Produsen ALUTSISTA Bikin ALSINTAN – Indonesia yang merupakan salah satu negara pertanian terbesar di dunia, membutuhkan banyak alat mesin pertanian canggih untuk mendukung kegiatan produksi pangan dalam negeri.
Cepat atau lambat, dengan semakin berkurangnya tenaga kerja pertanian, transformasi ke pertanian modern dengan mekaninasi alat dan mesin pertanian hanya menunggu waktu saja.
Berbicara alsintan (alat dan mesin pertanian), biasanya pikiran kita tertuju pada negara Amerika, Eropa atau Jepang. Betul tidak?
Ya hal tersebut tak terlepas fakta bahwa kebanyakan alat mesin pertanian yang ada di Indonesia itu diimpor dari negara tersebut, sebut saja merk Yanmar, Kubota, atau John Deere.
Namun sebenarnya Indonesia juga tak terlalu buruk soal alsintan. Ada nama besar “Quick” (merk dari CV. Karya Hidup Sentosa) yang menguasai 70 % pasar traktor tangan (hand tractor) dalam negeri.
Kini tambah satu lagi pemain baru yaitu PT. Pindad. “Loh kok Pindad, gak salah ya? Bukannya pabrik senjata?”.
Bagi anda yang mengikuti perkembangan militer di Indonesia tentu tak asing dengan nama Pindad.

Yap, seakan nggak mau ketinggalan, Pindad, produsen alat utama sistem pertahanan (ALUTSISTA) dari Indonesia ini, kini telah melebarkan sayapnya ke bisnis alsintan.
Sebagai perusahaan yang namanya sudah terkenal ke seluruh dunia, sejauh ini PT. Pindad (Persero), telah berhasil memproduksi beberapa produk alsintan unggulan antara lain akan kita ulas dibawah ini.
1. Mesin Pengolah Tanah Amphibi/Rotatanam PR1800

Mesin pengolah yang diberi nama Rotatanam ini berfungsi untuk pengolahan tanah, mencacah tanah, sisa-sisa jerami, atau tebon jagung serta gulma kemudian dibenamkan ke dalam tanah sehingga dapat meningkatkan kandungan Bahan Organik (BO) tanah.
Selain sebagai mesin pengolah tanah (bajak), Rotatanam juga sebagai mesin penanam benih seperti benih jagung atau kedelai. Selain itu Rotatanam dilengkapi dengan penyemprot decomposer.
2. Traktor Multiguna Roda 4 PTM90

Traktor multiguna dilengkapi oleh Power Take Off (PTO) dan three point hitch, serta bisa dipasang Rotavator (pengolah tanah dengan cara memotong, mencacah dan membolak-balik tanah) dan penanam biji jagung (grand sider), dipasang secara bergantian.
Selain untuk pertanian, traktor multiguna memiliki fungsi sebagai loader, sebagai ekskavator kecil yang dilengkapi fungsi drilling dan jack hammer untuk keperluan konstruksi, serta pemeliharaan jalan pedesaan
3. Mesin Pemanen Padi Jagung/Combine Harvester PP160

Mesin pemanen atau combine harvester buatan Pindad ini, berfungsi untuk memanen padi atau jagung, kemudian memasukkannya ke dalam karung menggunakan roda krepyak (crawler) dari karet yang dapat digunakan untuk lahan agak basah maupun kering.
Nah, sobat belajartani.com, alsintan di atas sebenarnya bukanlah barang baru, karena telah dikenalkan saat gelaran PENAS KTNA ke 15 tahun 2017 lalu di Provinsi Aceh. Hingga saat ini mungkin sudah ratusan alsintan yang sudah diproduksi oleh Pindad.
Dalam memproduksi alsintan di atas, PT. Pindad bekerja sama dengan Balitbangtan Kementan (pemegang lisensi) dan PT. Bhirawa (sebagai distributor).
Gimana menurut anda sobat belajartani.com, keren sekali bukan? Nah, menurut saya pribadi apa yang sudah dikerjakan oleh Pindad ini sangat luar biasa, biar kita tidak impor terus.
Patut kita apresisasi hasil karya anak bangsa tersebut dengan cara kita membeli produk tersebut. Ada banyak alasan kenapa sebaiknya kita para petani membeli produk buatan dalam negeri, antara lain :
- Produk lokal tidak kalah dengan produk luar (apalagi ini hasil produksi PT. Pindad yang keunggulan teknologinya sudah dikenal ke seluruh dunia. Kalau belum tahu silahkan googling apa saja prestasi PT. Pindad).
- Alsintan Pindad sudah disesuaikan dengan profil tanah, cuaca dan anatomi tanaman yang ada di Indonesia. Sesuatu yang tidak didapati pada alsintan impor.
- Mudah untuk mendapatkan spare part apabila ada kerusakan. Terlebih jika semua komponen (spare part) nya dibuat di dalam negeri maka akan dapat menggerakkan ekonomi nasional.
- Jiwa nasionalisme dan rasa kebanggan saat menggunakan produk dalam negeri, kita untung bangsa untung.
Ke depan, kita sebagai rakyat Indonesia tentu berharap PT. Pindad atau perusahaan-perusahaan lokal lain mampu menciptakan berbagai alsintan yang jauh lebih canggih lagi.
Yaitu alsintan yang sudah dibekali dengan berbagai macam teknologi seperti teknologi GPS, teknologi sensor, lebih-lebih semua alsintan dapat bekerja secara automatis (automation technology) karena disematkan teknologi Artificial Intellegence (AI).
Baca juga : Traktor Tanpa Awak Berbasis IoT : Kelebihan dan Kekurangannya
Sebagaimana roda traktor yang berputar, roda kehidupan juga berputar. Siapa tahu beberapa tahun ke depan, kita mampu mengejar teknologi Eropa dan Amerika, atau bahkan mengalahkan mereka. Why not…? 😀