.
Kunci hidup bahagia itu sebenarnya simpel kalo kita mau tanamkan dalam pikiran dan hati kita masing-masing. Ada beberapa kunci bahagia, agar tak hanya bahagia lahir namun juga bahagia batin, yaitu mendapatkan keberkahan dan ketenangan.
#1. Sering melihat ke bawah, dan jangan sering melihat ke atas
Melihat ke bawah itu bukan melihat ke tanah, maksutnya melihat orang yang lebih susah dari kita. Sering melihat orang lebih susah itu bisa menambah rasa syukur dalam diri kita sehingga kita tidak berkeluh kesah keadaan dan kondisi yang kita alami saat ini.
Intinya masih banyak orang yang jauh lebih tidak beruntung hidupnya daripada kita. Biasanya orang yang seperti ini hidupnya jauh lebih bahagia dan lapang dada. Sebaliknya, kalo sering melihat ke atas, maka hidup kita akan selalu penuh tekanan.
Hiduplah sesuai kemampuan, bukan menuruti keinginan dan gaya hidup yang tak pernah ada habisnya. Kaloupun kita berlebihan bukankah banyak orang lain (yang lebih susah), yang jauh lebih membutuhkan uluran tangan kita. Setuju….??
#2. Bahagia melihat orang lain sukses, atau sebaliknya sedih melihat orang lain sedih
Kunci bahagia yang lain adalah dengan menjernihkan hati. Contoh kongkretnya begini, kita menjadi senang dan bahagia saat melihat orang lain, tetangga kita sukses atau senang. Sebaliknya kita merasakan kesedihan jika tetangga atau orang lain mengalami musibah.
Kita tidak perlu nyinyir dengan kehidupan orang lain. Orang lain beli mobil biarin aja. Apa urusan kita. Jangan lantas kita menjadi iri dan dengki, iri lah pada usaha yang telah dia lakukan. Dia bisa kenapa kita tidak.
Pokoknya kalo orang lain senang kita jangan sebel atau kesal. Jika kita justru sebel saat orang lain senang atau sebaliknya, berarti hati kita kotor. Sedangkan hati yang kotor sungguh tak akan mendapatkan sedikitpun kebahagiaan batin. Trust me it work..!
#3. Pahami bahwa manusia hanya bisa berusaha, tapi Allah Maha Berkehendak
Ya, manusia diwajibkan untuk berusaha dalam mendapatkan apa yang dia inginkan. Kadang berhasil, adakalanya gagal. Kebanyakan orang yang gagal merasa putus asa, putus harap, tak sedikit yang akhirnya stress atau mengalami gangguan jiwa.
Hal tersebut tak akan terjadi jika kita sadar bahwa segigih apapun usaha kita, ada Allah yang maha berkehendak. Hendaknya kita bertawakkal (pasrah atas kehendaknya). Suka cita menjalani peran/amanah yang diberikan Allah kepadanya. Jadi apapun kita (petani, pedagang dan lain-lain).
Namun sedikit manusia yang berpikir positif mengapa Allah tak mengabulkan keinginannya. Sesungguhnya Allah sangat sayang pada hambanya, bisa jadi jika Allah mengabulkan keinginannya itu maka manusia bisa menjadi lalai dan sombong.
#4. Bersyukur saat menerima dan ikhlas saat melepaskan
Bersyukur dan ikhlas masih tetap menjadi salah satu kunci hidup bahagia. Bersyukurlah saat anda mendapatkan rejeki atau nikmat, sebaliknya ikhlaslah saat anda melepaskan nikmat itu. Ikhlaslah dalam menjalani kehidupan ini, walaupun banyak sekali tantangan.
Contoh kongkretnya banyak sekali, misal saat harga cabai mahal, tetaplah bersyukur dan ikhlas dengan kenyataan tersebut. Begitupun sebaliknya saat harga cabai anjlok.
Hakikatnya, kebahagiaan dan cobaan itu datangnya dari Allah semata. Sesungguhnya Allah akan menambah nikmat bagi hambanya yang bersyukur, sebaliknya ancaman Allah bagi hambanya yang kufur nikmat.
#5. Pahami hakikat kita milik siapa, dan akan kembali kepada siapa
“Sesungguhnya kita milik Allah, dan sesungguhnya kita akan kembali menghadap kepadanya (mati lalu menanti untuk dihisap di hari kiamat nanti)”, kira-kira begitulah arti daripada QS. Ibrahim [14] ayat 7.
Jika kita sudah sadar bahwa segala sesuatu disini adalah milik Allah yang dititipkan kepada kita untuk sementara, maka kita akan ikhlas saat Allah memintanya kembali kepada kita. Namanya juga barang titipan..hehe
Milik kita yang sesungguhnya adalah harta yang kita sedekahkan, ilmu yang kita amalkan/sebarkan serta doa anak-anak dan keturunan kita.
Baca juga : Inilah Hal-hal Positif Yang Anda Dapatkan Saat Jadi Petani
Well, sobat BT, itulah 5 Kunci Hidup Bahagia [Cara Sederhana Hidup Bahagia] versi belajartani.com. Di bagian penutup ini saya ingin menyampaikan kesimpulan bahwa pertama, kebahagiaan itu ada dalam hati. Selalu bersihkan hati kita, dan jangan lukai hati kita dengan cara melukai hati orang lain.
Kedua, kebahagiaan itu tidak bisa dibeli dibeli karena tidak ada tokonya, sehingga harus kita diciptakan di dalam hati kita masing-masing. Ketiga, apapun yang Allah beri, terserah bagaimana kita menyikapinya, bersyukur atau berkeluh kesah.
Terakhir, kebahagiaan itu perlu dibagikan. Kalo anda sedang bahagia membaca artikel ini, jangan lupa membagikan kebahagiaan anda salah satunya dengan membagikan postingan atau artikel ini kepada saudara, sahabat atau teman anda yang lain. Sekian terimakasih^^
