Mari Mengenal Berbagai Macam Tipe-Tipe Greenhouse

Tipe-tipe Greenhouse – Greenhouse atau rumah tanaman, adalah salah satu jenis teknologi dalam budidaya tanaman yang membantu tanaman tumbuh optimal, mudah perawatannya serta mengurangi dampak minimal bagi lingkungan (karena meminimalisir penggunaan pestisida kimia).

Saat ini greenhouse bukanlah barang baru bagi kebanyakan petani, terutama petani hortikultura. Dengan menanam di greenhouse, petani bisa menanam di segala musim, baik itu musim kemarau maupun musim hujan seperti saat ini.

Ya bagi anda yang ingin menanam di sepanjang tahun, dengan sedikit resiko hama dan penyakit ya menggunakan teknologi greenhouse ini. Nah, greenhouse berdasarkan tingkatan teknologinya dibagi menjadi 3 macam tipe greenhouse.

Mengutip dari papers Nursery & Garden Industry Australia (2005), macam-macam jenis atau tipe-tipe greenhouse berdasarkan tingkatan teknologinya adalah sebagai berikut :

Tipe-tipe greenhouse#1. Low technology greenhouse (rumah kaca teknologi rendah)

Greenhouse teknologi rendah yakni greenhouse dengan rencana biaya murah dengan sedikit atau tanpa otomatisasi. Menggunakan plastik tunggal, tidak memiliki dinding vertikal (tiang samping atau tiang tengah) serta tinggi bangunan secara umum tak kurang dari 3 meter.

Rekomendasi :  Mengenal Singkat Kitab Al-Filaha, Sumbangan Besar Dunia Islam untuk Pertanian Dunia

Contoh dari teknologi Greenhouse teknologi rendah adalah tunnel house atau rumah terowongan. Rumah terowongan mempunyai kontrol minimal terhadap pertumbuhan tanman, maupun pengendalian hama penyakit (pest and disease control) sehingga pengendaliannya lebih sering menggunakan aplikasi pestisida.

#2. Medium technology greenhouse (rumah kaca teknologi menengah)

Greenhouse teknologi menengah dibandingkan greenhouseteknologi rendah memiliki perbedaan dari segi biaya dan ketinggian. Paling tidak greenhouse teknologi menengah memiliki ketinggian dinding vertikal 3-4 meter  dan tiang tengah 5,5 meter.

Greenhouse teknologi menengah dari segi biaya lebih mahal karena biaya material yang jauh lebih mahal. Untuk otomatisasinya sudah ada seperti sistem fertigasi otomatis (dengan timer). Penggunaan plastik bisa tunggal atau ganda, yang penting penggunaan pestisida kimia bisa diminimalisir.

#3. High technology greenhouse (rumah kaca teknologi tinggi)

Greenhouse teknologi tinggi setidaknya memiliki tinggi dinding atau tiang samping 4 meter, maksimal 8 meter. Memiliki pertukaran udara aktif berupa ventilasi pada atap maupun dinding sampingnya.

Biasanya memakai plastik ganda untuk atapnya. Untuk kontrol tanaman sudah sepenuhnya otomatis, pengairan, pemupukan, serta sensor lain terutama saat suhu tidak stabil. Selain itu, manajemen hama penyakitnya sudah canggih, sehingga produktivitas bisa meningkat jauh lebih besar.

Rekomendasi :  Mengenal Tanaman Vetiver, Si Ahlinya Penahan Longsor

Baca juga : Teknologi Pertanian Modern, Jawaban untuk Krisis Pangan Dunia

Tipe-tipe greenhouseTipe-tipe Greenhouse Berdasarkan Struktur atau Model-nya

Bentuk, struktur atau model dari greenhouse berpengaruh terhadap antara lain jumlah tranmisi cahaya, jumlahventilasi alami, ruang internal yang bisa digunakan, efisien tidaknya penggunaan material.

GABLE (ATAP PELANA)

Berbentuk atap pelana, sangat efektif untuk ventilasi alami dan memungkinkan transmisi cahaya yang baik.

SKILLION (ATAP SKILIUN)

Atap datar dari desain skillion mentransmisikan jumlah cahaya paling sedikit di atas satu tahun saja. Ini karena lebih banyak cahaya terpantul ketika matahari di langit rendah. Ventilasi pasif harus ditempatkan pada titik tertinggi diarahkan untuk menghilangkan panas secara alami.

SAWTOOTH (GIGI GERGAJI)

Desain gigi gergaji menyediakan ventilasi alami udara panas yang efektif. Namun, tingkat cahaya bisa lebih rendah karena tambahan struktur di atas tanaman. Dinding vertikal dari desain atap pelana, skillion dan gigi gergaji memaksimalkan ruang internal yang bisa digunakan.

TUNNEL/IGLOO (RUMAH TEROWONGAN)

Desain atap melengkung yang paling umum adalah tunnel house (rumah terowongan). Struktur ini bukanlah pilihan terbaik untuk produksi tanaman karena strukturnya yang memiliki ketinggian rendah membatasi volume udara internal, oleh karena itu mengurangi kemampuan untuk mengelola lingkungan di dalam greenhouse. Namun Desain atap melengkung menawarkan transmisi cahaya tahunan terbaik.

Rekomendasi :  3 Jenis Cara/Metode Irigasi Yang Sering Digunakan Petani [Menurut FAO]

FLAT ARCH (LENGKUNGAN DATAR) DAN RAISED DOME (KUBAH DITINGGIKAN)

Bentuk lengkungan datar dan kubah yang ditinggikan adalah desain superior daripada model tunnel (rumah terowongan). Dengan adanya dinding vertikal memungkinkan peningkatan sirkulasi udara di sekitar tanaman, strukturnya yang lebih tinggi daripada model tunnel menyediakan kemampuan yang lebih besar untuk memanipulasi lingkungan iklim dalam greenhouse.

MULTISPAN/MULTI GABLE (ATAP PELANA)

Multispans membuat penggunaan bahan baku lebih efisien dan lebih hemat energi. Namun model multispans berpotensi terjadinya overheating (suhu terlalu panas) sehingga diperlukan ventilasi aktif pada atap, atau dengan kipas sirkulasi yang memastikan terjadinya gerakan udara.

Kemampuan untuk memanipulasi kondisi iklim dalam greenhouse secara langsung terkait dengan volume udara di dalamnya. Semakin besar volume udara di atas tanaman, semakin besar kapasitasnya untuk memanipulasi kondisi iklim.

Baca juga : 12 Cara Mengurangi Penggunaan Pestisida Kimia

Hasilnya, lebih tinggi struktur atau model greenhouse lebih disukai meskipun biaya meningkat. Namun, efisiensi energi pada struktur yang lebih tinggi ini dapat diperoleh dengan menggunakan layar termal internal (internal thermal screens).

Share, jika konten ini bermanfaat !

Artikel Terkait

About the Author: Insan Cita

Insan Cita, founder & owner BelajarTani.com - Alumnus FP - Bekerja di agriculture corp - Hobi ngeblog & berkebun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *