Inilah Sweeper Robot Pemanen Paprika Berteknologi AI Pertama Di Dunia

Sweeper Robot Pemanen Paprika – Hallo sobat BT, jumpa lagi dengan tulisan terbaru blog belajartani.com. Kali ini kita akan share artikel yang menarik mengenai Sweeper, robot pemanen paprika berteknologikan AI.

Di era pertanian 4.0 seperti saat ini, teknologi pertanian sudah semakin maju. Berbagai jenis teknologi terkini/terbaru bermunculan.

Teknologi yang diharapkan bisa membawa sektor pertanian menuju ke level yang berbeda, yakni ke industri pertanian.

Teknologi terbaru yang dimaksud adalah peralatan dan mesin berbasis AI, yang bisa membantu kegiatan pertanian mulai dari pra tanam sampai panen.

Sweeper, yang akan kita bahas adalah robot pemanen paprika yang bekerja dengan berbagai jenis teknologi terkini antara lain teknologi AI, teknologi sensor dan lain-lain.

Berbicara tentang robot pemanen (harvester robot), kita tentu tidak asing lagi. Sebelumnya kita pernah membahas Agrobot yaitu robot pemanen strawberry.

Namun, ada juga Green Machinary Robot yang bisa memanen kapas secara otonom. Tapi lain kali kita buat artikelnya ya. Sekarang kita balik lagi ke si Sweeper.

Awal mula terciptanya Sweeper

Seperti yang kita semua tahu, bahwa tenaga kerja di sektor pertanian banyak mengalami penurunan. Ini terjadi di seluruh dunia termasuk di Eropa.

Rekomendasi :  Kunci Utama Agar Buah Melon Besar Dan Berkualitas Tinggi

Di sisi lain, pertanian di sana (khususnya dalam rumah kaca komersial), membutuhkan tenaga kerja terampil yang bisa bekerja dalam kondisi rumah kaca yang keras.

Solusinya adalah, dengan penggunaan teknologi robot pertanian yang sanggup mengerjakan pekerjaan secara berulang-ulang, pada kondisi apapun. Maka dari itu, pada tahun 2015 secara resmi dimulailah projek Sweeper.

Sweeper, robot pemanen paprika berteknologikan AI. Sumber gambar: sweeper-robot.eu

Dikutip dari laman resmi Wageningen University (wur.nl), Sweeper merupakan kerjasama berbagai universitas antara lain Wageningen University & Research di Belanda (koordinator), Universitas Umea di Swedia, dan lain-lain.

Demo pertama Sweeper yakni pada tanggal 4 Juli 2018 diadakan di rumah kaca komersial salah satu mitra dalam proyek penelitian internasional ini, yaitu De Tuindershoek di IJsselmuiden, Belanda.

Dari laman sweeper-robot.eu, dikatakan bahwa projek yang telah menghabiskan dana 4 Juta Euro itu, telah selesai pada tanggal 31 Desember 2018, sehingga terciptalah prototipe Sweeper.

Teknologi-teknologi yang disematkan pada sweeper

Sebagaimana robot pemenan strawberry Agrobot, sweeper menggunakan berbagai jenis teknologi modern untuk menjalankan misinya.

  • Teknologi robotic – berupa lengan robot yang dirancang khusus untuk menggerakkan tiny saw atau pisang pemotong
  • Teknologi sensor kamera – berupa RGB?D camera, untuk mengidentifikasi warna kuning sebagai warna matang pada buah paprika, warna merah masih belum di tes
    Sweeper, pemanen paprika otomatis. Sumber gambar: cnbc.com
  • Teknologi prosessor – berupa unit komputer prosessor canggih dengan unit pemrosesan grafis (high?end computer with graphics processing unit)
  • Teknologi Artificial Intellegence (AI) – berupa pengontrol logika yang dapat diprogram (programmable logic controllers)

Kesemua jenis teknologi di atas, diinstalasi pada badan robot yang bekerja secara otonom. Bergerak di jalur atau sirkuit berupa rel pipa yang telah di buat sebelumnya.

Rekomendasi :  10 Teknologi Irigasi Yang Digunakan Di Seluruh Dunia

Cara kerja robot Sweeper pemanen paprika

Sebagai perangkat otonom, autonomous robot, Sweeper hanya bekerja di dalam rumah kaca modern yang di dalam nya sudah disiapkan jalur bagi si Sweeper untuk jalan-jalan.

Penampakan lahan paprika dengan sistem tanam single row. Sumber gambar: seedquest.com

Menurut laman resmi-nya, Sweeper robot pemanen paprika dirancang hanya untuk sistem tanam baris tunggal (single row), dengan buah-buahan yang tidak bergerombol.

Sweeper beroperasi secara keseluruhan berdasarkan algoritma yang sudah dibuat untuk mendeteksi dan mencari letak buah paprika matang untuk dipetik.

Perangkat kamera dan lampu led, berguna untuk mengenali warna, dan mengidentifikasi apakah buah paprika matang atau belum.

Penampakan sweeper dari belakang. Sumber gambar: wur.nl

Jika dia menemukan buah yang matang, selanjutnya dia menggunakan pisau tajam untuk memotong tangkainya untuk kemudian diletakkan pada wadah kecil dengan lembut agar buah tidak mengalami memar. Begitu seterusnya sampai buah yang matang habis dipanen.

Sweeper membutuhkan waktu 12 detik untuk mengidentifikasi hingga mengeksekusi satu buah paprika, dengan tingkat akurasi sebesar 95% dalam memetik buah yang matang.

Penutup

Sweeper, sang robot pemanen paprika, berdasarkan desain dan penyematan teknologi canggihnya, tentu akan berguna di era pertanian modern yang mengedepankan efisiensi dan efektivitas.

Rekomendasi :  Teknologi Pertanian Modern, Jawaban untuk Krisis Pangan Dunia

Sweeper hadir menawarkan berbagai kelebihan di tengah susahnya mendapatkan tenaga kerja trampil di sektor pertanian. Setidaknya berikut ini kelebihan dari Sweeper.

  • Mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja pada greenhouse paprika skala besar, khususnya di Eropa yang merupakan produsen paprika dunia.
  • Menghemat waktu karena bisa bekerja berjam-jam tanpa lelah, sepanjang musim.
  • Bisa mengcover luas greenhouse 1 hektar

Walaupun memiliki kelebihan dalam operasional panen paprika, ternyata Sweeper juga masih memiliki banyak kelemahan antara lain (selengkapnya bisa dilihat di web resmi-nya).

  • Biaya investasinya mahal karena harga sebuah robot Sweeper (info dari situs resminya) yaitu berkisar 75.000 – 100.000 Euro (sekitar 1,2 – 1,6 Milyar Rupiah, 1 Euro = 16.900 Rupiah).
  • Sweeper tidak bekerja dengan baik jika ada gangguan gambar, misal buah tertutupi daun. Maka Sweeper akan mencari buah lain yang terjangkau penglihatan kamera.
  • Pisau pemotong pada lengan robot tidak bisa menjangkau tangkai buah yang letaknya jauh.

    Sweeper memanen buah paprika matang. Sumber gambar: wur.nl

Lebih lanjut dikutip dari situs resminya (berbahasa Inggris), ternyata projek Sweeper masih menunggu untuk pengembangan lebih lanjut, khususnya dalam skala komersial.

Saya yakin peneliti Sweeper masih akan terus memperbaiki kinerja robot tersebut agar bisa bekerja jauh lebih cepat. Sehingga dapat mencapai tingkat keberhasilan panen yang jauh lebih baik lagi.

Ngomong-ngomong, kapan ya Indonesia dan lembaga pertaniannya bisa menciptakan robot seperti Sweeper ini ?

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *