Permasalahan Petani Semangka – Dusun Dewan merupakan dusun terpencil dikelilingi sawah yang terletak di Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. Walaupun dikelilingi dengan sawah, masyarakat di sini nampak sejahtera.
Dusun ini terkenal dengan pertaniannya, khususnya komoditas buah semangka. Setiap musim kemarau mayoritas petani di Dusun Dewan menanam tanaman yang memiliki rasa buah yang manis dan segar ini.
Semangka menjadi ikon atau ciri khas tersendiri dari dusun ini. Banyak jenis semangka yang dikembangkan atau dibudidayakan petani.
Berbagai jenis tanaman semangka ditanam disini, dari segi warna ada yang bewarna merah dab kuning. Dari segi bentuknya ada yang bulat ataupun lonjong (dikenal dengan semangka inul), baik berbiji atau tanpa biji.
Dalam bertani, petani semangka di dusun ini tidak terlepas dari problem atau permasalahan. Permasalahan yang dihadapi petani bisa dari 2 hal yaitu berasal dari diri petani (internal) dan dari luar petani (eksternal).
Apa aja permasalahan yang dihadapi petani semangka khususnya petani semangka di Dusun Dewan, Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun? Yuk simak liputannya sob, sapa tau kamu punya masalah yang sama.
Masalah yang berasal dari diri petani (internal)
#1. Keterbatasan modal untuk menanam dan pemasaran.
Keterbatasan modal merupakan salah satu permasalahan yang krusial bagi petani karena tanpa modal petani tidak akan bisa menanam dan merawat tanamannya secara maksimal dan optimal.
#2. Pemasaran atau penjualan hasil pertanian
Pemasaran atau penjualan hasil pertanian juga menjadi masalah tersendiri bagi petani di dusun ini. Terkadang petani bisa menghasilkan buah yang berkualitas bagus namun terkendala dalam pemasaran buahnya, pedagang yang membeli buahnya pun berusaha membelinya dengan harga yang rendah.
Pedagang yang membeli semangka kadang tidak langsung kes atau tunai dalam membeli, masih menunggu hasil dari penjualannya. Petani yang panen di akhir waktu mengalami masalah sulit menjual, jika bisa terjual pun harganya lebih rendah dari harga sebelumnya.
Masalah yang berasal dari luar petani (eksternal)
#1. Benih yang dimiliki petani terkadang memiliki kualitas yang tidak bagus. Hal tersebut nampak dari daya tumbuh yang kurang baik maupun keseragaman buahnya.
#2. Hama yang dihadapi petani dalam menanam semangka sangat banyak. Di awal penanamannya sudah ada hama oteng-oteng, yaitu hewan yang memakan daun semangka ketika masih berdaun satu sampai lima.
Ada juga Trips, merupakan serangga kecil yang menyerang pada pucuk tanaman semangka yang mengakibatkan daun semangka keriting dan buah semangka tidak bisa besar secara maksimal.
#3. Cuaca pun dalam menanam semangka sangat berpengaruh. Ketika cuaca panas, hama dalam semangka mudah berkembang biak, ketika intensitas hujan tinggi tanaman juga rawan busuk akibat serangan jamur.
#4. Sulitnya mencari tenaga kerja, ketika mengolah lahan untuk menanam semangka, petani kesulitan mencari tenaga kerja untuk mengolah tanahnya akibatnya para pekerja di dusun Dewan banyak yang mengolah lahannya sendiri.
#5. Tanaman layu juga menjadi masalah petani di dusun ini, layu pada tanaman semangka mangakibatkan proses pertumbuhan pada tanaman semangka terhambat dan mengakibatkan buah semangka rasanya tidak manis.
#6. Hal lain yang menjadi masalah yaitu tidak sempurnanya bentuk buah semangka atau benjo mengakibatkan jatuhnya harga semangka.
Walaupun permasalahan petani semangka di dusun Dewan itu cukup kompleks, nyatanya tidak mengurangi semangat para petani untuk mengembangkan tanaman semangka.
Setiap tahunnya para petani tetap setia menanam semangka walaupun hasilnya kadang tak sesuai harapan. Petani disini sangat sungguh-sungguh dalam merawat tanamannya.
Setiap hari selalu menengok dan merawat tanamannya. Berangkat dari pukul 05.30 sampai 11.00 dan berangkat lagi pukul 14.00 sampai 17.00.
Baca juga : Rahasia Sukses Menanam (Budidaya) Semangka (Watermelon) Agar Berbuah Besar Hasil Maksimal
Setiap panen raya jiwa gotong royong antar petani di dusun Dewan masih terjaga sampai sekarang. Tanpa pamrih. Para petani berprinsip guyup rukun agawe santosa (kerukunan membawa kesentausaan).
Penulis : Bayu Bintoro, Mahasiswa yang peduli pertanian Indonesia
Editor : Admin BelajarTani.com