Cara Pemupukan Tanaman – Setiap tanaman membutuhkan unsur hara atau nutrisi untuk dapat tumbuh dengan baik. Tanpa adanya ketersediaan nutrisi yang cukup, pertumbuhan tanaman akan lambat atau bahkan gagal tumbuh.
Jika petani menanam di media tanah, maka tanaman akan menyerap unsur hara yang telah tersedia di dalam tanah.
Lama kelamaan unsur hara yang terserap tersebut tentu saja akan habis. Terkadang, unsur hara di lahan habis bisa juga karena tercuci baik oleh banjir atau erosi.
Jadi, itulah tujuan dari pemupukan yakni menyediakan unsur hara yang telah hilang tadi. Maka, para petani perlu mengetahui cara pemupukan tanaman secara tepat atau benar. Yuk kita simak uraian berikut.
Mengukur kadar unsur hara dalam tanah
Sebelum melakukan pemupukan sebaiknya petani mengetahui histori lahan. Apakah lahan tersebut subur. Unsur hara apa saja yang kurang di lahan itu.
Mengukurnya bisa dengan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK). Dari pengukuran tersebut maka akan diketahui apakah unsur hara makronya tersedia atau tidak.
Tersedia atau tidaknya unsur hara setelah dilakukan pengujian, menjadi dasar petani untuk menambahkan pupuk yang sesuai, sehingga pemupukan berjalan secara efektif dan efisien.
Misal, setelah diukur ternyata kandungan unsur hara kaliumnya kurang. Maka saat pemupukan cukup diberi tambahan pupuk yang mengandung unsur hara kalium, seperti ZK, KNO3 dan lain-lain.
Jadi perlu diingat bahwa pupuk yang ditambahkan adalah pupuk yang kurang tersedia di dalam tanah.
Dengan cara tersebut maka kebutuhan N,P, dan K tanaman terepenuhi cukup dan seimbang, dan tidak perlu berlebihan.
Karena jika berlebihan bisa berdampak kurang baik juga pada tanaman. Selain pada tanaman juga berdampak pada dompet anda bukan?
Melakukan pemupukan secara tepat
Dalam melakukan pemupukan sobat bisa menggunakan pedoman 5 Tepat (5T) antara lain tepat sasaran, tepat jenis, waktu, cara dan tepat dosis.
1. Tepat jenis : jenis pupuk banyak sekali. Ada pupuk akar, ada juga pupuk daun. Jenis pupuk akan mempengaruhi jenis sasaran, waktu serta cara aplikasinya. Misal pupuk akar, SP36 adalah jenis pupuk fosfat, diberikan untuk penyediaan unsur P (fosfor), bisa dalam bentuk pupuk dasaran atau susulan, bisa ditugal atau dikocorkan.
2. Tepat sasaran : tepat sasaran maksutnya pupuk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tanaman kurang nitrogen maka diberikan pupuk nitrat atau ammonium. Kita bisa tahu tanaman kurang unsur nitrogen bisa dilihat dari gejalanya, dari daun, batang atau buahnya.
3. Tepat waktu : kapan waktu pemupukan yang tepat? Hampir semua petani mungkin tahu bahwa, untuk unsur N lebih banyak dibutuhkan saat fase vegetative, sementara unsur P dan K lebih banyak dibutuhkan saat fase generative. Tapi tetap harus diingat bahwa ketiga unsur N, P dan K tetap dibutuhkan pada semua fase pertumbuhan.
4. Tepat cara : cara pemupukan banyak. Ada yang disemprotkan sebagai pupuk daun. Ada yang dikocorkan ada juga yang ditugal. Tergantung jenis pupuknya, misal pupuk daun selain disemprotkan pupuk daun juga bisa dikocorkan. Sementara pupuk akar, tentu saja tidak bisa disemprotkan ke daun tanaman.
5. Tepat dosis : dosis yang digunakan untuk pemupukan sebaiknya sesuai dengan yang disarankan. Tiap jenis tanaman mungkin akan berbeda dosis pupuknya. Jangan sampai over dosis. Karena jika berlebihan bisa menimbulkan efek yang kurang baik juga. Misal jika berlebihan N, tanaman akan terlalu subur namun rentan roboh dan terserang penyakit.