Aquaponik – Teknologi aquaponik merupakan cara bagi petani untuk mendapatkan keuntungan ganda, sekali mendayung 2 pulau terlampaui.
Dengan teknologi aquaponik, budidaya sayur dan ikan dilakukan sekaligus. Dimulai dengan menebar ikan terlebih dahulu ke dalam kolam, atau akuarium, kemudian dilanjutkan dengan menanam bibit sayuran.
Berdasarkan cara kerjanya, teknologi aquaponik sebenarnya hampir mirip dengan minapadi, yaitu membudidayakan dua komoditas pada satu tempat yang sama.
Bedanya kalo minapadi identik dengan padi dan ikan, sedangkan aquaponik lebih spesifik pada tanaman buah dan sayur yang dikombinasikan dengan ikan misalnya lele, nila dan lain-lain.
Baca juga : Teknologi Mina Padi : Terbukti Tingkatkan Pendapatan Petani
Dan bedanya lagi di mina padi, biasanya penggunaan pupuk bisa berkurang 50% dari sistem tanam biasa (bukan mina padi), sedangkan dengan aquaponik penggunaan pupuk bisa hemat 100%.
Budidaya dengan teknologi aquaponik tidak butuh pemberian pupuk
Ini tentu akan menghemat pengeluaran pupuk, apalagi pupuk saat ini langka. Tentu hal tersebut hanya dialami oleh petani konvensional yang sangat tergantung adanya pupuk.
Dengan sistem aquaponik tanaman kan tidak butuh pemberian pupuk, lalu darimana tanaman mendapatkan pupuk untuk pertumbuhannya? Jawabannya adalah dari ikan, lebih tepatnya dari kotoran ikan.
Kerja sistem aquaponik diawali dengan pemberian pakan pada ikan. Kemudian ikan menghasilkan kotoran yang mengandung amonia.
Kemudian bakteri yang ada di kolam mengubah amonia menjadi nitrat. Senyawa nitrat tadilah yang akan diserap oleh akar tanaman. Selain nitrat, kotoran ikan juga mengandung fosfor sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman.
Pada sistem aquaponik terjadi resirkulasi air
Dalam budidaya ikan, air yang bersih, jernih dan banyak mengandung oksigen terlarut adalah sebuah keharusan. Nah pada sistem aquaponik, air yang banyak mengandung kotoran ikan itu dipompa untuk kemudian dialirkan menuju bagian akar tanaman.
Di akar dan media tanam itulah air yang berisi kotoran tadi akan disaring atau difilter sehingga air kembali bersih dan kaya oksigen kembali.
Kemudian air yang sudah disaring tadi kembali lagi ke dalam kolam. Proses itulah yang dinamakan proses resirkulasi.
Melalui proses resirkulasi itulah air kolam akan terus menerus menjadi bersih. Jadi selama periode pemeliharaan tanaman dan ikan, air tidak perlu diganti. Hanya saja perlu secara berkala ditambahkan air untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan.
Jadi proses resirkulasi air sangat bermanfaat bagi ikan, karena nitrit dari kotoran ikan akan meracuni ikan sehingga ikan rawan sekali mati.
Keunggulan teknologi aquaponik
Meskipun bukan hal baru, namun teknologi aquaponik jauh lebih baik dibandingkan budidaya secara konvensional.
Ada beberapa keunggulan yang diperoleh dengan teknologi aquaponik antara lain
- Hemat penggunaan air bisa sampai 90%, ini dikarenakan air berputar dalam sistem yang tertutup tersebut. memang ada kalanya ditambhakan air untuk mengganti air yang hilang akibat daripada penguapan
- Dapat dilakukan di mana saja, khususnya di daerah perkotaan yang lahan pertaniannya terbatas
- Dapat panen ganda dalam satu waktu, yakni panen ikan dan sayuran sekaligus. Hal ini bisa meningkatkan pendapatan petani diabndingkan hanya menanam satu komoditas saja
- Hemat penggunaan pupuk, karena pupuk tanaman diperoleh dari kotoran tanaman yang kaya unsur hara
- Membantu ketahanan pangan keluarga, sangat mudha untuk dilakukan pada level rumah tangga sehingga dapat menghemat belanja untuk sayuran, mensuplai kebutuhan gizi keluarga
Oleh karena banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh sistem atau teknologi budidaya aquaponik, makanya banyak petani di berbagai belahan dunia yang menerapkan sistem aquaponik.
Tak hanya di perkotaan aquaponik juga terbukti bisa diaplikasikan di daerah kering minim air seperti di gurun, salah satunya di negara Mesir.
Simak penggunaan teknologi aquaponik di daerah gurun di Mesir pada link berikut >> Pakai Aquaponik, Gurun Di Mesir Jadi Sentra Produksi Sayur dan Ikan.
Jenis komoditas yang cocok dibudidayakan dengan teknologi aquaponik
Petani atau masyarakat yang hobi berkebun atau bahkan seorang pemula bisa dengan mudah mengembangkan budidaya aquaponik, karena memang teknologi ini sebenarnya sangat sederhana sekali.
Yang juga penting diketahui adalah pemilihan jenis komditas, tanaman dan ikan apa saja yang cocok dikembangkan dengan sistem aquaponik.
Untuk tanamannya, yang sudah banyak ditanam oleh pehobi aquaponik yaitu tanaman selada, kangkung, sawi, cabai atau tomat. Tanaman-tanaman yang umur panennya singkat.
Untuk ikannya, petani perlu memilih ikan yang masa panennya cepat dan bernilai ekonmis tinggi tentunya. Misalnya ikan nila, lele, atau ikan mas.
Pemberian bibit ikan 1 ekor per liternya. Jika anda misalnya punya kolam ukuran panjang 2 meter, lebar 0,5 meter dan tinggi o,5 meter, maka volumenya 0,5 m3 atau 500 liter. Maka bibit ikan yang bisa anda lepaskan yaitu sekitar 500 ekor ikan.
Jenis media tanam yang direkomendasikan
Karena ini aquaponik, maka media tanam yang digunakan tentu saja bukanlah tanah. Media yang sudah digunakan petani dan berhasil sukses ada banyak macamnya seperti arang kayu, hidrotone, kerikil, serbuk sabut kelapa (cocopeat).
Selain sebagai media tanam, beberapa media tersebut juga berfungsi sebagai filter air yang berfungsi menyaring kotoran ikan sehingga air kolam kembali menjadi bersih dan kaya akan oksigen.
Agar hasil pertanian bisa 100% organik
Agar hasil 100% organik, tidak hanya pemupukan yang tidak menggunakan bahan kimia. Pengendalian hama penyakitnya sebaiknya juga tidak menggunakan pestisida kimia. Sebagai gantinya bisa menggunakan pestisida nabati yang dapat dibuat sendiri.
Prospek pengembangan akuaponik
Semakin hari semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan. Oleh karenanya semakin banyak pula masyarakat yang mencari sayuran yang benar-benar organik atau bebas dari bahan kimia.
Dengan meningkatnya permintaan tersebut, otomatis prospek bisnis sayuran organik semakin cerah. Anda bisa meningkatkan skala usaha anda dari skala rumah tangga menjadi skala industri agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas.