Agrobot, Robot Pemanen Strawberry – Pekerjaan atau aktivitas panen pada pertanian konvensional adalah salah satu pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena umumnya panen masih dilakukan dengan cara petik manual termasuk panen strawberry.
Tak hanya biaya tinggi, cara manual menghabiskan waktu yang jauh lebih lama. Oleh karena itu, kondisi ini memaksa peneliti untuk menemukan teknologi panen buah secara mudah dan cepat. Sebagaimana halnya di sebuah manufaktur atau pabrik, proses produksi barang sudah dilakukan dengan otomatisasi mesin.
Di era Pertanian 4.0, impian itu menjadi kenyataan, karena sudah ditemukan cara panen strawberry secara otomatis dengan cara memanfaatkan teknologi sensor. Apa itu teknologi sensor? Mari kita bahas dulu pengertiannya.
Teknologi sensor adalah perangkat alat yang dapat merasakan sesuatu (misal sensor suhu, sensor warna, sensor cahaya, sensor suara dan lain-lain) tanpa bersentuh langsung dengan objek.
Teknologi sensor berguna mengumpulkan data yang ada di lahan mengenai kondisi tanaman, melalui perangkat sensor yang kemudian diintegrasikan dengan perangkat lain yaitu mesin pertanian (traktor, robot pertanian), drone atau pesawat terbang.
Aktivitas panen menggunakan teknologi sensor sebagai salah satu contoh sudah diterapkan di sentra produksi strawberry di Spanyol.
Nah, panen strawberry disana dilakukan dengan Robot Pemanen Otomatis (automatic harvester machine) bernama AGROBOT. Hebatnya meski panen menggunakan mesin, buah strawberry yang dipanen tak ada satupun yang mengalami memar atau rusak.
Seperti yang kita ketahui, buah strawberry yang masak sangat mudah mengalami busuk terlebih ia mengalami memar. Tentu saja buah strawberry yang busuk tadi tak akan bisa dijual ke pasar atau supermarket.
Sebagai gambaran berikut ini beberapa jenis teknologi sensor yang disematkan pada robot pemanen strawberry otomatis bernama Agrobot tersebut.
1.Teknologi sensor kamera
Terletak pada setiap ujung lengan robot, memastikan hanya buah yang bewarna merah (matang) saja yang dipotong.
2.Teknologi sensor induktif
Terletak pada setiap ujung lengan robot, mengirim perintah untuk memotong buah yang matang, dengan pisau tipis dan tajam yang berada pada tiap lengan robot.
3.Teknologi sensor ultrasonik
Terletak pada roda kendaraan yang berguna untuk mendeteksi secara terus-menerus jarak aman roda dengan bedengan tanaman, juga jarak aman lengan robot dengan tanah, dan memastikan kendaran tetap berada di jalurnya. Agar tetap pada jalur, sensor ultrasonik mengirim signal ke sistem kemudi otomatis agar tetap mengatur posisi roda kendaraan pada jalur yang aman.
Mekanisme kerja robot pemanen otomatis pada strawberry
Saat mesin hidup dan roda mulai berjalan, maka sensor kamera mulai menganalisis satu persatu buah strawberry, bagaimana bentuk dan warnanya, mana yang layak dipanen.
Kemudian sensor induktif yang terletak pada tiap ujung lengan robot, mengirim perintah agar pisau pemotong memotong tangkai buah strawberry yang matang.
Buah strawberry yang jatuh kemudian ditangkap oleh keranjang kecil yang dilapisi gulungan karet, kemudian diarahkan ke ban berjalan untuk kemudian masuk ke area pengemasan (packaging).
Lalu disinilah peran operator (1 orang) yang kemudian mengemas buah strawberry ke dalam baki. Begitulah seterusnya hingga buah strawberry yang matang terpanen semua.
Namun, ada juga seri Agrobot yang tidak menggunakan operator. Jadi, strawberry yang telah dipetik itu kemudian langsung dimasukkan ke kotak box panen dengan lembut tanpa membuat strawberry memar/rusak.
Nah sobat tani Indonesia, gimana menurut anda teknologi sensor dan robot pada mesin pemanen otomatis di atas? Keren sekali bukan?
Yap, penggunaan teknologi canggih pada kegiatan pertanian lambat laun akan mengikis image atau kesan bahwa pertanian itu identik dengan kotor dan kumuh.
Dengan penerapan teknologi canggih pertanian justru akan nampak keren dan asyik. Bukan tidak mungkin di masa yang akan datang akan banyak generasi muda yang tertarik terjun pada sektor ini.
Baca juga : Mengenal Teknologi-teknologi Canggih Di Era Pertanian 4.0
Ngomong-ngomong, teknologi sensor dan robot pada mesin pemanen strawberry otomatis di atas apa sudah ada yang pakai di Indonesia ya?