Proses Terbentuknya Harga Komoditas Pertanian – Bagaimana sih proses terbentuknya harga komoditas pertanian ? Komoditas artinya barang dagangan. Komoditas pertanian berarti barang dagangan berupa hasil panen produk pertanian.
Komoditas pertanian sebagamana kita ketahui sifatnya mudah rusak dan harganya fluktuatif (naik turun). Contoh komoditas pertanian yang fluktuatif harganya antara lain cabai, tomat, timun, semangka, bawang merah dan lain sebagainya.
Perubahan harga komoditas pertanian sangatlah cepat. Tidak perlu menunggu hitungan bulan atau minggu, dalam beberapa hari saja harganya cenderung berubah.
Sehingga banyak yang bertanya “Kenapa sih harga komoditas pertanian berubah cepat? Bagaimana sih harga komoditas pertanian terbentuk ?”
Proses terbentuknya harga komoditas pertanian, dulu pernah saya pelajari agak mendalam waktu semester awal masuk Fakultas Pertanian. Ya benar, kalo saya lulusan Fakultas Pertanian.
Setidaknya ada beberapa cara bagaimana harga tsb terbentuk, itu tidak lepas dari mazhab ekonomi yang kita anut yakni Ekonomi Pasar (Liberal).
Dalam ekonomi pasar ada hukum yang berlaku yaitu “Jika suplai atau jumlah barang yang beredar banyak, maka harga akan turun, atau sebaliknya”.
Maka ini bisa kita lihat saat tejadi panen raya, ambil contoh saat panen raya cabai dan tomat kemarin (komoditas favorit petani horti), bagaimana harganya? Mahal atau murah? Petani untung atau rugi?
Dari informasi di lapangan dan di media sosial, kebanyakan petani mengaku mengalami kerugian yang sangat besar disebabkan pendapatannya lebih kecil dari biaya cost yang sudah dikeluarkannya.
Pendapatan (revenue) ini diperoleh dari jumlah panen dikali harga. Nah harga saat panen raya tersebut ternyata tidak sesuai harapan petani yakni kisaran 10.000/kg akibatnya petani mengalami kerugian.
Petani maunya sih simpel, harga berapapun asal untung. Hasil usahatani paling tidak bisa untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, menyekolahkan anak dengan layak serta untuk modal usahatani selanjutnya.
Nah, balik lagi ke harga. Ketidakstabilan harga kalau dilihat lagi adalah pengaruh dari ketidakstabilan supplai barang. Jika harga cabai saat panen raya anjlok dan petani rugi, kebalikannya saat panen/suplai barang sedikit harga jadi mahal kan?
Baca juga : Pantas Saja Harga Cabai Mahal, Rantai Pemasarannya Aja Begini
Kuncinya adalah, keseimbangan. Agar harga stabil maka suplai komoditas juga musti stabil. Dengan demikian perlu di atur gimana caranya agar stok barang di pasar stabil.
Sampai-sampai banyak komen, “ayo rame-rame libur tanam cabai lur, biar mahal harganya..!” Hehehe
Bagaimana menurut anda sobat BT?